Libido atau gairah seksual yang menurun terkadang bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga. Hal ini karena aktivitas seksual dengan pasangan pun akan menjadi kurang maksimal.
Tenang, ada beberapa cara untuk meningkatkan libido. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi minuman yang dipercaya dapat meningkatkan libido, seperti jus lidah buaya dan delima.
Berikut 4 minuman yang dipercaya dapat meningkatkan libido seseorang, dikutip dari India.com.
1. Jus lidah buaya
Menurut sejumlah penelitian, meminum jus lidah buaya dipercaya dapat meningkatkan produksi hormon testosteron. Hormon ini berperan penting dalam meningkatkan libido pria.
2. Jus delima
Sebuah studi menemukan bahwa jus delima memiliki khasiat untuk mencegah pria mengalami disfungsi ereksi. Hal ini karena kandungan antioksidan yang tinggi pada jus delima dapat meningkatkan sirkulasi darah, termasuk ke penis.
Selain itu, jus delima juga baik untuk menurunkan risiko penyakit jantung.
3. Banana shake
Minuman berbahan dasar pisang ini kaya akan enzim bromelain. Enzim ini dipercaya dapat meningkatkan gairah seksual seseorang.
Banana shake juga dianjurkan untuk diminum setiap hari, karena minuman ini mengandung vitamin dan nutrisi yang baik untuk menjadi sumber energi dan stamina.
4. Jus semangka
Kaya akan asam amino yang disebut L-citrulline, jus semangka disebut memiliki khasiat untuk memperkuat ereksi.
L-citrulline yang terkandung dalam semangka ini di dalam tubuh akan berubah menjadi L-arginin. Senyawa tersebut akan merangsang tubuh untuk memproduksi oksida nitrat, yang dapat meningkatkan aliran darah ke penis.
Pelanggar PSBB Masuk Peti Mati, Ahli Infeksi: Awas Bisa Jadi Klaster Baru!
Pemberian sanksi masuk peti mati untuk para pelanggar protokol kesehatan COVID-19 di Jakarta tengah jadi sorotan. Warga yang melanggar, misalnya tidak menggunakan masker, diminta masuk ke dalam peti mati.
Selain itu, para warga yang melanggar protokol ini juga dipakaikan rompi berwarna oranye. Pemberian sanksi ini terjadi di Perempatan Gentong RT 11 RW 11, Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Sanski serupa juga diberlakukan di Kabupaten Bogor. Warga yang tidak patuh menggunakan masker diminta masih ke mobil ambulans yang berisi keranda mayat. Tujuannya mirip, yakni memberikan efek jera.
Menanggapi sanksi seperti ini, ahli penyakit tropik dan infeksi dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Erni Juwita Nelwan, SpPD, menilainya tidak bermanfaat. Bukannya memberikan efek jera, masuk peti mati yang dipakai bergantian malah bisa meningkatkan risiko penularan.
"Punishment (hukuman) yang dibikin ini kan nggak ada manfaatnya dengan memasukkan orang ke dalam peti seperti itu, malah nanti bergantian masuk dan meningkatkan risiko penularan," tegas dr Erni saat dihubungi detikcom, Jumat (4/9/2020).
"Kalau mau bikin efek jera, itu nggak mudah mengubah perilaku seseorang. Kalau mau, jangan ada rasa bosan untuk mengingatkan dengan cara yang baik," saran dr Erni.
Menurut dr Erni, berdasarkan cerita dari rekan-rekannya yang diingatkan memakai masker dengan cara yang tidak simpatik, akan membuat orang tersebut semakin malas menggunakannya.
dr Erni menyarankan agar hukuman untuk hal yang seperti ini diberikan dan dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Jangan sampai hukuman yang diharapkan sebagai sanksi dan membuat orang jera malah hanya menjadi bahan lucu-lucuan, tidak mengubah apapun, dan bisa memicu terjadinya klaster baru.
"Apakah bisa jadi klaster baru? Ya bisa lah. Kan kita nggak tahu orang-orang itu OTG (orang tanpa gejala) atau bukan, bawa virus atau nggak," pungkasnya.
https://kamumovie28.com/temptation-of-aunt-2-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar