Saat tubuh terasa lelah, bercinta mungkin merupakan hal terakhir yang ingin dilakukan lantaran membutuhkan banyak energi, apalagi setelah beraktivitas seharian sambil berpuasa.
Padahal, bercinta justru bisa meningkatkan energi, lho. Menurut seksolog Marla Renee Stewart, MD, berhubungan seks dapat meningkatkan energi karena saat bercinta tubuh akan melepaskan hormon endorfin yang membuat tubuh menjadi rileks.
Dikutip dari laman Bustle, berikut 4 variasi bercinta yang cocok bagi pasangan yang membutuhkan pendongkrak energi secara instan.
Reverse cowgirl
Posisi ini merupakan 'booster' energi bagi para wanita lantaran wanita memiliki kontrol selama sesi bercinta yang akan membuatnya lebih bersemangat. Pada variasi ini pria bisa berbaring terlentang di ranjang, sementara wanita akan duduk di atas dan membelakanginya.
Doggy style
Saat wanita berada pada posisi bertumpu pada lutut dan tangan, sedangkan pria akan mempenetrasi dari belakang dengan posisi berdiri dapat membantu memberikan energi. Pasalnya, posisi ini merupakan posisi intens yang dapat mempermudah pasangan mencapai orgasme. Termasuk pada wanita yang akan lebih mudah mencapai stimulasi G-spot.
In a chair
Berbeda dengan dua variasi sebelumnya yang biasa dilakukan di ranjang, pada variasi ini pasangan dapat bercinta di kursi atau sofa. Selain dapat meningkatkan energi, pasangan juga bisa mencoba sesuatu yang baru agar sesi bercinta tidak membosankan.
Pada variasi ini, pria akan duduk memangku pasangannya dengan posisi berhadapan. Apabila sudah berada pada posisi ini, wanita yang berada di pangkuan bisa mengontrol gerakan dan tubuhnya sesuai keinginannya.
Colital alignment technique
Variasi ini merupakan variasi missionary. Para pasangan bisa memulainya dengan posisi missionary pada umumnya, yakni wanita berada di bawah dan pria di atas. Namun, pada posisi colital alignment, wanita bisa meletakkan kedua kakinya di pinggang pria untuk stimulasi klitoris yang intens, sehingga wanita menjadi mudah mencapai orgasme.
https://maymovie98.com/movies/flora-3/
Menkes Angkat Bicara Soal Vaksin Nusantara: Debatnya di Jurnal Saja
Kontroversi vaksin nusantara yang melanjutkan uji klinis tanpa izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memunculkan aksi saling dukung dan saling tuding dari masing-masing kubu. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin angkat bicara menjelaskan sikapnya.
Menkes Budi menegaskan, pada dasarnya Kementerian Kesehatan sangat mendukung setiap riset yang dilakukan anak bangsa. Namun terkait vaksin, masalah keamanan harus menjadi perhatian serius.
"Bener-bener harus dibikin berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah dan protokol kesehatan yang baku dan tepat. Itu tolong jangan di-cross, jangan di-shortcut, jangan di-cut corners," tegasnya dalam diskusi daring, Minggu (18/4/2021).
Sedangkan terkait kontroversi yang muncul, Menkes Budi mengingatkan untuk tidak menghambur-hamburkan waktu dan energi. Ia mengajak semua pihak untuk fokus pada hal-hal yang 'saving life' daripada meributkan sesuatu yang bukan bidang keahliannya.
"Ini sesuatu yang sifatnya sangat scientific, sangat-sangat ilmiah. Jadi tolong dibicarakan di tataran ilmiah," pesannya.
Menurut Menkes Budi, yang paling tepat untuk membicarakan masalah tersebut saat ini adalah para ilmuwan yang kompeten di bidangnya. Bukan waktu yang tepat untuk membawanya ke ranah yang lain, termasuk politik.
"Biarkan mereka berdebat di tataran ilmiah. Kalau terlalu banyak berdebat di tataran medsos kalau menurut saya juga nggak bener ya," tegas Menkes Budi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar