Minggu, 20 September 2020

Terpopuler Sepekan: 4 Hari Dirawat, Tagihan RS Pasien Corona Capai Rp 240 Juta

  Beberapa waktu lalu, viral di media sosial terkait tagihan biaya RS pasien Corona yang mencapai Rp 240 juta. Banyak netizen menyoroti mahalnya biaya perawatan pasien Corona tersebut.

Tagihan biaya tersebut diunggah @noyusimi. Dalam akun pribadinya, ia mengingatkan hal ini menjadi salah satu peringatan untuk tidak meremehkan virus Corona COVID-19.


Saat dikonfirmasi detikcom, sang pemilik akun @noyusimi, Marvin, membenarkan tagihan tersebut. Tagihan tersebut adalah biaya perawatan temannya selama 4 hari.


"Jangan digeneralisir kalo biayanya semua pasti segini ya selama 4 hari, bisa beda2. Kebetulan pasien ada komorbidnya, intinya kalo pas lagi abis jatah dari kemenkes, lu siap bayar?," tulis Marvin di akun Twitter @noyusimi.


Belakangan, Marvin mengaku bahwa tagihan ini sudah dijanjikan tercover pemerintah 15 September kemarin. Tetapi, biaya yang cukup tinggi ini disebut Marvin menjadi pengingat agar tidak meremehkan virus Corona, bisa saja jika pahitnya sang pasien harus membayar biaya yang sebegitu besar terlebih dahulu.


"Sulit juga ya kalau ngingetin orang yang melanggar protokol kesehatan. Levelnya kesadaran masing-masing. Terlihat sehat bukan berarti aman bukan? Intinya, sehat itu mahal," kata dia saat dihubungi oleh detikcom, Senin(14/9/2020)


Ia juga berpesan dalam utasnya untuk menghindari bepergian sebisa mungkin dan senantiasa memakai masker dengan baik dan benar. "Jangan ditaro di dagu apalagi di leher juga," tulisnya.

https://indomovie28.net/machete-kills-2/


Doni Monardo: 1 Dokter Gugur, 135 Ribu Warga Kehilangan Pelayanan Kesehatan


 Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan, saat ini di tengah pandemi Corona dokter merupakan profesi yang sangat penting bagi kelangsungan hidup masyarakat Indonesia. Maka dari itu, Doni berharap tidak ada lagi dokter atau tenaga kesehatan yang gugur karena menangani penyakit ini.

"Hari ini dokter adalah aset penting bangsa kita, sesuatu yang sangat bernilai strategis, kehilangan dokter akan membuat moril masyarakat kita akan berkurang, karena ini perang, kita ini sekarang bertempur melawan sebuah musuh yang tidak kelihatan," kata Doni dalam sebuah webinar, Sabtu (19/9/2020).


Doni pun menggambarkan bahwa satu dokter paru bisa memiliki tanggung jawab terhadap 135 ribu warga Indonesia. Hal ini membuat gugurnya satu dokter paru bisa menimbulkan dampak besar pada pelayanan kesehatan di tengah pandemi Corona.


"Katakanlah 2.000 (dokter paru) untuk melayani 270 juta warga negara kita, artinya satu orang dokter paru harus melayani 135 ribu (warga) negara kita. Kehilangan satu dokter paru berarti kehilangan pelayanan untuk 135 ribu warga negara kita," jelasnya.


Doni menyampaikan, saat ini pihaknya tengah melakukan berbagai cara untuk melindungi dokter dan tenaga kesehatan dalam menangani pasien COVID-19. Misalnya, pemberian tes swab PCR secara rutin seminggu sekali dan menyediakan fasilitas ruang istirahat di hotel bintang 3 dan 4.


"Jadi intinya bagaimana supaya para dokter dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan ruang atau tempat yang memadai atau nyaman untuk istirahat, karena saya mendapatkan masukan dari sejumlah teman-teman dokter salah satu faktor yang membuat angka kematian tinggi adalah kelelahan," ujarnya.


Diketahui, berdasarkan data Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada 17 September kemarin, sudah ada 117 dokter yang meninggal dunia akibat terpapar COVID-19.

https://indomovie28.net/v-h-s-viral/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar