Rabu, 28 April 2021

Simulasi Asteroid Tabrak Bumi, Asia Jadi Tempat Pengungsian Warga Dunia

 Bayangkan jika negara besar di Amerika Utara dan Eropa menjadi target hantaman asteroid dan Asia menjadi tempat pengungsian warga dunia. Inilah skenario yang dibayangkan oleh para ahli untuk dibicarakan di Planetary Defence Conference 2021.

Konferensi ini akan digelar di Wina, Austria secara virtual pada 26-30 April 2021. Sesuai namanya, konferensi ini akan menjadi tempat ilmuwan untuk menyusun rencana jika ada asteroid yang berpotensi menabrak Bumi.


Sebagai bagian dari konferensi ini, ilmuwan akan menjalani latihan simulasi '2021 PDC Hypothetical Asteroid Impact Scenario' yang disusun oleh Center for Near-Earth Object Studies (CNEOS). Dalam skenario yang dirancang khusus untuk simulasi ini, ilmuwan menemukan asteroid pada 19 April 2021 yang ternyata berpotensi menabrak Bumi.


Setelah asteroid tersebut ditemukan, NASA dan badan antariksa Eropa (ESA) memperkirakan asteroid fiksional ini akan menabrak Bumi pada 20 Oktober 2021. Artinya, Bumi hanya memiliki waktu enam bulan untuk menghadapi asteroid ini, seperti dikutip dari Daily Star, Senin (19/4/2021).


Dalam skenario hipotetis ini, kemungkinan asteroid 2021 PDC menabrak Bumi hanya 1 berbanding 2.500. Tapi setelah satu minggu, ilmuwan harus berhenti mengamati asteroid ini karena langit yang menyilaukan dari bulan purnama.


Saat ilmuwan melanjutkan pengamatannya, situasinya memburuk karena asteroid yang ukurannya diperkirakan antara 35 meter dan 700 meter itu bergerak menuju Bumi.

Dalam simulasi CNEOS, asteroid 2021 PDC diprediksi menabrak Eropa, Amerika Utara dan sebagian Afrika. Sementara itu Asia, Indonesia, Australia dan kawasan Pasifik aman dari hantaman.


Meski dibuat realistis, CNEOS dan NASA menekankan bahwa ini hanya skenario fiksional. Tapi jika jadi kenyataan tabrakan asteroid ini diprediksi akan menyebabkan bencana kemanusiaan yang besar di seluruh dunia.


"Hantaman pada atau di atas kota padat penduduk dapat menyebabkan jutaan kematian, dan hantaman di perairan akan menyebabkan banjir besar di garis pantai," kata Planetary Society, organisasi nirlaba yang bertujuan melindungi Bumi dari serangan asteroid atau komet.


"Setiap hantaman besar akan menyebabkan kerusakan, cedera, dan kematian, dan akan menciptakan krisis kemanusiaan dan pengungsi di seluruh dunia," tambahnya.

Tapi sekali lagi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena semua ini hanya skenario fiksional dan bukan prediksi resmi dari NASA atau badan antariksa manapun.


Untuk menekankan bahwa ini adalah simulasi belaka, CNEOS bahkan menggunakan tiga huruf untuk menamai asteroid tersebut, sesuatu yang tidak pernah dilakukan untuk asteroid sebenarnya.

https://cinemamovie28.com/movies/xxx-state-of-the-union/


Review Amazfit Bip U Pro, Seperti Punya Personal Trainer dan Kece


Andai bujet pas-pasan namun menginginkan jam tangan pintar dengan penampilan kece, detikers bisa menjajal Amazfit Bip U Pro. Pas untuk workout, bahkan serasa punya personal trainer (PT), dan bergaya.

Fasad Amazfit Bip U Pro dengan layar berbentuk kotak dengan tepi lengkung. Jam tangan ini menawarkan tiga pilihan warna, hitam, hijau tosca, dan pink.


Untuk mengaktifkan jam ini, kamu cuma perlu mengisi daya dengan charger yang sudah ada dalam kemasan dan menautkannya dengan aplikasi E di smartphone.


detikINET menjajal jam tangan Amazfit Bip U Pro berwarna hijau tosca. Berikut ulasan singkatnya:


Layar

Body smartwatch ini berbahan plastik sedangkan strap berupa silikon. Dengan berat hanya 31 gram begitu nyaman saat digunakan seharian.


Amazfit Bip U Pro memiliki satu tombol di sisi kanannya. Tombol tersebut untuk mengakses beragam menu, pilihan kegiatan olahraga. Untuk navigasi tinggal swipe, karena jam tangan menggunakan layar sentuh.

https://cinemamovie28.com/movies/red-zone/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar