Senin, 28 Desember 2020

Korsel Temukan Varian Baru Corona, Vaksinasi COVID-19 Akan Dipercepat

 - Varian baru Corona yang ditemukan di Inggris kini sudah sampai di Korea Selatan (Korsel). Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan kasus tersebut pada hari Senin (28/12/2020) waktu setempat.

Dikutip dari NDTV, KDCA melaporkan bahwa varian baru Corona tersebut dibawa oleh tiga orang, yang merupakan masih satu keluarga. Mereka baru saja tiba di Korsel dari London, Inggris, pada Selasa (22/12/2020) lalu.


Lebih lanjut, kata KDCA, ketiga pasien tersebut kini sedang menjalani perawatan di ruang isolasi.


Secara terpisah, otoritas kesehatan Korsel juga sedang menyelidiki seorang pria lanjut usia (lansia) yang dinyatakan positif COVID-19 setelah kembali dari Inggris pada awal bulan ini. Pihak berwenang kini sedang memastikan apakah kakek itu terinfeksi varian baru Corona atau tidak.


Dengan masuknya varian baru Corona ke Korsel, maka kini sudah ada 5 negara di Asia yang mengonfirmasi mutasi virus penyebab COVID-19 tersebut. Sebelumnya, Singapura, Jepang, Lebanon, dan Malaysia sudah lebih dulu melaporkan kasus varian Corona baru.


Dikutip dari Reuters, pejabat Korsel berjanji untuk mempercepat program vaksinasi COVID-19 usai menemukan mutasi Corona dari Inggris. Hal ini disampaikan pada Senin (28/12/2020).


Saat ini Korsel telah mencatat kasus positif COVID-19 sebanyak 56.872 kasus. Sementara total pasien sembuh sudah sebanyak 39.040 orang dan 808 pasien dilaporkan meninggal dunia.

https://maymovie98.com/movies/betty-blue/


Dokter Kulit: Ruam Seperti Dewi Perssik Dialami 20 Persen Pasien COVID-19


Pedangdut Dewi Perssik yang baru saja sembuh dari COVID-19 menceritakan gejala munculnya ruam di kulit akibat infeksi virus Corona. Hal itu disampaikan melalui akun Instagram pribadi miliknya.

Ruam kemerahan itu muncul di sekitar permukaan wajahnya. Lantaran kondisi ini masih baru, banyak orang yang mempertanyakan keterkaitan antara COVID-19 dengan munculnya ruam seperti yang dialami Dewi Perssik.


Saat dihubungi detikcom, Senin (28/12/2020), dokter kulit dari D&I Skin Centre Bali dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK membenarkan bahwa ruam kulit dapat terjadi karena infeksi COVID-19. Hal itu dibuktikan dengan munculnya beberapa kasus serupa yang telah dilaporkan.


"Kemungkinan muncul ruam pada pasien COVID itu bervariasi risikonya sekitar 0,2-20 persen," jelas dr Darma.


Namun, ia menegaskan bahwa tidak semua pasien COVID-19 memiliki gejala munculnya ruam di kulit. Ruam yang tampak pun cenderung ringan dan tidak berisiko fatal.


"Umumnya tidak berbahaya, ruam kulit tidak sampai menyebabkan kematian, karena ruam yang disebabkan oleh virus ini dapat membaik dengan sendirinya tanpa penanganan khusus," tambahnya.


Ruam di kulit juga dapat muncul karena konsumsi obat tertentu. dr Darma mengungkapkan, jika saat diperiksakan ruam timbul hanya karena reaksi terhadap obat, maka biasanya pasien akan non reaktif dalam tes COVID-19.


Ia mengatakan munculnya bercak kemerahan di kulit karena COVID-19 masih tergolong kasus yang baru, maka dari itu belum ada pedoman khusus bagi dokter spesialis kulit terkait ruam sebagai gejala baru Corona. Meski bukan tergolong kondisi yang berbahaya, ia mengimbau agar pasien yang memiliki ruam disertai gejala COVID-19 seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas untuk melakukan tes swab PCR guna mendeteksi ada atau tidaknya infeksi virus Corona.

https://maymovie98.com/movies/the-tit-and-the-moon/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar