Rabu, 06 Mei 2020

3 Kemungkinan Mengapa Orang Percaya Teori Konspirasi

Ada ratusan atau bahkan ribuan teori konspirasi di dunia ini. Meski banyak yang tidak percaya, ada segelintir orang yang meyakini kebenaran dari teori konspirasi yang beredar.

Teori konspirasi dapat didefinisikan sebagai keyakinan bahwa ada kelompok rahasia yang merencanakan dan melaksanakan tujuan yang jahat atau merugikan orang lain. Dikutip dari Very Well Mind, para ilmuwan menduga ini terjadi karena mekanisme psikologis seseorang.

Kejamnya dunia yang mungkin membuat kamu merasa tidak punya kuasa adalah salah satu alasannya. Keyakinan ini menghadirkan bias kognitif yang menguat dan tertanam. Contoh kecilnya adalah kepercayaan pada paranormal yang mana dipercaya tidak semua orang memiliki kemampuan tersebut.

Akhirnya, hadirlah tiga alasan mengapa orang percaya teori konspirasi. Yang pertama adalah untuk memahami dan mengasah pengetahuan. Teori konspirasi hadir tidak serta merta seperti gosip, melainkan biasanya disertai dengan 'bukti-bukti' yang mendukung alasan mengapa itu bisa dipercaya. Ketika tidak mendapatkan jawaban, besar keraguan orang membuat mereka merasa terjebak oleh orang-orang yang sengaja menyembunyikannya.

Kedua, ialah dengan kebutuhan untuk dapat mengontrol. Ada bukti bahwa orang mempercayai teori konspirasi sebagai cara agar merasa lebih aman dan terkendali. Satu studi menemukan bahwa orang yang merasa tidak berdaya secara psikologis dan sosiopolitik lebih cenderung percaya pada teori konspirasi.

Meski kecemasan tidak dapat serta merta dikaitkan sebagai penyebab, studi lain menemukan orang lebih cenderung percaya pada konspirasi ketika mereka mengalami kecemasan.

Terakhir yang ketiga, ialah kebutuhan untuk merasa spesial. Ketika orang percaya teori konspirasi yang masih diragukan banyak orang, ada rasa mereka 'berbeda' atau bahkan mengetahui hal yang belum orang lain pahami.

Kepercayaan pada konspirasi juga berakar pada apa yang disebut sebagai narsisme kolektif. Ini adalah keyakinan bahwa kelompok sosial seseorang dianggap lebih baik namun kurang dihargai oleh orang lain.

WHO Desak Semua Negara Selidiki Kasus Corona Pertamanya

 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak beberapa negara untuk selidiki kasus pertama virus Corona di masing-masing negara. Hal ini dilakukan, karena terdapat bukti yang menyatakan telah terjadi infeksi pasien virus Corona di Prancis lebih awal pada Desember lalu.
Penyakit yang kemudian dikenal sebagai virus Corona COVID-19, pertama kali dilaporkan oleh China ke WHO pada 31 Desember. Sebelum akhirnya menyebar ke dunia termasuk Eropa pada Januari.

Sebuah rumah sakit di Perancis memeriksa ulang catatan pasien pneumonia yang pernah dirawat sebelum kasus pertama Corona diumumkan pemerintah. Dari hasil ini ditemukan, telah terdapat pasien yang terinfeksi virus Corona sejak 27 Desember.

Menanggapi hal ini, Juru bicara WHO Christian Lindmeier menyebutkan, temuan ini memberikan gambaran baru tentang penyebaran virus Corona. Ia kemudian menghubungkan riwayat perjalanan pasien tersebut dari China pada Desember sebelum akhirnya pulang ke negaranya dan menderita sakit.

"Temuan ini membantu untuk lebih memahami potensi penularan COVID-19," kata Christian, seperti dilansir Asia One.

Christian kemudianmendong agar semua negara memeriksa catatan kasus pneumonia misterius yang pernah terjadi pada akhir 2019. Hal ini untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas mengenai wabah Corona.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar