Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, pertemuan massal, rendahnya tingkat vaksinasi, dan adanya varian baru virus Corona yang lebih menular menyebabkan kasus COVID-19 di India melonjak.
WHO menyebutkan, kombinasi ketiga penyebab tersebut menjadi "badai sempurna" yang membuat gelombang kedua COVID-19 yang mematikan di India.
Juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, pada Selasa (27/4/2021), memperingatkan agar India tidak menyalahkan varian baru virus Corona sebagai satu-satunya penyebab tsunami COVID-19 yang melanda dalam beberapa pekan terakhir.
Jasarevic menyatakan bahwa perilaku berpuas diri atas capaian berkurangnya kasus COVID-19 juga telah berkontribusi dalam mendorong sistem perawatan kesehatan negara itu berada di ambang kehancuran.
Satu varian baru virus Corona yang ditemukan di India adalah B1617 yang memiliki dua mutasi dianggap lebih menular, menurut beberapa laporan sains dan anekdot awal dari dokter di garda depan.
"Sejauh mana perubahan virus Corona yang bertanggung jawab atas pesatnya peningkatan kasus di negara ini masih belum jelas, karena ada faktor lain seperti pertemuan besar baru-baru ini yang mungkin telah berkontribusi pada peningkatan kasus tersebut," jelas Jasarevic, seperti dikutip laman The Guardian.
Adanya kepanikan
WHO juga menyampaikan, ada tekanan yang tidak perlu diberikan pada sistem perawatan kesehatan di India, yaitu oleh orang-orang yang pergi ke rumah sakit dalam keadaan panik, padahal mereka bisa pulih dari COVID-19 jika di rumah.
Jasarevic menekankan bahwa hanya sekitar 15 persen pasien COVID-19 di India yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
India mencatat satu hari lagi dengan kasus baru COVID-19 lebih dari 300.000 dan 2.771 kematian baru pada Selasa (27/4/2021).
Namun, para ahli kesehatan yakin jumlah korban resmi jauh lebih tinggi karena negara bagian padat penduduk, seperti di Uttar Pradesh dan Gujarat dituduh kurang menghitung kematian dan kasus COVID-19.
Kiriman bantuan
WHO juga merupakan bagian dari upaya internasional yang berkembang untuk membawa bantuan ke India, sebab negara India telah dilumpuhkan oleh kekurangan oksigen dan peralatan medis yang akut.
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan akan mengirim 4.000 konsentrator oksigen ke India dan mengerahkan lebih dari 2.000 ahli di India untuk upaya tanggap pandemi.
"Situasi di India sangat memilukan, WHO melakukan semua yang kami bisa" kata Tedros.
Pada Selasa pagi waktu setempat (27/4/2021), penerbangan dari Inggris yang membawa persediaan medis penting termasuk ventilator mendarat di Delhi.
https://cinemamovie28.com/movies/running-out-of-time/
Ngeri! Kasus Kematian COVID-19 di India Tembus 200 Ribu
Kasus kematian COVID-19 di India terus merangkak naik dan mencapai total lebih dari 200 ribu pada Rabu (28/4/2021). Angka ini merupakan akumulasi tambahan kasus kematian sebanyak 3.293 dalam 24 jam terakhir.
Dilaporkan Reuters, India juga kembali mencatat 360.096 kasus COVID-19 baru dalam sehari. Jumlah itu merupakan rekor dalam kasus harian tertinggi di dunia. Meski demikian para ahli meyakini angka ini bukan data sebenarnya dan masih banyak kasus yang tidak tercatat di sejumlah wilayah.
Semakin hari rumah sakit makin kekurangan pasokan medis terutama oksigen sehingga membuat banyak pasien tak terselamatkan sebelum sempat dirawat.
Ambulans mengantre berjam-jam di ibu kota New Delhi untuk membawa jenazah Corona ke fasilitas krematorium darurat di taman dan lapangan parkir.
Tak kalah mengenaskan, para pasien COVID-19 berkumpul di kuil Sikh di pinggiran kota. Banyak di antara mereka yang merasa sulit bernapas dan berharap bisa mendapatkan beberapa pasokan oksigen yang tersedia di tempat itu.
Rumah sakit di sekitar ibu kota mengatakan oksigen tetap langka, meskipun ada komitmen untuk meningkatkan pasokan.
"Kami menghabiskan hari dengan menurunkan kadar oksigen pada ventilator dan perangkat lain saat tangki kami menunjukkan tingkat penurunan yang mengkhawatirkan," tulis Dr Devlina Chakravarty, dari rumah sakit Artemis di pinggiran Gurgaon, kepada surat kabar Times of India.
https://cinemamovie28.com/movies/return-from-the-other-world/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar