Seorang ibu dua anak bercerita dia berhasil meraup USD 4.200 atau sekitar Rp 61 juta per bulan dengan 'menjual' video dirinya sedang kentut. Kok bisa?
Mantan agen perjalanan berusia 48 tahun, Emma Martin, menjual videonya di situs online dan mengenakan biaya USD 4,99 atau sekitar Rp 72 ribu untuk satu orang penonton. Emma telah melakukan kegiatannya itu sejak tahun 1999 lalu.
Emma bahkan mengikuti diet khusus yang dirancang sendiri untuk membantunya melakukan pekerjaan eksentriknya itu.
"Saya banyak makan salad, asparagus, dan alpukat. Saya juga banyak makan makanan Meksiko," kata Emma, dari Rockhill, South Carolina, Amerika Serikat seperti dikutip dari Daily Mail.
Sebelum melakukan pekerjaannya, Emma memastikan tak ada anak-anak dan keluarganya di rumah, karena tak ada satupun dari mereka yang tahu tentang karier uniknya ini. Namun dia mengatakan bahwa suaminya sangat tahu akan pekerjaan yang dia lakukan.
"Suamiku tahu, tapi dia sama sekali tidak suka kentut. Tidak ada orang lain di keluarga saya yang tahu. Saya tidak berpikir mereka akan menyetujui, tapi saya seorang wanita dewasa," paparnya.
Emma mulai mencoba pekerjaannya ini saat tahu ada orang yang rela membayar hanya karena memiliki fetish kentut. Awalnya ia tak percaya, namun ternyata dengan hal ini dia bisa meraup keuntungan yang luar biasa.
"Ketika saya pertama kali mendengar tentang fetish kentut, saya yang 'duh apaan itu? Menjijikkan banget'. Tapi ketika melakoni pekerjaan ini, saya pikir ini lumayan keren," bebernya.
Fetish adalah kondisi ketika seseorang merasakan hasrat seksual pada objek tertentu, misal pakaian, bagian tubuh, dan benda-benda lain. Fetish pada kentut sering disebut eproctophilia.
Profesor Mark Griffiths, dosen di Universitas Nottingham Trent, menulis tentang eproctophilia dalam jurnal Archives of Sexual Behavior.
"Eproctophilia menghabiskan jumlah waktu yang tidak normal untuk memikirkan kentut dan perut kembung dan memiliki dorongan seksual yang intens dan fantasi yang melibatkan kentut dan perut kembung," katanya.
https://nonton08.com/movies/the-hollow/
Akhirnya, Arab Saudi Bolehkan Umroh untuk Jemaah yang Sudah Vaksin COVID-19
Mulai Ramadhan 2021, Arab Saudi memperbolehkan umroh untuk orang yang sudah disuntik vaksin COVID-19. Disebutkan, hanya orang sudah divaksin yang diperbolehkan salat di Masjidil Haram, Mekkah dan Masjid Nabawi, Madinah.
Dikutip dari Saudi Gazette, sesuai aturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi, Senin (5/4/2021), izin ini diberikan juga untuk orang yang sudah disuntik vaksin dosis 1 dalam kurun waktu setidaknya 14 hari terakhir, atau yang sudah sembuh dari COVID-19.
Para petugas yang bekerja selama bulan Ramadhan pun diwajibkan menerapkan protokol kesehatan untuk menekan risiko penyebaran virus.
Hingga kini, belum ada kepastian soal sampai kapan kebijakan tersebut berlaku. Mengingat, total kasus COVID-19 di Arab Saudi kini tercatat sebanyak 393.000 kasus positif, dengan 6.697 kematian.
Sesuai tata cara yang ditetapkan, jemaah yang akan salat dan mengunjungi dua Masjid Suci harus mendaftar lebih dulu melalui aplikasi Eatmarna dan Tawakkalna, menyesuaikan jam operasional yang berlaku.
Jemaah nantinya akan diminta menunjukan izin dan verifikasi dari aplikasi tersebut, langsung dari rekening pemegang izin dalam aplikasi.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengingatkan, verifikasi hanya bisa dilakukan lewat aplikasi tersebut, sehingga jemaah perlu berhati-hati dengan situs web dan kampanye palsu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar