Siapa yang belum tahu thermal scanner? Thermal scanner ini sebenarnya berfungsi untuk mendeteksi suhu tubuh manusia. Kementerian Kesehatan RI mengandalkan thermal scanner untuk mendeteksi wabah virus corona baru masuk ke Indonesia.
Belakangan sebuah video beredar soal thermal scanner yang terlihat bisa mendeteksi seseorang yang sedang kentut. Sepintas, masuk akal sih karena gas pencernaan yang kelar dalam wujud kentut memang terasa hangat.
Video yang beredar menyarankan agar penumpang yang melewati Thermal Scanner agar dapat menahan kentut, karena sensor inframerah disebut bisa memantau hal itu. Namun sebagian netizen beranggapan video yang beredar adalah fake. Bagaimana menurutmu?
Berikut 2 macam thermal scanner, dikutip dari CNN:
1. Thermal Gun
Thermal gun ini di bandara digunakan untuk mendeteksi suhu tubuh manusia sebelum turun dari pesawat. Salah satu tanda virus corona adalah demam.
Manusia bisa dikatakan demam ketika suhu tubuh sudah melewati rata-rata suhu tubuh normal, yakni 37,5 derajat. Alat ini berfungsi untuk langsung mendeteksi gejala dan tanda awal virus corona.
2. Thermal Scanner Camera
Thermal scanner ini memiliki kamera yang digunakan untuk mengecek suhu tubuh di seluruh bagian tubuh. Dilansir dari NBC, beberapa bandara menggunakan thermal scanner camera ini digunakan untuk memindai demam tanpa harus menggunakan termometer.
Cara thermal scanner camera adalah seperti kamera biasa. Akan tetapi, kamera ini juga bisa sensitif terhadap panas. Rekaman dari kamera ini muncul di layar video dengan objek yang lebih panas terlihat lebih terang.
WNI Karantina di Natuna Akhirnya Punya Akses Komunikasi
Sebanyak 238 WNI (Warga Negara Indonesia) yang berada di Wuhan, China, akhirnya berhasil dievakuasi pada Sabtu (1/2) dan tiba di Natuna pada Minggu, (2/2). Seluruh WNI dari Wuhan akan menjalani proses observasi kesehatan atau karantina kesehatan di Natuna selama kurang lebih 14 hari sebagai upaya antisipasi penyebaran virus corona.
Saat tiba di Natuna, seluruh WNI dikabarkan kesulitan untuk berkomunikasi dengan keluarga atau kerabatnya. Mereka sempat tidak diperbolehkan untuk komunikasi dengan orang luar, meskipun menggunakan handphone. Selain itu alat komunikasi milik mereka masih terkoneksi dengan jaringan China.
Untuk memberikan kenyamanan bagi para WNI yang sedang dalam masa observasi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, drg. Widyawati, MKM mengatakan pihaknya telah memberikan akses komunikasi berupa pemberiam SIM Card. Hal ini dilakukan untuk membantu mereka berkomunikasi dengan keluarga atau kerabat setelah sebelumnya di berikan fasilitas berupa Wifi.
"Kita sudah memberikan SIM Card untuk WNI di Natuna setelah sebelumnya kita juga melakukan pemasangan wifi disana" jelas drg. Widyawati saat ditemui di Kemenkes, Jakarta Selatan, Rabu (5/2/2020)
Sampai saat ini seluruh WNI yang berada di tempat karantina kesehatan di Natuna dalam keadaan baik dan sehat. Tidak ada kenaikan suhu tubuh sampai 38 derajat ataupun keluhan yang berkaitan dengan gejala virus corona seperti batuk dan demam.
https://nonton08.com/perempuan-tanah-jahanam/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar