Selasa, 19 Mei 2020

Antivirus Corona Made in RI Dorong Penguatan IHSG Hari Ini

 IHSG ditutup menguat di level 4,511.06 (+0.08%). Penguatan didorong oleh Misc-IND (+3.90%) dan Infrastructure (+2.44%).
IHSG ditutup menguat didorong optimism setelah mendengar komentar The Fed terkait perekonomian yang menunjukkan tanda akan segera pulih. Hal ini direspon positif oleh investor meskipun pergerakan masih cenderung terbatas.

Bursa Amerika Serikat ditutup Menguat. Dow Jones ditutup 24,597.77 (+3.85%), NASDAQ ditutup 9,234.83 (+2.44%), S&P 500 ditutup 2,953.91 (+3.15%).

Bursa saham US ditutup menguat menunjukkan optimisme atas vaksin coronavirus dimana Moderna telah menunjukkan adanya hasil yang menjanjikan pada permulaan tesnya. Namun investor masih tetap waspada, karena kasus COVID-19 saat ini terus meningkat dan ditakuti dapat memulai gelombang ke 2.

Investor menanti komitmen dari The Fed untuk menjaga pasar agar tetap berfungsi seperti normal. Bursa saham di Asia dibuka menguat atas harapan vaksin coronavirus ditemukan dan juga komitmen dari President Xi Jinping untuk memberikan US$2 miliar kepada negara yang terkena dampak COVID-19 di seluruh dunia.

IHSG diprediksi menguat. Secara teknikal formasi candlestick membentuk doji di sekitar support kondolidasi. Pergerakan akan dipengaruhi optimisme setelah ada info terkait perkembangan vaksin Corona. Namun di dalam negeri data kasus baru masih terus bertambah. Investor juga akan menanti pernyataan Bank Indonesia terkait suku bunga.

Resistance 2 : 4,550
Resistance 1 : 4,530
Support 1 : 4,489
Support 2 : 4,468

Benarkah Antivirus Ini Bisa Tangkal Corona? Kementan Buka Suara

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) mengaku telah menemukan formula paling efektif yang mampu menangkal virus Corona. Formula itu kini telah dipatenkan ke dalam tiga bentuk produk penangkal virus Corona yakni inhaler, diffuser oil, hingga kalung antiCorona.
Lalu, apakah ketiga produk tersebut benar-benar mampu menangkal virus Corona?

Menurut Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry, sebelum mematenkan ketiga produk tersebut pihaknya telah lebih dulu menguji berbagai tumbuhan yang berpotensi sebagai antivirus Corona. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang paling efektif ditemukan pada tanaman eucalyptus dengan memanfaatkan kandungan senyawa aktif 1,8-cineole (eucalyptol).

Fadjry mengatakan bahwa hasil telusur ilmiah serta riset daya antivirus pada eucalyptus bahwa senyawa aktif cineole ini berpotensi bisa membantu pencegahan COVID-19 karena senyawa ini dapat mengikat Mpro yang terdapat dalam virus Corona jenis apapun.

Mpro merupakan main protease (3CLPro) atau enzim kunci dari virus korona yang memiliki peran penting dalam memediasi replikasi dan transkripsi virus. Mpro inilah yang ditarget agar laju replikasi dan transkripsi virus menjadi terhambat.

"Kesimpulan kami bisa (membunuh COVID-19), karena bahan aktif yang dimiliki eucalyptus dan target bisa membunuh Mpro itu. Nah kandungan Mpro berlaku pada COVID-19 yang juga ada, dia bisa mereplikasi," kata Fadjri dalam keterangan detikcom, Senin (18/5/2020).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar