Papa, mama bahkan kakek dan nenek kamu sekarang main game? Jangan kaget ya, memang ada tren orang tua jadi suka main game juga lho.
Laporan terbaru Global Web Index mengungkapkan orang tua makin banyak yang bermain game. Mereka menunjukkan bahwa demografis telah tumbuh hingga 32 persen sejak 2018.
Pandemi yang terjadi mungkin menjadi penyebab meningkatnya angka persentase gamer dengan usia yang tergolong cukup tua. Awal tahun ini, laporan NPD Group menemukan bahwa jumlah gamer mobile di atas 45 tahun meningkat 17 persen dari tahun sebelumnya pada 2020.
Data penting selanjutnya yang dibagikan oleh Global Web Index (GWI), sebanyak 86 persen pengguna internet bermain game dan 24 persen yaitu kakek nenek dan orang tua. Mereka menganggap bermain game bersama, sebagai bentuk waktu berkualitas dengan keluarga, dikutip detikINET dari Gameindustry, Jumat (16/4/2021).
"Gamer sering digambarkan oleh media dengan sudut pandang tertentu, padahal mereka belum tentu seperti apa yg kalian pikirkan," kata David Melia, VP Olahraga dan game di Global Web Index.
Sejak 2018, jumlah gamer lansia meningkat hingga 32%. Studi ini menggunakan sampel sekitar 19.500 orang yang berusia antara 55 dan 64 tahun dari berbagai belahan dunia untuk pengumpulan data.
Namun dengan semakin banyaknya gamer lansia yang terjun ke dunia game, telah dianggap mainstream. Seperti yang sudah populer sebelumnya yakni seorang wanita berusia 80-an dengan nama Shirley Currey yang telah menghabiskan waktu berjam-jam memainkan game The Skyrim.
Kemudian ada juga youtuber lansia dengan nama channel Food4Dogs yang memainkan game berjudul Xenoblade Chronicles. Dia telah memainkan game Xenoblade sejak pertama kali rilis di Wii sepuluh tahun lalu.
Hingga setelah game tersebut diporting ke Nintendo 3DS, dia membeli yang baru hanya untuk memainkan game tersebut dan menyelesaikannya. Dia sempat terkejut bahwa pengembang dapat memasukkan game sebesar itu ke dalam kartrid 3DS. Namun sayangnya, grafiknya mengalami penurunan.
Selain cintanya kepada Xenoblade, Food4Dogs juga memiliki banyak koleksi JRPG lainnya termasuk Dragon Star Varnir dan Mugen Souls. Dia adalah inspirasi bagi para gamer di mana pun, terutama komunitas di usianya.
https://kamumovie28.com/movies/night-guards/
UEA Akan Kirim Robot ke Bulan Tahun Depan, Indonesia Kapan?
Setelah sukses mengirimkan wahana luar angkasa ke orbit Mars, Uni Emirat Arab (UEA) melanjutkan ambisi antariksanya dengan mendaratkan robot penjelajah atau rover ke Bulan. Misi ini dijadwalkan meluncur pada tahun 2022.
UEA akan mengerahkan rover bernama Rashid yang dibangun oleh ilmuwan dari Mohammed Bin Rashid Space Center (MBRSC). Nama rover ini diambil dari mantan penguasa Dubai, Sheikh Rashid bin Saeed Al Maktoum.
Untuk mendaratkan Rashid di Bulan, UEA menggandeng perusahaan antariksa asal Jepang ispace yang mengembangkan wahana pendarat bernama HAKUTO-R. ispace juga akan menyediakan teknologi komunikasi untuk UEA yang memungkinkan rover mengirimkan data dari permukaan Bulan. Misi ini akan diterbangkan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX dari Florida, AS.
"Kami merasa terhormat bahwa MBRSC telah mempercayakan layanan transportasi muatan Bulan ispace untuk memainkan perang penting dalam melaksanakan momen bersejarah ini untuk UEA," kata pendiri dan CEO ispace Takeshi Hamada dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari Space, Jumat (16/4/2021).
Dengan pengumuman ini, mimpi UEA untuk menjelajah Bulan berhasil dipercepat. Saat UEA pertama kali mengumumkan misi ini pada musim gugur tahun lalu, mereka berencana meluncurkan misi Rashid pada tahun 2024.
Jika berhasil, ini akan menjadi misi pendaratan di Bulan pertama yang dilakukan oleh negara Arab dan Jepang. Hingga saat ini hanya ada tiga negara yang berhasil mendarat di Bulan yaitu Amerika Serikat, Uni Soviet, dan China.
Rashid sendiri adalah rover dengan bobot 10 kg yang akan didaratkan di garis ekuator Bulan di sisi dekatnya. Tapi UEA belum mengumumkan lokasi pendaratan yang spesifik.
Rover beroda empat ini akan dibekali dengan instrumen seperti kamera beresolusi tinggi, pencitraan termal, dan pencitraan mikroskopis untuk mempelajari area sekelilingnya selama 14 hari.
Selain itu, rover ini juga dilengkapi dengan Langmuir probe yang bisa membantu ilmuwan memahami lingkungan bermuatan listrik di permukaan Bulan, yang sepertinya disebabkan oleh angin matahari atau aliran partikel bermuatan yang terus mengalir dari matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar