Gatal-gatal di area vagina kerap kali dikeluhkan perempuan. Ada banyak penyebabnya dan menggaruk bukanlah solusi yang bijak karena bisa merusak kulit dan menyebabkan luka.
Anda perlu mencari tahu penyebabnya supaya bisa segera diatasi. Jika dibiarkan, rasa gatal di vagina bisa saja memicu iritasi yang ditandai dengan rasa perih.
Dikutip dari MSNcom, berikut ini beberapa penyebab vagina terasa gatal:
1. Kandidiasis vagina
Penyebab paling umum dari vagina gatal adalah kandidiasis atau sariawan pada vagina. Kondisi ini disebabkan karena adanya infeksi jamur. Infeksi ini memicu keputihan dan akhirnya membuat vagina menjadi gatal.
2. Menyusui
Menyusui dapat menyebabkan mukosa vagina menjadi rentan kering dan iritasi. Oleh sebab itu, Anda bisa menggunakan pelumas untuk mengurangi kekeringan di area vagina.
3. Alergi
Menggunakan sabun mandi dapat menjadi akar penyebab vagina terasa gatal. Hal ini dikarenakan adanya alergi pada kulit vagina. Tak hanya itu, produk deterjen untuk mencuci celana dalam juga bisa membuat vagina terasa gatal.
4. Kurang menjaga kebersihan
Kurang menjaga kebersihan dapat membuat gatal area vulva dan vagina. Misalnya, Anda tengah melakukan aktivitas berat, sehingga tubuh menjadi berkeringat. Area vagina yang menjadi lembab dan akhirnya terasa gatal.
5. Menopause
Kekurangan estrogen setelah menopause dapat membuat mukosa vagina dan kulit vulva lebih rentan mengalami iritasi. Gunakan krim pelembab untuk membantu melumaskan vagina.
Setop Hukuman Lucu-lucuan! Rompi dan Peti Pelanggar PSBB Bisa Tularkan Corona
Hukuman masuk peti mati bagi pelanggar PSBB di Jakarta dinilai tidak efektif, malah berisiko memunculkan klaster baru. Peti mati yang tidak didisinfeksi dan digunakan bergantian bisa menularkan virus Corona COVID-19.
Memangnya, bagaimana seharusnya peti itu disterilkan agar bisa dipakai bergantian oleh para pelanggar PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Ahli penyakit tropik dan infeksi dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Erni Juwita Nelwan, SpPD, memberikan jawaban tegas.
"Kayaknya nggak perlu dibahas deh. Soalnya untuk punishment yang dibikin ini karena ngga ada manfaatnya dengan memasukkan orang ke dalam peti seperti itu. Malah nanti bergantian dan malah bikin risiko penularan," kata dr Erni saat dihubungi detikcom, Jumat (4/9/2020).
Menurut dr Erni, mengingatkan seseorang untuk mengenakan masker dengan cara yang tidak simpatik hanya akan membuat orang tersebut tambah malas dan tidak peduli. Orang tersebut cenderung malah makin bandel dan tidak mengubah perilakunya.
"Inget loh ini orang dewasa. Mengubah perilaku anak-anak yang sudah masuk SD-SMP saja nggak mudah," lanjut dr Erni.
Ditegaskan lagi oleh dr Erni, hukuman seharusnya tidak hanya untuk lucu-lucuan. Punishment atau hukuman jika memang tujuannya mendidik, harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar, juga ada manfaatnya.
"Libatkan ahli-ahli dari behavior science supaya bisa kasih saran memberikan hukuman yang aman dan berhasil," saran dr Erni.
Beberapa saran hukuman yang bermanfaat menurut dr Erni antara lain menjadi relawan untuk mengurusi OTG (Orang Tanpa Gejala) yang menjalani isolasi, mengurus jenazah, mengurus keluarga yang orangtuanya sakit dan anaknya tidak terurus, dan sebagainya.
https://kamumovie28.com/geralds-game/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar