Minggu, 06 September 2020

Luhan Eks EXO Diprotes Karena Pakai Rompi Bertuliskan Syahadat

Artis China Luhan tengah jadi perbincangan karena busananya. Mantan personel EXO tersebut kedapatan pakai rompi bertulisan Arab yang dikatakan adalah kalimat syahadat. Hal ini tentu menarik perhatian para penggemar KPop dan CPop terutama yang beragama Islam. Mereka pun menyuarakan protes di media sosial karena dianggap artinya yang tidak sembarang.
Penampilan Luhan jadi perdebatan kali ini karena dianggap menyinggung umat muslim. Dalam sebuah acara beberapa waktu lalu, ia tampak memakai rompi denim dengan berbagai atribut, termasuk tulisan Arab yang dikatakan berbunyi kalimat syahadat. Syahadat sendiri merupakan kalimat suci yang juga dilantunkan ketika seseorang ingin masuk ajaran Islam.

Karenanya, banyak netizen dan fans dunia hiburan Asia yang beralih ke Twitter untuk memprotes hal ini. Busana yang dikenakan Luhan dianggap kurang menghormati orang Islam. Beberapa berpendapat jika baju tersebut hanya memuat tulisan Arab untuk terlihat estetik tapi tidak mengerti makna sebenarnya.

Masalah ini semakin memicu kekesalan di kalangan netizen muslim terlebih China dilaporkan telah mempersekusi kaum Uighur dan melarang mereka menjalankan agama. Banyaknya protes membuat nama Luhan sempat trending di media sosial.

Kebanyakan netizen yang protes memang mengetahui bahwa hal ini bukan sepenuhnya kesalahan Luhan. Ia dianggap tidak mengerti apa yang dikenakannya karena banyak artis memang hanya memakai apa yang disiapkan. Sejumlah penggemar pun meminta netizen untuk tidak menyalahkan pacar Guan Xiaotong ini tapi desainer atau stylist-nya. Meski begitu, pria 29 tahun tersebut tetap diminta untuk melakukan permohonan maaf.

Remaja yang Rekam Pembunuhan George Floyd oleh Polisi Trauma karena Di-bully

Darnella Frazier adalah orang di balik perekaman video ketika polisi Minnesota menindih leher George Floyd dengan lututnya hingga berakibat ia meninggal dunia. Video berdurasi 10 menit yang viral itu menjadi bukti kekerasan polisi terhadap warga kulit hitam dan kini memicu aksi protes di berbagai wilayah Amerika Serikat.

Belakangan, remaja 17 tahun itu mengungkap bahwa dirinya harus menghadapi perundungan akibat video yang diunggahnya tersebut. Alih-alih dipuji karena berhasil merekam kejadian mengerikan tersebut dan menyediakan bukti kepada polisi, Darnella justru mendapat kekerasan verbal yang datang lewat pesan teks di media sosial.

Ia mencurahkan isi hatinya di lama Facebook dan menyatakan mendapat banyak pertanyaan dari netizen. Sebagian besar mengritik kenapa saat itu dia tidak membantu George Floyd dan lebih memilih merekam peristiwa tersebut.

Darnella mengungkapkan dia terlalu takut melawan empat polisi tersebut atau membantu George Floyd saat lehernya ditekan dengan lutut. Dia juga tidak ingin terlibat lebih jauh karena tidak ingin ada orang lain yang juga terbunuh atau diperlakukan seperti George.

"Aku tidak mengharapkan orang-orang yang saat itu tidak berada di posisiku untuk memahami kenapa dan bagaimana yang aku rasakan," tulisnya.

Dia juga menyatakan, merekam video adalah usaha terbaik yang bisa dia lakukan. Jika bukan karena rekaman tersebut, empat polisi yang melakukan kekerasan terhadap George Floyd sampai meninggal mungkin akan masih bebas berkeliaran.

"Kalau bukan karena aku empat polisi itu masih punya pekerjaan, membuat masalah yang lain. Para polisi itu kemungkinan besar akan menutupi perbuatannya. Daripada mencemooh, BERTERIMA KASIHLAH padaku! Karena bisa saja itu terjadi pada orang-orang yang kamu sayangi dan kamu pasti juga ingin melihat kebenarannya. Siapapun yang ingin mengatakan hal-hal negatif tolong block aku saja. Aku tidak memaksa kalian untuk menontonku," tulis Darnella lagi.

Remaja wanita itu mengungkapkan bahwa peristiwa naas tersebut dilihatnya saat dia mengantar sepupunya ke toko. Lalu dia melihat seorang pria kulit hitam menelungkup di jalan dengan seorang polisi menindih lehernya dengan lutut. Saat itulah dia memutuskan merekamnya.

Akibat bully-an yang diterima Darnella, sejumlah biro hukum meminta perlindungan hukum untuknya. Sebab dia masih dianggap sebagai anak di bawah umur dan menjadi saksi hidup pembunuhan brutal yang dilakukan polisi tersebut.
https://nonton08.com/whatcha-wearin/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar