Virus corona COVID-19 mudah sekali menyebar. Kabar baiknya, cara menangkalnya ternyata cukup simpel dan bisa dilakukan oleh siapa saja.
Dijelaskan oleh dr Erlina Burhan, SpP dari RSUP Persahabatan, virus corona menular lewat dua cara. Cara pertama adalah penularan langsung yakni melalui droplet dari orang sakit yang terhirup orang lain di sekitarnya.
"Droplet adalah cipratan yang keluar saat batuk atau bersin, dan ini jaraknya sekitar 1 meter," jelas dr Erlina dalam konferensi pers dalam jaringan di BNPB, Senin (30/3/2020).
Untuk penularan secara langsung, ada 3 cara mudah seperti dijelaskan dr Erlina.
1. Memakai masker
Masker digunakan saat sedang sakit atau merasa tidak sehat. Bisa juga dipakai saat merawat orang sakit.
2. Jaga jarak
Sesuai jangkauan droplet, usahakan untuk saling menjaga jarak minimal 1 meter.
3. Di rumah saja
Tetap berada di rumah, menurut dr Erlina adalah upaya untuk membatasi interaksi sosial. Saat ini sangat dianjurkan untuk tidak keluar rumah terlebih dahulu.
"Kalau sangat penting harus keluar, jaga jarak 1 meter. Jika berada dalam kerumunan, lebih baik pakai masker," pesan dr Erlina.
Sedangkan cara penularan yang kedua adalah secara tidak langsung. Ini terjadi saat droplet tumpah dan menempel ke permukaan benda sehari-hari. Jika tanpa sengaja tangan menyentuh permukaan yang tercemar dan kemudian memegang wajah, maka risiko penularan akan sangat besar.
Dua cara utama untuk mencegah penularan secara tidak langsung adalah:
1. Cuci tangan
Dilakukan sebelum dan setelah buang ingus, memegang orang sakit, merawat luka, mengolah makanan, dan sebagainya.
2. Tidak menyentuh wajah
Terkadang memang sulit untuk menahan godaan menyentuh wajah. Namun menurut dr Erlina, itu bisa dilakukan dengan menanamkan dalam pikiran untuk tidak pernah menyentuh wajah dan menjadikannya sebagai kebiasaan.
3 Fakta Semprotan Disinfektan yang Tak Boleh Langsung Kena Tubuh
Belakangan ini, bilik disinfektan makin banyak dijumpai di tempat-tempat umum. Penyemprotan disinfektan langsung pada tubuh banyak ditemukan di lokasi umum, bahkan sebelum seseorang memasuki gedung. Padahal, menyemprot cairan disinfektan yang mengandung kadar alkohol cukup tinggi akan berdampak pada kesehatan.
Praktisi Kesehatan dan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Ari Fahrial Syam, menyebut ada beberapa kesalahan persepsi soal penyemprotan cairan disinfektan. Ia menegaskan bahwa menyemprotkan langsung disinfektan ke tubuh bisa menimbulkan berbagai risiko dan tidak bisa digunakan untuk mencegah paparan virus corona.
Disebutkan oleh dr Ari, disinfektan bisa sangat berbahaya jika langsung disemprotkan pada tubuh. WHO Indonesia juga menyebut hal itu tak semestinya dilakukan karena menyemprotkan bahan-bahan kimia disinfektan langsung ke tubuh manusia bisa membahayakan jika terkena pakaian dan selaput lendir seperti mata dan mulut.
Selain itu, dr Ari memaparkan beberapa fakta semprot disinfektan ke tubuh, di antaranya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar