Pemerintah Indonesia telah menandatangani perjanjian pembelian 50 juta dosis vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Oxford-AstraZeneca. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.
"Progres yang signifikan berupa penandatamganan perjanjian pembelian 50 juta dosis vaksin AstraZeneca oleh Bio Farma," kata Menkes Budi dalam siaran langsung Konferensi Pers Perkembangan Vaksin COVID-19 di kanal Youtube Kemenkes, Rabu (30/12/2020).
Dengan adanya kesepakatan ini, vaksin COVID-19 AstraZeneca diperkirakan bakal tiba pada kuartal II 2021.
Selain itu Menkes menyebut pemerintah juga telah mengamankan 50 juta dosis vaksin Novavax. Pembelian 2 jenis vaksin ini disebut cukup untuk memberikan variasi produk yang nantinya akan digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Lebih lanjut, Menkes Budi mengatakan tahap pertama pengadaan vaksin COVID-19 ditargetkan bakal selesai dalam dua sampai tiga pekan ke depan. Setelah itu pendistribusian vaksin ke seluruh pelosok tanah air akan dilakukan.
"Tahap 2 bagaimana memikirkan distribusi vaksin ke seluruh pelosok Indonesia untuk bisa diberikan ke tenaga kesehatan, tenaga publik dan seluruh masyarakat Indonesia," paparnya.
https://kamumovie28.com/movies/ordinary-love/
Jokowi Siap Disuntik Vaksin COVID-19 Pertama, Bagaimana Menkes Budi?
Presiden RI Joko Widodo beberapa watu lalu memastikan dirinya siap menjadi yang pertama disuntik vaksin Corona. Begitu pula dengan Ketua Ikatan Dokter Indonesia Dr Daeng M Faqih. Kagaimana dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin?
"Kalau bapak Presiden disuntik sudah pasti Menteri Kesehatannya juga harus disuntik duluan," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers di Biofarma Bandung, Rabu (30/12/2020).
"Cuma yang kelihatan di meja itu harus Presidennya duluan tidak boleh kementerian karena kita harus menjaga keamanan bapak Presiden," lanjutnya.
Sebelumnya Menkes Budi menyebut vaksinasi Corona tahap awal akan dimulai satu hingga dua minggu lagi. Adapun yang masuk ke dalam tahap pertama termasuk persetujuan vaksin Corona.
Indonesia juga membeli vaksin Corona AstraZeneca dan Novavax, dengan masing-masing 50 juta dosis. Kepala BPOM Penny K Lukito menyebut data interim uji klinis vaksin Corona Sinovac di Bandung baru akan diterima awal Januari 2021.
Perlu Penyimpanan Khusus, Bagaimana Distribusi Vaksin Corona Pfizer di Indonesia?
Sebanyak 50 juta dosis vaksin Corona COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech telah diamankan oleh Indonesia. Rencananya vaksin tersebut akan didatangkan pada kuartal III 2021-kuartal I 2022.
Masalahnya, vaksin yang memiliki tingkat efektivitas sampai 95 persen ini perlu penanganan khusus dalam pendistribusiannya. Pasalnya, vaksin Corona Pfizer harus disimpan dalam suhu dingin minus 70 derajat celsius agar tidak rusak.
Terkait hal ini, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan pemerintah telah mengantisipasinya dalam model kerjasama yang dilakukan dengan Pfizer.
Dijelaskan, pihak Pfizer akan meminjamkan penyimpanan khusus untuk menjaga suhu dingin agar vaksin Corona tetap terjaga efektivitasnya. Namun, kata Honesti, vaksin ini tidak bisa didistribusikan ke semua daerah Indonesia.
"Mereka akan meminjamkan storage khusus yang ultra low temperature ke daerah-daerah yang memang memungkinkan untuk diberikan vaksinasi," kata Honesti dalam konferensi pers virtual di Biofarma, Bandung Rabu (30/12/2020).
"Jadi khusus Pfizer ini memang harus lebih selektif dan hati-hati untuk memilih lokasi-lokasi, di mana lokasi itu memang siap untuk dilakukan pemberian vaksin Pfizer ini," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar