Rabu, 06 Mei 2020

WHO Desak Semua Negara Selidiki Kasus Corona Pertamanya

 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak beberapa negara untuk selidiki kasus pertama virus Corona di masing-masing negara. Hal ini dilakukan, karena terdapat bukti yang menyatakan telah terjadi infeksi pasien virus Corona di Prancis lebih awal pada Desember lalu.
Penyakit yang kemudian dikenal sebagai virus Corona COVID-19, pertama kali dilaporkan oleh China ke WHO pada 31 Desember. Sebelum akhirnya menyebar ke dunia termasuk Eropa pada Januari.

Sebuah rumah sakit di Perancis memeriksa ulang catatan pasien pneumonia yang pernah dirawat sebelum kasus pertama Corona diumumkan pemerintah. Dari hasil ini ditemukan, telah terdapat pasien yang terinfeksi virus Corona sejak 27 Desember.

Menanggapi hal ini, Juru bicara WHO Christian Lindmeier menyebutkan, temuan ini memberikan gambaran baru tentang penyebaran virus Corona. Ia kemudian menghubungkan riwayat perjalanan pasien tersebut dari China pada Desember sebelum akhirnya pulang ke negaranya dan menderita sakit.

"Temuan ini membantu untuk lebih memahami potensi penularan COVID-19," kata Christian, seperti dilansir Asia One.

Christian kemudianmendong agar semua negara memeriksa catatan kasus pneumonia misterius yang pernah terjadi pada akhir 2019. Hal ini untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas mengenai wabah Corona.

Analisis Ini Ungkap Corona Telah Menyebar Luas pada Manusia di Akhir 2019

Sebuah analisis genetik baru menunjukkan bahwa COVID-19 telah menyebar luas pada manusia sejak akhir tahun 2019. Ini dibuktikan setelah ditelitinya virus Corona yang diambil dari lebih 7.600 pasien di seluruh dunia.
Dikutip dari CNN, para peneliti di Inggris melihat adanya mutasi pada virus Corona dan menemukan bukti penyebarannya yang begitu cepat. Tetapi tidak ada bukti bahwa mutasi virus ini bisa menjadi lebih mudah menular atau mungkin bisa menyebabkan penyakit yang lebih serius.

"Virus ini berubah, tetapi tidak berarti berubah menjadi semakin buruk," kata peneliti genetika Francois Balloux dari University College London Genetics Institute.

Balloux dan rekannya mempelajari rangkaian virus dari data global yang juga digunakan oleh para ilmuwan di seluruh dunia untuk saling berbagi data. Mereka meneliti berbagai sampel dari waktu dan tempat yang berbeda, dan menunjukkan bahwa virus Corona telah menginfeksi orang pertama pada akhir tahun 2019.

Meski begitu, beberapa dokter berharap bahwa virus Corona telah menyebar lebih awal dari yang waktu yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini bisa menjadi harapan adanya kemungkinan kekebalan tubuh terhadap COVID-19 yang telah dibangun di beberapa populasi di dunia.

"Semua berharap untuk itu. Saya juga," ucap Balloux.

Kapan Wabah Corona di Indonesia Berakhir? Ini 6 Prediksi yang Pernah Dibuat

Pandemi virus Corona di Indonesia jumlahnya terus meningkat setiap hari. Banyak orang yang mulai menanyakan kapan virus ini akan berakhir, karena mulai bosan berada di rumah dan ingin beraktivitas normal.
Beberapa pakar memprediksi akhir dari wabah Corona di Indonesia. Di antaranya memprediksi virus Corona akan usai antara Mei dan Juni. Bahkan Presiden RI Joko Widodo pun meyakini wabah Corona baru akan usai di akhir tahun.

Berikut beberapa prediksi berakhirnya wabah Corona di Indonesia, yang dirangkum detikcom pada Rabu (6/4/2020).

29 Mei 2020
Pakar statistika asal Universitas Gadjah Mada memprediksi wabah Corona di Indonesia selesai pada 29 Mei 2020. Mereka menggunakan model probabilistik berdasarkan data nyata atau probabilistik data driven model (PDDM).

"Dari hasil analisis pandemi COVID-19 akan berakhir pada 29 Mei 2020 dengan minimum total penderita positif sekitar 6.174 kasus. Dengan intervensi pemerintah yang berhasil dengan baik, total penderita Corona positif minimal di sekitar 6.200 di akhir pandemi pada akhir Mei 2020," ujar Prof Dr rer nat Dedi Rosadi, SSi, MSc.

April - Mei 2020
Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof Amin Soebandrio, sempat menyebut wabah Corona diperkirakan usai pada pertengahan April hingga Mei.

"Banyak yang membuat prediksi perjalanan wabah di Indonesia. Terus terang prediksi labnya agak sulit sekarang karena penyebabnya multifaktorial. Saya pribadi memprediksi puncaknya akan terjadi dalam waktu dua-tiga minggu ke depan, setelah itu diharapkan jumlah kasusnya akan menurun. pertengahan puasa, mungkin pertengahan April ke Mei akan mencapai puncak," ucapnya beberapa waktu lalu.

Mei - Juni 2020
Prof dr Ascobat Gani, MPH, DrPH, Guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) mengatakan akhir wabah Corona di Indonesia bergantung pada tingkat kepatuhan dan perilaku masyarakat. Ia memprediksi antara Mei dan Juni apabila didukung oleh perilaku masyarakat yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar