Jumat, 25 Desember 2020

Nasib Bisnis Ponsel LG di Tengah Pandemi Corona

 Bisnis smartphone LG mengalami tren positif pada kuartal kedua setelah melakukan perombakan total awal tahun ini. Seperti yang telah dikonfirmasi LG , tren tersebut berlanjut sepanjang kuartal ketiga.

Divisi LG Mobile Communications menghasilkan total pendapatan USD 1,28 miliar sepanjang kuartal ketiga. Hasil itu hampir sama dengan USD 1,27 miliar yang dilaporkan dua belas bulan sebelumnya.


Sebagian besar bisnis memandang kurangnya angka pertumbuhan sebagai sesuatu yang negatif. Namun dalam kasus LG, angka penjualan yang stabil akhirnya mengakhiri penurunan tahunan selama beberapa tahun yang dialami bisnis smartphone LG.


Perusahaan asal Korea Selatan ini juga mampu mengurangi tingkat kerugiannya pada kuartal terakhir. LG melaporkan kerugian sebesar USD 124,9 juta untuk periode tiga bulan, turun dari sebelumnya USD 135 juta pada Q3 2019 dan USD 169,10 juta pada Q2 2020.


Dikutip dari Phone Arena, tren positif ini disebabkan peningkatan efisiensi di lokasi produksi dan penjualan yang solid untuk ponsel di segmen menengah dan murah. Kedua segmen ini mengimbangi sedikit peningkatan dalam biaya pemasaran karena adanya peluncuran model baru.


Melihat tren positif di kuartal saat ini, LG berharap permintaan untuk smartphone 5G bisa tumbuh secara signifikan berkat peluncuran perangkat 5G baru-baru ini dari para pesaingnya. LG juga yakin permintaan pasar secara keseluruhan akan kembali ke level seperti yang terlihat di akhir 2019.


LG sendiri berharap bisa memperkuat jajaran smartphone di tingkat massal dengan fokus di pasa Amerika Utara dan Amerika Latin. Selain itu, LG tampaknya akan terus meningkatkan struktur laba melalui efisiensi operasi yang berkelanjutan.

https://nonton08.com/movies/valley-of-flowers/


Takut Disengat, Pemburu Tawon Pembunuh Pakai Baju Khusus


Sarang pertama tawon raksasa Asia atau yang sering dijuluki tawon pembunuh di negara bagian Washington, Amerika Serikat mulai dibasmi oleh ahli serangga setelah pencarian selama berminggu-minggu. Untuk melawan tawon itu, para pemburu pun mengenakan pakaian khusus.

Seperti diberitakan, ada beberapa penampakan tawon pembunuh di AS sejak akhir tahun silam dan belum diketahui dari mana asalnya. Tawon raksasa Asia, Vespa mandarinia ini, merupakan spesies tawon terbesar dan ratunya bisa tumbuh hingga ukuran 5 cm.


Ancaman terbesar dari tawon pembunuh datang dari serangan mereka terhadap lebah madu, yang saat ini populasinya terancam karena masalah seperti pestisida, penyakit dan berkurangnya makanan. Karena dianggap berbahaya, otoritas ingin memberantasnya sebelum populasinya meledak.


Lusinan petugas pun dikerahkan. Karena racun tawon ini amat menyakitkan, bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan kematian, lusinan pemburu tawon pun mengenakan pakaian pelindung serba putih, seakan-akan mereka tengah menghadapi wabah virus atau senjata biologi.


Pakaian pelindung biasa yang dikenakan oleh peternak lebah kurang mumpuni menghadapi tawon pembunuh. Seorang petugas di Kanada mengaku merasakan sakit cukup parah saat disengat sampai 7 kali, ketika dia membury lebah pembunuh.


Washington State Department of Agriculture mendanai perburuan itu dan tidak banyak menganggarkan untuk pakaian pelindung. Maka dicarilah kostum dari toko online Amazon. Mereka memesan 15 kostum pelindung tersebut, dengan harga per buah USD 170.


Pakaian itu disebut anti tawon dan lebah, walau tidak spesifik bisa menangkis sengatan tawon pembunuh. Dikutip detikINET dari Ars Technica, ada tiga lapisannya, dengan semacam vusa di antaranya.

https://nonton08.com/movies/zebra-lounge/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar