Mantan personel Pussycat Dolls Jessi Peralta mengaku tidak percaya diri dengan bentuk area intimnya setelah melahirkan putrinya di 2016 silam. Untuk mengembalikan kepercayaan dirinya, Jessi melakukan operasi plastik di area intimnya.
"Aku mengalami robekan di labia," ujar Jessi, dalam reality show Dr. 90210.
Jessi mengatakan bahwa sebagai wanita tentu ingin terlihat seksi. Memiliki area Miss V yang tidak lagi sama seperti sebelum melahirkan membuatnya rendah diri, bahkan mengganggu aktivitas seksnya bersama sang suami.
"Sejak saat itu aku tidak percaya diri dia mengakses bagian itu," ucap Jessi.
Jessi mengatakan bahwa area intimnya tentu bisa berfungsi dengan baik. Namun jika bicara estetika, bentuknya tidak seperti yang ia inginkan.
"Semuanya masih berfungsi baik, hanya saja terlihat gila," ungkap Jessi.
"Katakanlah ada robek di salah satu pipi. Apakah kamu bisa makan? Ya, aku bisa mengunyah di salah satu mulut. Bisakah kamu tersenyum? Ya, tapi itu terlihat gila," tambahnya.
Operasi plastik di area intim kini memang jadi tren prosedur kecantikan. Prosedur yang populer disebut Barbie genital tersebut membentuk kembali area labia agar bentuknya simetris antara kanan dan kiri atau membuatnya lebih kencang. Seperti dikutip The Sun, operasi plastik tersebut meningkat 400% selama 10 tahun terakhir ini.
https://indomovie28.net/true-grit/
Ngeri! Wanita Ini Buta karena Pasang Lensa Kontak Pakai Tangan yang Basah
Lensa kontak adalah salah satu solusi bagi orang yang memiliki mata minus namun tidak ingin menggunakan kaca mata. Selain itu, lensa kontak cukup populer dan banyak digunakan karena dapat mempercantik tampilan mata dengan warna-warna yang beragam. Namun para pengguna lensa kontak pastinya harus berhati-hati jika tidak ingin mengalami kejadian mengerikan seperti wanita ini.
Seperti dikutip dari Daily Mail, wanita bernama Charlotte Clarkson harus mengalami kebutaan pada salah satu matanya akibat lensa kontak yang dikenakannya. Hal itu dikarenakan Charlotte memasang lensa kontak saat tangannya masih basah.
Wanita 24 tahun itu sebenarnya bukanlah pengguna baru lensa kontak. Dia telah mengenakan lensa kontak sejak usia 13 tahun. Namun saat tengah berada di Kanada mengikuti kemah liburan anak-anak untuk bekerja sebagai pengasuh, dia menggunakan tangan yang masih sedikit basah untuk memasang lensa kontaknya.
Tak disangka keesokan paginya Charlotte bangun dengan kondisi mata bengkak seperti bintit. Dia lalu mengunjungi dokter untuk memeriksa keadaan matanya. Dokter pertama yang ditemuinya mendiagnosis bahwa Charlotte terkena bintit yang sangat agresif.
Namun setelah berobat matanya tak kunjung sembuh. Charlotte pun sempat meminta pendapat dari ahli mata yang kemudian meresepkannya beberapa obat. Ahli mata tersebut juga mengatakan bahwa bengkak pada matanya itu disebabkan oleh bintit.
Setelah beberapa minggu kemudian, mata Charlotte malah semakin parah sampai bosnya merasa iba dan mengantarnya ke dokter spesialis mata. Dari pemeriksaan tersebut barulah diketahui bahwa bengkak pada matanya itu bukan disebabkan oleh bintit, melainkan karena HSV keratitis. HSV keratitis adalah infeksi yang disebabkan oleh virus herpes mulut. Selain itu obat-obat yang digunakannya selama ini tidak membantu, sehingga matanya bertambah sakit.
Beberapa bulan setelahnya mata Charlotte jadi semakin meradang dan sensitif ketika terkena cahaya hingga harus dirawat di rumah sakit selama beberapa waktu untuk melakukan tes. Charlotte juga diminta berada di ruangan yang gelap selama sekitar satu minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar