Kasus positif virus corona di Indonesia telah menyentuh angka 514 jiwa dan 48 orang di antaranya meninggal dunia. Jika dihitung persentase CFR (case fatality rate) atau tingkat kematian saat ini, Indonesia telah mencapai 9,3 persen meningkat di beberapa hari sebelumnya yang hanya berkisar 8,4 persen.
"Jadi memang CFR kita tinggi kemungkinan karena deteksi kasus di Indonesia masih sangat kurang sehingga yang terdeteksi saat ini adalah orang dengan gejala sedang sampai berat sehingga case fatalitynya bukan di antara seluruh kasus tapi dari kasus yang memang bisa mengakses pemeriksaan laboratorium," jelas Nurul Nadia, konsultan kesehatan masyarakat dari Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI), kepada detikcom, Senin (23/3/2020).
Jika dilihat dari segi demografis, harusnya angka kematian di Indonesia sama seperti di Korea Selatan karena didominasi oleh penduduk usia produktif. Nadia menyebut di Italia angka kematian cukup tinggi karena struktrur demografis usia penduduk di sana banyak yang lanjut usia.
Menurut Nadia, jika pemerintah bergerak cepat menemukan seluruh kasus baik yang bergejala ringan, sedang, maupun berat, angka tingkat kematian virus corona bisa diturunkan. Meski demikian ia tetap mengingatkan persentase kematian di Indonesia bisa tetap lebih tinggi dari angka global apabila intervensi lain seperti pembatasan sosial, karantina wilayah, atau isolasi diri lemah.
"Ditambah kapasitas layanan kesehatan kita masih relatif rendah. Jadi bisa saja CFR-nya turun tapi belum tentu lebih rendah dari angka global dengan kebijakan yang tidak agresif," pungkas Nadia.
Italia yang sering disebut jadi episentrum wabah corona di Eropa pada hari Senin (23/3/2020) memiliki CFR 9,25 persen. Di lain sisi, Iran yang disebut episentrum corona di Timur Tengah memiliki CFR 7,78 persen.
'From Russia With Love': Tentara Rusia Bantu Italia Hadapi Corona
Presiden Rusia Vladimir Putin menugaskan tentaranya untuk menghadapi wabah virus corona COVID-19 di Italia. Sembilan pesawat militer yang berisi tim ahli, perlengkapan medis, dan kendaraan dengan kemampuan disinfeksi diberangkatkan pada Minggu (23/3/2020).
Kremlin menyebut Putin mengekspresikan kekhawatirannya terhadap krisis yang dihadapi Italia. Pada hari Sabtu (22/3/2020), Italia mencatat rekor kematian tertinggi karena virus corona yaitu hampir 800 orang dalam sehari.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte meminta bantuan internasional khususnya Uni Eropa karena negaranya kini jadi paling yang terdampak oleh wabah.
"Giuseppe Conte sudah mengekspresikan rasa terima kasihnya yang tulus atas bantuan yang diberikan Rusia untuk Italia," kata Kremlin seperti dikutip dari Reuters, Senin (23/3/2020).
Beredar foto beberapa peralatan yang dikirim ke Italia memiliki label 'From Russia With Love'. Tujuannya disebut untuk menunjukkan niat baik dari pemerintah Rusia.
Wajib Tahu! Ini Cara Social Distancing di Lingkungan Keluarga dan Pertemanan
Social distancing atau menjaga jarak di lingkungan sosial, kini telah dipraktekkan di berbagai negara untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19.
Seorang profesor dari New York University's School of Global Public Health, Danielle Ompad mengatakan meski social distancing membuat hidup menjadi lebih sepi, tetapi hanya ini yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona.
"Memang tidak nyaman, tetapi itu yang harus kita lakukan sebagai warga negara yang baik. Orang harus belajar bagaimana cara berpikir secara kolektif daripada hanya memikirkan dirinya sendiri," ucap Ompad seperti dikutip CNN.
Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan umum yang kerap ditanyakan saat melakukan social distancing di lingkungan keluarga dan pertemanan.
1. Bolehkah mengunjungi anggota keluarga lain yang lebih tua?
Seharusnya tidak, orang dewasa yang berusia lebih dari 60 tahun lebih berisiko terinfeksi virus corona dan bisa saja tanpa sadar kamu menularkan penyakit ini kepada mereka. Hal terbaik yang dapat dilakukan oleh orang dewasa saat ini adalah tinggal di rumah dan menjaga jarak dengan orang lain sebanyak mungkin.
Namun tak perlu khawatir, karena komunikasi tetap bisa dilakukan melalui telepon atau panggilan video. Kamu juga bisa membantunya untuk menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan dan obat-obatan, agar mereka tak perlu keluar rumah untuk mengurangi risiko infeksi.
2. Bisakah teman saya berkunjung ke rumah?
Ompad mengatakan pengunjung bukanlah ide yang bagus untuk saat ini, meskipun mereka adalah temanmu. Tetapi kamu tetap bisa menjaga hubungan dengan cara melakukan panggilan video.
"Social distancing bukan berarti isolasi sosial. Sangat penting bagi kita untuk menjaga hubungan sosial kita," kata Ompad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar