Senin, 14 September 2020

Jokowi Ingatkan Masih Ada 2 Minggu Selamatkan Ekonomi dari Resesi

Kuartal III-2020 tinggal menyisakan waktu sekitar 2 minggu. Hal itu juga menjadi tenggat waktu bagi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar Indonesia tidak terperosok ke jurang resesi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan bahwa pemerintah masih memiliki waktu hingga akhir September untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi yang positif.

"Terkait pemulihan ekonomi nasional kita masih punya waktu sampai akhir September dalam meningkatkan daya ungkit ekonomi kita," ujarnya saat membuka rapat terbatas dengan tema laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional melalui video conference, Senin (14/9/2020).

Jokowi menjelaskan daya ungkit yang dimaksud adalah, meningkatkan daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga yang masih menjadi motor utama penggerak roda ekonomi RI.

"Oleh sebab itu saya minta seluruh program insentif yang sifatnya cash transfer agar benar-benar diperhatikan dipercepat," tutupnya.

Sebagai informasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2020 sebesar 2,97%. Sedangkan di kuartal II-2020 minus 5,32%. Jika di kuartal III-2020 ekonomi minus lagi, maka Indonesia resesi.

Hampir Tiap Hari Bikin Surat Kematian COVID-19, Dokter Ini Titip Pesan

Jumlah kasus kematian COVID-19 di Indonesia kian bertambah setiap harinya. Seorang dokter yang bertugas menangani pasien Corona di Jakarta pun curhat tak kuasa menahan pilu setiap kali menulis surat kematian pasien.
Anggota Satgas COVID-19 dari Rumah Sakit Prikasih, dr Gia Pratama, mengaku hampir tiap hari menulis surat kematian pasien COVID-19. Makin terasa pilu ketika sehari-hari masih ada saja yang meremehkan bahaya COVID-19.

"Jangan meremehkan penyakit ini, kita yang muda mungkin bisa sembuh, tapi kita bisa menularkan kepada orang tua yang kita sayangi dan mereka belum tentu bisa sembuh," pesan dr Gia saat dihubungi detikcom, Senin (14/9/2020).

dr Gia bercerita, sudah hampir setiap hari ia harus membuatkan surat kematian pasien yang meninggal karena COVID-19. "Dari Maret ya sudah banyak, hanya makin ke sini makin sering, hampir sehari sekali," ujarnya.

Curahan hatinya menghadapi situasi ini ia unggah di Instagram. Unggahan tersebut viral dan mendapat banyak respons positif.

Menkes Terawan Sebut Ada 16.286 Relawan Nakes untuk Tangani COVID-19

 Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto menyebut total ada 16.286 relawan tenaga kesehatan yang tersebar di rumah sakit untuk COVID-19 dan laboratorium. Hal ini ia sampaikan dalam Keterangan Pers Menteri Kesehatan yang disiarkan Sekretariat Presiden, Senin (14/9/2020).
"Seperti yang diketahui, total relawan tenaga kesehatan nusantara sehat dan internship yang sudah ditempatkan ada sebanyak 16.286 orang tersebar di rumah sakit COVID-19 dan laboratorium sarana kesehatan untuk melayani terkait COVID-19," beber Menkes.

Dalam keterangannya, Menkes menyebut masih ada sekitar 3.500 dokter internship, 800 tenaga kesehatan nusantara sehat dan tenaga relawan sebanyak 685 orang. Di sini termasuk di dalamnya ada dokter spesialis paru, anestesi, penyakit dalam, dan perawat yang siap membantu bila ada penambahan tenaga yang dibutuhkan.

Selain itu, Menkes juga meminta untuk masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

"Kami mohon untuk selalu patuh pada protokol kesehatan, mohon partisipasinya dari semua pihak terutama di level kelurahan, desa, RT dan RT untuk menjaga kedisiplinan pelaksanaan protokol kesehatan. Memakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menkes juga menyinggung soal ketersedian tempat tidur di rumah sakit rujukan pasien COVID-19. Di DKI Jakarta, Menkes menyebut pemerintah telah menyiapkan dua tower ruang isolasi untuk pasien COVID-19 bergejala ringan atau tanpa gejala dengan kapasitas 4.218 tempat tidur.
https://cinemamovie28.com/fearless-hyena/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar