Ibadah harus diajarkan sejak dini agar anak-anak bisa terbiasa kelak saat beranjak dewasa. Salah satunya adalah ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Anak akan lebih mudah berlatih puasa jika melihat orang tuanya juga berpuasa. Orang tua bisa menciptakan lingkungan yang asyik bagi anak-anaknya untuk berlatih puasa.
"Anak itu termotivasi untuk ikutan justru dari hal-hal yang tidak diomongin. Dari yang dia lihat. Ada namanya observational learning," kata Psikolog Anak dan Remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo dalam program e-Life, Jumat (16/4/2021).
Sahur bareng, buka puasa bersama, dan beribadah bersama bisa membuat anak senang. Vera mengatakan anak-anak paling suka kebersamaan, melakukan kegiatan bersama-sama.
"Ada senda gurau. Anak melihat kok asyik ya. Anak dikasih kesempatan bantu menyiapkan buka puasa. Itu dilibatkan," katanya.
Ada kalanya anak diam-diam makan atau minum dengan sengaja saat puasa. Namun Vera meminta agar orang tua tidak memberikan punishment pada anak karena hal ini.
Cari tahu penyebab anak diam-diam makan atau minum. Setelah itu baru cari solusi tanpa melibatkan hukuman.
"Hati-hati memberikan sanksi yang bisa membuat anak jadinya kok nyebelin banget malah dapat hukuman. Bisa muncul sentimen negatif terhadap puasanya," pesan Vera.
"Misalnya konteksnya temen minum di depan dia. Oke kamu bisa di rumah aja nggak usah main dulu siang-siang untuk menghindari temannya minum. Dia dibantu untuk mengatasi tidak buka lagi di tengah hari," tambahnya.
Vera sependapat jika ada hadiah bagi anak yang bisa puasa dengan baik. Reward itu diharapkan bisa memunculkan motivasi internal anak untuk berpuasa sehingga berlanjut sampai dewasa.
https://nonton08.com/movies/yours-sincerely-kanan-gill/
Ashanty Ambil Darah untuk Vaksin Nusantara, Nggak Bisa Dapat Vaksin Biasa?
Bersama Anang Hermansyah suaminya yang juga anggota DPR RI, Ashanty turut mendatangi RSPAD Gatot Soebroto. Ia menjalani pengambilan darah untuk diproses menjadi vaksin nusantara.
"Anang dengan Ashanty. Semua pengambilan sampel (darah)," ujar peneliti utama vaksin Nusantara, Kolonel dr Jonny, saat dikonfirmasi, Jumat (16/4/2021).
Terlepas dari kontroversi uji klinis fase II yang tidak mengantongi izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), vaksin nusantara yang berbasis sel dendritik memang menawarkan kelebihan karena bersifat personalized. Kelebihan ini menjawab harapan orang-orang dengan kondisi tertentu yang tidak bisa mendapat vaksin COVID-19 lainnya.
Anggota DPR RI Adian Napitupulu misalnya, melirik vaksin nusantara karena punya riwayat penyakit jantung dan sudah memiliki 5 ring terpasang di jantungnya. Dengan adanya laporan pembekuan darah pada beberapa penerima vaksin AstraZeneca dan Johnson & Johnson, ia merasa berisiko mendapat vaksin yang ada saat ini.
"Saya punya penyakit jantung, ring sudah 5. Komorbid, jadi ada penyakit penyerta. Saya cari literasi terkait Sinovac, nggak bisa. Lalu AstraZeneca, efeknya penggumpalan darah itu bahaya buat jantung. Hari ini Johnson & Johnson juga ditunda pemberlakuannya di Amerika karena pembekuan darah," ujarnya saat ditemui di lokasi uji klinik vaksin Nusantara, RSPAD Gatot Soebroto, Rabu (14/4/2021).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar