Minggu, 10 Mei 2020

Tekan Lonjakan Corona, Seoul Larang Klub Malam Beroperasi

- Seluruh bar dan klub malam di Seoul, Korea Selatan, diperintahkan tutup sementara untuk menekan lonjakan kasus penyebaran Covid-19.

Walikota Seoul Park Won-soon mengatakan semua klub dan bar harus ditutup. Surat perintah pun akan segera dibuat dan diedarkan.

Dikutip dari CNN, lonjakan kasus penyebaran Corona di Korea Selatan terhubung dengan klub malam di Itaewon, sebuah wilayah dunia malam yang populer di Seoul.


Semula, seorang pria berusia 29 tahun dari kota Yongin -di pinggiran Seoul- dinyatakan positif virus corona pada Kamis lalu.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan, orang tersebut mengunjungi beberapa klub di Itaewon pada malam 1 Mei dan dini hari 2 Mei.

Sejak saat itu, 40 orang lainnya yang diyakini terhubung dengan kasus tersebut dinyatakan positif. Sebanyak 27 kasus di antaranya berasal dari Seoul.

Sejauh ini Korea Selatan belum memberlakukan lockdown nasional, tetapi telah melakukan langkah-langkah pembatasan untuk mengendalikan wabah corona. Di klub malam, misalnya, setiap orang harus memberikan nama lengkap dan nomor telepon sebelum masuk.

Menurut Park, ada 1.946 nama tamu yang terdaftar di buku absen tiga klub yang dikunjungi pria berusia 29 tahun itu. Namun, hanya 647 dari orang-orang itu telah diidentifikasi.

Wakil Direktur KCDC Kwon Joon-wook, juga mengatakan mungkin ada lebih dari satu sumber infeksi yang terjadi di balik wabah klub malam. Beberapa orang yang dipastikan positif mengunjungi klub pada malam yang berbeda dari pria tersebut.

"Kami telah melakukan banyak usaha dan juga pengorbanan. Apakah kita akan membiarkan semuanya sia-sia karena kecerobohan beberapa orang?" kata Park.

Menurut data Universitas Johns Hopkins, Korsel telah melaporkan lebih dari 10.800 kasus virus corona dan 256 kematian. Sebagian besar kasus Korea Selatan telah pulih, berdasarkan keterangan KCDC awal pekan ini.

Kematian Akibat Corona di Brasil Tembus 10.627 Kasus

 Brasil mencatat kematian akibat pandemi virus corona mencapai 10.627 kasus, dengan total kasus terinfeksi sebanyak 155.939 orang. Angka ini membuat Brasil jadi negara di Amerika Latin yang paling terpukul oleh penyebaran corona.

Mengutip AFP, Minggu (10/5), pejabat Kementerian Kesehatan Brasil telah mengonfirmasi bahwa angka kematian akibat penyakit covid-19 di negaranya sudah melampaui 10 ribu kasus.

Sebelumnya diberitakan lebih dari 20 pejabat penting di Pemerintahan Presiden Brasil Jair Bolsonaro dinyatakan positif terinfeksi corona. Yang terbaru, Juru Bicara Presiden, Otavio Rego Barros dinyatakan positif pada awal pekan lalu.


Pejabat lain yang dinyatakan positif, yakni Kepala Komunikasi Fabio Wajngarten dan Menteri Keamanan Nasional Augusto Heleno.

Pemerintah setempat menolak memberlakukan aturan social distancing (jaga jarak) agar tak berdampak negatif terhadap kegiatan ekonomi.

Dalam sebuah jumpa pers malam hari yang diselenggarakan di luar kediaman presiden di Brasilia pada Selasa (28/4) lalu, Bolsonaro ditanya oleh sejumlah wartawan mengenai tanggapannya melihat lonjakan jumlah korban meninggal.

Bolsonaro menjawab, "Terus kenapa? Maaf, tapi Anda ingin saya melakukan apa?"

Bolsonaro beberapa kali melontarkan pernyataan yang bernada meremehkan ancaman dari pandemi virus corona dengan menyebutnya sebagai "flu biasa".

Mengutip data WHO, hingga 9 Mei 2020, angka kematian akibat corona di dunia tercatat 275.067 kasus, dengan jumlah orang terinfeksi sebanyak 3,95 juta kasus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar