Kamis, 14 Mei 2020

Tak Punya Riwayat Penyakit, Pria Ini Meninggal karena Corona

Seorang pria di Texas berusia 44 tahun, Adolph Mendez dinyatakan telah meninggal dunia setelah beberapa hari didiagnosis positif virus corona COVID-19. Kisah ini dibagikan oleh sang istri bernama Angela Mendez dan salah satu anaknya, Brenda Johnson.
Dikutip dari New York Post, Angela menjelaskan suaminya adalah seorang guru Taman Kanak-kanak di gereja Oakwood, dan mempunyai riwayat kesehatan yang baik sebelum pada akhirnya terinfeksi virus corona.

"Kamu sering mendengar kalau yang meninggal itu umumnya orang yang tua dan memiliki penyakit lain. Tetapi dia itu sehat dan virus corona menumbangkannya," kata Angela.

"Ini bisa terjadi pada siapa saja, bukan hanya sekedar cerita yang terjadi pada orang-orang di seluruh dunia. Nyatanya itu terjadi di sini, virus itu dapat membunuh siapa pun seperti yang dialami oleh suamiku," lanjutnya.

Sementara itu, Brenda menggambarkan mendiang ayahnya sebagai sosok yang sangat sempurna dan juga sehat.

"Dia baik, dia sabar, dia peduli pada orang lain dan sangat mencintai keluarganya. Dia juga aktif dalam komunitas gereja," ucap Brenda.

Brenda juga menjelaskan bahwa ayahnya terkenal dengan sebutan 'Mr Sticker' di lingkungan tempat ia mengajar.

"Setiap hari Minggu dia akan saling bertukar stiker dengan murid-muridnya. Dia sangat dicintai oleh semua orang," tuturnya.

Bertambah Lagi, Dua Dokter Indonesia Meninggal karena Virus Corona

 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kembali mengumumkan dua dokter yang kembali menjadi korban pandemi virus corona COVID-19. Keduanya meninggal karena virus corona.
Melalui akun media sosial, PB IDI mengucapkan duka cita atas meninggalnya dua dokter. Keduanya adalah dr Bartholomeus Bayu Satrio Kukuh Wibowo dari IDI cabang Jakarta Barat dan dr Exsenveny Lalopua MKes, pengurus IDI cabang Jawa Barat.

Saat dikonfirmasi, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih membenarkan dua dokter yang meninggal positif virus corona.

"Iya, kemarin meninggalnya. Yang kami umumkan sekarang itu yang meninggal karena COVID-19," ujar Daeng saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (27/3/2020).

Daeng belum bisa memastikan apakah kedua dokter yang meninggal ini memiliki penyakit penyerta karena IDI tidak mempunyai data soal ini.

"Kami belum tahu detail, kami hanya begitu dengar beliau meninggal karena COVID-19 kami sampaikan duka itu. Kami masih telusuri, penyebabnya apa dan ditularkan dari mana," ujar Daeng.

"Karena pemerintah masih belum mau buka data, jadi data yang detail kami belum punya, kami hanya dapat laporan saja dari bawah," tutupnya.

Mengeluh Radang Amandel, Gadis 10 Tahun Ini Ternyata Positif Corona

Seorang gadis berusia 10 tahun asal Plymouth, Inggris, dinyatakan positif virus corona COVID-19. Meski begitu gadis tersebut awalnya tidak menunjukkan gejala yang mengarah pada virus corona COVID-19.
Awalnya ia hanya didiagnosis mengidap radang amandel. Hal ini karena ia mengalami demam hingga suhu tubuhnya mencapai 41 derajat celcius dan membuatnya kejang-kejang.

Menanggapi kejadian ini, pihak sekolah gadis tersebut menyebar imbauan melalui email kepada semua orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka. Mengingat saat ini banyak orang tertular virus corona ini tanpa gejala.

"Tolong awasi anak-anak kalian dengan cermat untuk melihat adanya gejala. Tetap berada di rumah agar aman," ujar kepala sekolah dari gadis tersebut, dikutip dari Daily Mail pada Jumat (23/3/2020).

Sementara itu, banyak pihak yang mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menambahkan hilangnya kemampuan penciuman dan perasa sebagai gejala baru virus corona COVID-19, setelah ditemukannya kasus yang memiliki gejala tersebut. Meski begitu pihak WHO masih mengaku masih mendalami hal ini dan belum bisa mengatakan sebagai gejala baru virus corona COVID-19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar