Pemerintah kembali mengingatkan untuk selalu menjaga jarak dengan lingkungan. Penularan bisa terjadi meskipun seseorang tidak menunjukkan gejala sakit.
"Gambaran fisik dari orang yagn sakit tidak selalu didominasi orang yang tampak sakit berat," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona COVID-19, Achmad Yurianto, Rabu (25/3/2020).
Menurut Yuri, ada banyak kasus positif yang ditemukan justru ada orang yang tampak sakit ringan.
"Bahkan di beberapa data yang kami miliki, nampak tidak bergejala sama sekali," jelas Yuri.
Yuri mengingatkan, jaga jarak adalah cara efektif untuk meminimalkan risiko penularan. Dianjurkan saling menjaga jarak minimal 1,5 meter.
Sebaran 1 Kasus Sembuh dan 3 Meninggal Virus Corona Indonesia 25 Maret
Tercatat ada penambahan 1 kasus sembuh dari virus corona COVID-19 menjadi 31 kasus. Jumlah kasus meninggal dunia bertambah 3 menjadi 58 kasus.
"Sementara angka kematian, setelah verifikasi ulang, ada data yang dobel, sudah kita berbaiki," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, Rabu (25/3/2020).
Tambahan 1 kasus sembuh dan 3 kasus meninggal dunia karena virus corona COVID-19 tersebar sesuai data berikut:
Sembuh
Jawa Timur 1 kasus
Meninggal
DI Yogyakarta 1 kasus
Jawa Tengah 1 kasus
Sumatera Selatan 1 kasus
Ada 105 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia, Ini Sebarannya
Hingga Rabu (25/3/2020), tercatat 105 kasus positif virus corona COVID-19. Dari angka tersebut, tercatat 31 sembuh dan 58 meninggal dunia.
"Ada koreksi dari 686 (data kemarin) menjadi 685 karena ternyata ada 1 pasien tercatat di 2 rumah sakit," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, Rabu (25/3/2020).
Sebaran 105 kasus baru virus corona COVID-19 hingga 25 Maret pukul 12.00 adalah sebagai berikut:
Bali 3 kasus
Banten 2 kasus
DI Yogyakarta 11 kasus
DKI Jakarta 39 kasus
Jawa Barat 13 kasus
Jawa Tengah 19 kasus
Kalimantan Selatan 1 kasus
Nusa Tenggara Barat 1 kasus
Sulawesi Selatan 9 kasus
Verifikasi ulang 7 kasus
Update Corona Indonesia 25 Maret: 790 Positif, 31 Sembuh, 58 Meninggal
Pemerintah mengumumkan perkembangan kasus positif virus corona COVID-19 di Indonesia. Hingga Rabu (25/3/2020) tercatat total 790 kasus positif, 31 sembuh, dan 58 meninggal dunia.
"Ada koreksi dari 686 (data kemarin) menjadi 685 karena ternyata ada 1 pasien tercatat di 2 rumah sakit," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, Rabu (25/3/2020).
Data hingga pukul 12.00, terjadi penambahan kasus positif sebanyak 105 menjadi 790 kasus. Jumlah kasus yang sembuh ada penambahan 1 kasus menjadi 31 kasus.
Jumlah kasus yang meninggal dunia mengalami peningkatan 3 kasus menjadi 58 kasus. Yuri menyebut, ada penyesuaian data kematian karena ada data yang dobel.
Dengan data terbaru saat ini, tingkat kematian berada di angka 7,34 persen.
Greta Thunberg Curiga Tertular Virus Corona Setelah Tur Eropa
Greta Thunberg, juru kampanye perubahan iklim, dan ayahnya aktor Swedia, Svante Thunberg, curiga telah terinfeksi virus corona COVID-19. Dalam sebuah wawancara dengan New Scientist, Greta mengatakan mereka berdua mengalami beberapa gejala COVID-19 setelah tur Eropa dengan kereta api belum lama ini.
Greta menegaskan ia dan ayahnya pergi mengunjungi wilayah di Eropa sebelum lockdown diberlakukan. Meski curiga tertular, belum ada dari mereka yang dites karena Swedia hanya menguji orang dengan gejala yang parah dan berada dalam kelompok risiko.
"Saya pulang dari Eropa Tengah kemudian mengisolasi diri dari awal karena saya pikir saya sudah naik kereta jadi saya tidak ingin menempatkan orang lain dalam risiko. Tetapi saya mulai merasakan gejala setelah beberapa hari. Pada saat yang sama, ayah saya merasakan gejala yang lebih intens" katanya kepada New Scientist.
Gadis berusia 17 tahun itu juga ingin menyampaikan kepada orang lain bahwa betapa mudahnya penyakit corona menular tanpa disadari. Peneliti telah banyak menemukan kasus COVID-19 secara global tidak menunjukkan gejala.
"Yang penting, pada dasarnya aku tidak merasa sakit. Memang saya merasa lelah luar biasa, saya batuk sedikit. Tentu saja sangat berbahaya. Jika ayah saya tidak menunjukkan gejala, mungkin saja saya tidak sadar," ucapnya.
Meski dia dan ayahnya tidak dites, Thunberg mengatakan akan sangat mengejutkan bila gejala yang ia miliki bukan COVID-19.
"itu akan sangat aneh jika itu akan menjadi sesuatu yang lain, karena itu hanya sangat cocok. Terutama reaksi ayah saya, itu persis sesuai dengan gejalanya," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar