Begitu banyak kisah pilu yang terjadi selama lonjakan kasus COVID-19 di India. Salah satunya dialami oleh seorang pria bernama Swamy, yang harus kehilangan istrinya akibat infeksi virus Corona.
Dikutip dari Daily Mail, kisah Swamy dan istrinya, Nagalaxmi, terekam dalam kamera CCTV di jalan Kamareddy, sebuah kota di negara bagian Telangana Selatan, India, pada Minggu (25/4/2021). Dalam video tersebut, ia terlihat sedang menggendong jasad istrinya yang sudah meninggal.
Polisi yang melihat kejadian tersebut pun berinisiatif memberikan uang kepada Swamy untuk biaya pemakaman istrinya. Namun, sang polisi menolak untuk menyentuh Swamy dan jasad istrinya, karena takut tertular virus Corona.
Menurut laporan media lokal, Swamy menggendong istrinya sejauh 2 mil atau sekitar 3,2 kilometer menuju tempat pemakaman. Kondisi pria tersebut pun diduga sedang tidak sehat, karena ia tampak harus berhenti beberapa kali untuk mengatur napas.
Pemandangan tragis ini terjadi ketika kasus kematian akibat virus Corona di India sudah tercatat lebih dari 200.000 orang. Saat ini, Jumat (30/4/2021), total kasus COVID-19 di India sudah mencapai 18.762.976 kasus, sebanyak 208.330 di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
https://kamumovie28.com/movies/johnny-english/
Mantul! 6 Juta Vaksin Sinovac dan 400 Ribu Vaksin Sinopharm Tiba di Indonesia
Sebanyak 6 juta dosis vaksin Sinovac dan 484.400 vaksin Sinopharm telah tiba di Indonesia hari ini (30/4/2021). Vaksin Corona tersebut tiba di bandara Soekarno-Hatta dengan Envirotainer.
Dengan kedatangan vaksin tahap ke-10 ini maka Indonesia telah mendapat 65,5 juta vaksin Covid-19 dalam bentuk baku, dan 8,448 juta dosis vaksin Covid-19 dalam bentuk jadi.
"6 juta dosis dalam bentuk bahan baku yang berasal dari Sinovac Biotech dan 482.400 dosis vaksin dalam bentuk jadi dari Sinopharm China National Pharmatical," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, dalam konferensi pers daring, Jumat (30/4/2021).
Johnny menambahkan kedatangan vaksin ini sebagai bentuk konsistensi pemerintah dalam mendapatkan pasokan vaksin secara bertahap di tengah situasi negara dunia berlomba mendapatkan vaksin COVID-19.
Vaksin Sinopharm juga baru saja mendapat izin penggunaan darurat atau EUA dari BPOM. Vaksin buatan China ini rencananya akan digunakan dalam program vaksinasi gotong royong.
Contohkan Banyumas, Kemenkes Waspadai Superspreader di Klaster Bukber-Tarawih
Kementerian Kesehatan mewaspadai potensi munculnya superspreader dari sejumlah klaster yang ditemukan selama bulan Ramadhan. Beberapa di antaranya termasuk klaster takziah, klaster mudik, klaster buka puasa, hingga klaster tarawih.
Menurutnya, banyak masyarakat yang masih abai protokol kesehatan COVID-19 selama beribadah. Pasalnya, hal ini bisa memicu lonjakan kasus Corona di tengah masuknya varian COVID-19 yang juga muncul di India.
Juru bicara vaksinasi COVID-19 dr Siti Nadia Tarmizi meminta mengambil contoh kasus pada klaster tarawih di Banyumas. Kelalaian protokol kesehatan COVID-19 saat beribadah bisa memicu penularan virus yang sangat tinggi.
"Ada klaster di Banyumas terdapat 51 orang yang positif COVID-19, dan 51 orang ini sholat tarawih di dalam masjid yang berbeda dan terpapar COVID-19 setelah ada satu jamaah yang memang sudah positif COVID-19," jelas dr Nadia dalam konferensi pers daring, Jumat (30/4/2021).
"Jemaah tersebut walaupun sudah sakit tetap berangkat tarawih. Kita sudah tahu bahwa ini demi keselamatan bersama pemerintah tetap memberikan relaksasi selama COVID-19 ini," lanjutnya.
Ia menyarankan, bagi mereka yang memiliki gejala seperti Corona lebih baik beribadah di rumah. Selain saat beribadah tarawih, aktivitas buka puasa bersama juga disebut dr Nadia perlu menjadi perhatian.
"Buka puasa bersama bisa dilakukan, tetapi kembali kami ingatkan perhatikan protokol kesehatan. Pada prinsipnya, makan bersama jadi faktor yang sangat memungkinkan menjadi faktor penularan bersama," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar