Senin, 19 April 2021

Amankah Konsumsi Makanan Pedas saat Sahur? Ini Kata Dokter

  Makanan pedas merupakan jenis makanan yang banyak digemari dan mungkin sulit untuk dihindari sebagian orang. Di Indonesia sendiri, banyak tersedia berbagai variasi makanan pedas yang dikonsumsi hampir setiap hari.

Di sisi lain, menjaga pola makan merupakan hal yang penting untuk dilakukan, terutama di bulan Ramadhan untuk mencegah terjadinya masalah pencernaan selama berpuasa.


Sejumlah makanan yang dikonsumsi saat sahur justru dapat membuat kamu menjadi cepat haus. Saat merasa haus, maka tubuh akan lebih mudah merasa lemas, sehingga produktivitas pun ikut menurun.


Oleh sebab itu, Dr Wafa Ayesh dari Dubai Health Authority menyarankan bagi para Muslim untuk mengonsumsi makanan yang mengandung banyak serat pada saat sahur.


"Konsumsi makanan yang membutuhkan waktu lama untuk dicerna (saat sahur), termasuk makanan yang mengandung serat, yang bisa dicerna hingga 8 jam," kata Dr Ayesh, dikutip dari The National News, Minggu (18/4/2021).


Hal tersebut dianjurkan agar saat berpuasa kamu menjadi tidak mudah lapar dan haus. Lalu, bolehkah mengonsumsi makanan pedas saat sahur?


Menurut Dr Ayesh, makanan pedas harus dihindari saat makan sahur karena dapat membuat seseorang menjadi mudah merasa haus di siang hari saat berpuasa. Selain itu, makanan pedas juga berisiko menyebabkan masalah pencernaan yang menyebabkan perut terasa tidak nyaman.


Tak hanya makanan pedas, Dr Ayesh juga menjelaskan untuk menghindari makanan asin yang mengandung tinggi garam untuk mencegah terjadinya gangguan pencernaan dan mulas selama berpuasa.


"Hindari makanan panas, pedas, atau asin. Terlalu banyak makanan asin bisa membuat tubuh menyerap banyak air dan membuat Anda merasa kembung, makanan pedas juga bisa menyebabkan rasa haus saat berpuasa," jelasnya.


Sebagai gantinya, Dr Ayesh merekomendasikan untuk mengonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, produk susu, ikan, daging, gandum utuh, roti, sereal, dan almond. Sebab, jenis makanan tersebut merupakan jenis makanan yang membutuhkan waktu cukup lama untuk dicerna.

https://maymovie98.com/movies/microsex-office/


COVID-19 India Ngegas Gila-gilaan, Menkes Ingatkan RI Punya Risiko Serupa


 India menghadapi 'tsunami' COVID-19 justru ketika para ahli meyakini negara ini nyaris mencapai herd immunity. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan, hal yang serupa harus dicegah agar tidak terjadi di Indonesia.

Menurut Menkes Budi, ada beberapa faktor yang memicu ledakan kasus COVID-19 di India. Selain karena cakupan vaksinasi masih belum terlalu tinggi, kecenderungan untuk lengah ketika jumlah kasus mulai terkendali menjadi faktor utama yang meningkatkan risiko penularan.


"Prokes (protokol kesehatan) sudah lupa. Kita sudah mulai lupa, tapi belum kayak India," kata Menkes Budi dalam diskusi daring, Minggu (18/4/2021).


Faktor lain yang juga berkontribusi pada ledakan kasus COVID-19 di India, menurut Menkes Budi adalah banyaknya variant of concern B117 atau varian Inggris yang diyakini lebih menular dibanding varian awal. Temuan kasus B117 di Indonesia belum sebanyak di India, tetapi tetap harus waspada karena transmisi lokal sudah ditemukan di sejumlah tempat.


"Kita harus lebih banyak genome sequencing di Palembang, Kalimantan Selatan, Medan, dan Karawang. Karena di situ kita lihat sudah ada transmisi lokal," jelas Menkes Budi.


"Transmisi impor itu lebih gampang, tinggal di airport atau gerbang nasional. Tapi kalau transmisi lokal, itu artinya yang impor udah menular lokal. Itu yang mesti dijaga," lanjutnya.


Lalu apa yang bisa dilakukan agar tidak mengalami ledakan kasus seperti di India? Menkes Budi menyarankan untuk tidak lengah, tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi. Selain itu, vaksinasi pada kelompok rentan seperti lansia juga harus benar-benar diprioritaskan.


"Selama kita bisa jaga prokesnya terutama di hari-hari keagamaan tidak kumpul kumpul terlalu banyak, mudah-mudahan nggak kayak India," kata Menkes Budi.

https://maymovie98.com/movies/bon-cop-bad-cop/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar