Rabu, 09 September 2020

Tak Semua Pasien Sembuh COVID-19 Bisa Donor Plasma Darah, Ini Kriterianya

 Uji klinis terapi plasma darah untuk pengobatan COVID-19 akan dilakukan di Indonesia. Namun, tak semua pasien Corona yang sudah sembuh dapat mendonorkan darahnya.
Hal ini karena adanya perbedaan kadar antibodi dalam beberapa pasien Corona. Maka dari itu, hanya pasien yang memenuhi kriteria saja yang dapat mendonorkan darahnya.

"Kita persempit dengan kriteria dia sudah sembuh, waktunya antara 2 minggu sampai 12 minggu. Nah itu akan kita ikutkan dan kita berikan untuk sebagai donor dari uji klinis ini," kata peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Profesor Dr dr David H Muljono, SpPD, FINASIM, PhD, dalam webinar yang diselenggarakan Balitbangkes, Selasa (8/9/2020).

Prof David mengakui saat ini Indonesia belum memiliki alat tes kadar antibodi pada pasien. Oleh karena itu, sebagai alternatif, kadar antibodi pada pasien dapat ditinjau dari rentang waktu pasien COVID-19 sembuh.

"Plasma tersebut kita simpan dan bersama-sama kita ukur titernya (antibodi), sehingga penelitian ini kita dapatkan juga di samping kita meneliti pasiennya, kita juga meneliti plasmanya berapa kadar yang nantinya bisa menyembuhkan atau menghilangkan virus tersebut," jelas Prof David.

Penyebab dan Ciri-ciri Gagal Ginjal yang Harus Diketahui

 Gagal ginjal adalah penyakit ketika ginjal Anda tiba-tiba tidak dapat menyaring produk limbah dari darah Anda. Ketika ginjal Anda kehilangan kemampuan penyaringannya, tingkat limbah berbahaya dapat menumpuk.
Seperti dikutip dari artikel Situasi Penyakit Ginjal Kronis yang diterbitkan Kementerian Kesehatan RI, ginjal memiliki setumpuk fungsi penting bagi tubuh manusia. Diantaranya menjaga komposisi darah dengan mencegah menumpuknya limbah dan mengendalikan keseimbangan cairan dalam tubuh.

Selain itu organ yang disebut juga dengan "buah pinggang" ini punya peran menjaga level elektrolit seperti sodium, potasium dan fosfat tetap stabil, memproduksi hormon dan enzim yang membantu dalam mengendalikan tekanan darah, membuat sel darah merah dan menjaga tulang tetap kuat.

Nah jika limbah menumpuk akan dapat menyebabkan susunan kimiawi darah Anda mungkin tidak seimbang. Perlu diketahui, penyakit ginjal kronis awalnya tidak menunjukkan tanda dan gejala. Namun kemudian dapat berjalan progresif menjadi gagal ginjal.

Karena berlangsung bertahap penyakit ginjal sebenarnya bisa dicegah dan ditanggulangi. Paling tidak kemungkinan untuk mendapatkan terapi yang efektif akan lebih besar jika diketahui lebih awal.

Dilansir Mayoclinic, penyebab gagal ginjal:
Gagal ginjal terjadi jika Anda memiliki kondisi yang memperlambat aliran darah ke ginjal. Selain itu Anda mengalami kerusakan langsung pada ginjal. Penyebab lainnya yakni saluran pembuangan urine (ureter) ginjal Anda tersumbat dan limbah tidak dapat keluar dari tubuh Anda melalui urine Anda.

Penyakit dan kondisi yang dapat memperlambat aliran darah ke ginjal dan menyebabkan cedera ginjal meliputi:

-Kehilangan darah atau cairan
-Obat tekanan darah
-Serangan jantung
-Penyakit jantung
-Infeksi
-Gagal hati
-Penggunaan aspirin, ibuprofen, naproxen sodium, atau obat-obatan terkait
-Reaksi alergi parah
-Luka bakar parah
-Dehidrasi berat
-Diabetes

Ciri-ciri dan gejala gagal ginjal seperti dikutip dari Mayoclinic:

a. Output urine menurun, meskipun kadang-kadang output urine tetap normal
b. Retensi cairan, menyebabkan pembengkakan di tungkai, pergelangan kaki atau kaki Anda
c. Sesak napas
d. Kelelahan
e. Kebingungan
f. Mual
g. Detak jantung tidak teratur
h. Nyeri atau tekanan dada
i. Kejang atau koma pada kasus yang parah
https://indomovie28.net/the-other-lamb/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar