Content creator Arief Muhammad, memberikan surat terbuka kepada pemerintah soal larangan mudik. Ia juga menyinggung soal fakir kuota dan ternyata pemerintah telah meresponnya, loh.
Arief mengunggah surat dengan tujuan menjadi perwakilan masyarakat guna mengajukan permohonan pada pemerintah sebagai timbal balik dari larangan mudik 2021.
Dalam kesempatan acara 'Virtual Press Conference Smartfren #RamadanExtraFaedah', Rabu (7/4/2021), kreator yang dikenal dengan nama Poconggg ini menyampaikan respon yang datang dari pemerintah.
"Dari pemerintah, kebetulan sempat dikomen Sandiaga Uno Menparekraf. Mungkin nanti akan ada diskusi dengan beliau," kata Arief.
Ia beranggapan meski tulis yang ia buat bentuknya resmi, ia sebenarnya hanya ingin menyampaikan apa yang ada dalam hati banyak orang.
"Apa yang aku utarakan itu isi hati semua orang yang tidak bisa silaturahmi. Jadi sebenarnya biasa dan dibikin ringan, karena sebenarnya inti curhatan orang nggak bisa ke mana-mana," sambungnya.
Pria kelahiran 26 Oktober 1990 di Batam ini mengunggah surat tersebut beberapa hari lalu, tepatnya pada 1 April 2021. Dalam surat tersebut, ada tiga poin yang disebutkan oleh Arief, antara lain:
1. Fakir kuota dan warga online terlantar dipelihara oleh negara,
2. Pemerataan distribusi jodoh atau setidaknya teman untuk bertukar pesan di kala kesepian
3. Jaminan terhadap sinyal agar tidak mengalami gangguan selama bulan Ramadan maupun lebaran.
"Kepada yang berwenang, mohon memberikan kompensasi subsidi kuota internet untuk warga yang tidak bisa mudik, supaya bisa tetap silaturahmi melalui video call dengan keluarga kami di kampung," harapnya.
https://nonton08.com/movies/a-secret-love/
Facebook Hapus Ratusan Akun Palsu Anti Iran dan Buzzer Albania
Facebook dilaporkan telah menghapus ratusan aku palsu yang terkait dengan kelompok militan anti Iran dan peternakan troll di Albania.
Akun-akun palsu tersebut memposting konten yang berisikan kritikan terhadap pemerintah Iran dan mendukung Mujahidin-e-Khalq, kelompok pemberontak yang dikenal sebagai MEK. Dalam banyak kasus, akun Facebook dan Instagram menggunakan nama dan foto profil palsu.
Dilansir detikINET dari ABC News, Rabu (7/4/2021) Facebook telah menentapkan bahwa akun-akun tersebut dijalankan dari satu lokasi di Albania oleh sekelompok individu yang bekerja atas nama MEK.
Facebook juga menemukan petunjuk lain yang menunjukkan apa yang disebut peternakan troll, di mana para pekerjanya sering dibayar untuk memposting konten termasuk informasi yang salah ke media sosial. Facebook mengatakan menghapus akun semacam itu berdasarkan perilaku mereka, bukan materi yang mereka posting.
Pertama, para peneliti menemukan bahwa aktivitas tersebut tampaknya mengikuti hari kerja Eropa tengah, dengan posting yang diambil setelah jam 9 pagi, lalu mulai melambat di penghujung hari, dan dengan jeda yang nyata pada waktu makan siang. Meski demikian Facebook mengatakan tidak menemukan bukti orang dibayar.
"Bahkan troll perlu makan," kata Ben Nimmo yang bekerja di Facebook Global Threat Intelligence Investigations, dalam panggilan konferensinya dengan media.
Dewan Nasional untuk Perlawanan di Iran, sebuah kelompok wadah yang mencakup MEK mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tidak ada akun yang berafiliasi dengannya atau MEK yang telah dihapus. Kelompok itu juga membantah keberadaan peternakan troll Albania yang berafiliasi dengan MEK.
MEK adalah kelompok terkemuka yang menentang pemerintah Iran. Mereka telah membunuh orang Amerika sebelum Revolusi Islam 1979 dan diberi label sebagai organisasi teroris oleh Departemen Luar Negeri hingga 2012.
Namun demikian, politisi AS dari kedua partai termasuk Rudy Giuliani dan Newt Gingrich telah memberikan pidato berbayar kepada MEK di masa lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar