Minggu, 17 Mei 2020

Tahan Dulu! Malam Hari Bukan Waktu Terbaik untuk Bercinta, Ini Alasannya

Selama ini kebanyakan orang berpikir berhubungan seks itu lebih baik dilakukan pada malam hari. Padahal malam hari bukanlah waktu yang terbaik untuk bercinta.
Dikutip dari Boldsky, sebuah studi yang dilakukan terhadap 1.000 pria dan wanita yang sehat dan aktif melakukan hubungan seks menemukan bahwa waktu terbaik untuk bercinta adalah di pagi hari.

Menurut studi tersebut berhubungan seks dengan pasangan akan terasa lebih memuaskan ketika dilakukan sekitar satu jam setelah bangun di pagi hari.

Hal ini dikarenakan ketika bangun tidur, tubuh akan terasa lebih segar. Bahkan stamina dan fokus akan jauh lebih meningkat ketika berhubungan seks di pagi hari.

Tak hanya itu, lancarnya hormon-hormon baik seperti endorphin pun akan dilepaskan setelah berhubungan seks. Sehingga energi dan perasaan bahagia akan terjaga sepanjang hari.

Bupati Karawang Positif Corona, Kok Bisa Padahal Tak Bergejala?

 Bupati Karawang Cellica Nurrachdina positif virus corona COVID-19 pada Selasa (24/3/2020). Cellica mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap ancaman corona karena dirinya sendiri bisa terinfeksi tanpa menunjukkan gejala.
"Untuk sementara jangan bertemu orang, kerumunan, karena saya sendiri pun tidak bergejala dinyatakan positif. Sehingga, bismillah yah mudah-mudahan kita semua diberikan kesehatan," kata Cellica dalam videonya.

Kenapa bisa ada orang yang tidak bergejala atau jatuh sakit ketika terinfeksi virus corona?

Beberapa ahli menjelaskan hal ini bisa terjadi karena dua hal. Pertama bisa karena memang gejala belum muncul atau masih masa inkubasi, kedua bisa karena memang sistem daya tubuh seseorang yang baik.

Meski tidak atau minim gejala seseorang yang terinfeksi masih bisa menularkan penyakitnya ke orang lain.

"Kasus tak bergejala ini jadi kekhawatiran yang nyata. Terutama pada populasi yang lebih muda dan sehat. Sekali lagi kamu bisa membawa virus ini meski tidak merasa sakit," kata dr Lynne Humphrey dari Northeast Family Medicine Center seperti dikutip dari CNY Central, Selasa (24/3/2020).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ingatkan para pemuda untuk tidak menganggap remeh virus corona COVID-19. Meski pemudia umumnya memiliki daya tahan tubuh yang kuat, risiko tertular virus ini tetap ada dan bahkan bisa menyebabkan kematian.

"Meskipun orang tua adalah yang paling berisiko. Data dari banyak negara jelas menunjukkan orang-orang di bawah usia 50 tahun paling banyak mengisi rumah sakit," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Mr P Sering Kesemutan? Waspadai 5 Kemungkinan Penyebabnya

Mati rasa atau kesemutan merupakan kondisi yang bisa terjadi pada sejumlah bagian tubuh. Namun ternyata terdapat salah satu bagian tubuh yang sebaiknya tidak mengalami hal ini yaitu pada organ kejantanan pria.
Namun, faktanya, mati rasa yang terjadi pada alat vital pria sesungguhnya bukanlah hal yang aneh. Kejadian ini biasa dialami sejumlah pria karena berbagai penyebab, seperti, ketika membonceng sepeda motor atau saat menggunakan celana terlalu ketat.

Berbagai hal yang terjadi dalam waktu lama bisa menimbulkan sensasi mati rasa yang cukup aneh terasa. Padahal, selayaknya bagian tubuh lain yang dialiri darah dan memiliki saraf, kesemutan ini mungkin terjadi.

Walau kerap dianggap tidak berbahaya, namun terdapat sejumlah hal serius yang bisa jadi penyebab mati rasa pada penis. Dilansir dari The Sun, berikut sejumlah masalah kesehatan serius yang bisa jadi penyebab kesemutan pada kemaluan.

1. Kanker prostat
Kanker prostat merupakan salah satu penyakit yang menyerang area kejantanan pria. Salah satu gejala dari penyakit ini adalah mati rasa atau kesemutan yang muncul ketika tumor mulai menyerang kelenjar prostat.

Kelenjar prostat memiliki fungsi memproduksi cairan yang membawa sperma selama ejakulasi. Kanker ini juga dapat menyebabkan mag dan luka pada bagian bawah perut dan menyerang penis.

Gejala lain yang muncul termasuk keinginan untuk kencing terus menerus serta aliran kencing yang lemah. Selain itu sering muncul perasaan tidak enak setelah buang air kecil.

2. Pakaian ketat
Pakaian yang kamu gunakan juga bisa berdampak pada kesehatan area vital. Ketika menggunakan celana jeans skinny maka bisa menyebabkan masalah pada penismu.

Jika pakaian yang kamu gunakan terlalu sempit, maka bisa terjadi iritasi pada penis yang menyebabkan perasaan kesemutan dan gatal. Iritasi ini bisa menyebabkan kejantanamu tidak sesensitif biasanya. Selain itu, pakaian jenis ini juga membuat sirkulasi darah di area tersebut jadi terhambat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar