Astronaut yang tinggal di International Space Station (ISS) mendapatkan kunjungan dari tamu spesial di momen Natal tahun ini. Untuk pertama kalinya Santa Claus mengantarkan hadiah ke luar angkasa.
Memang bukan Santa sebenarnya, hanya simulasi yang dibuat oleh North American Aerospace Defense Command (NORAD) dan Analytical Graphics, Inc. (AGI).
Baru-baru ini, NASA mengunggah video animasi buatan NORAD yang memperlihatkan Santa yang mengendarai kereta luncurnya mengelilingi ISS untuk mengantarkan hadiah Natal untuk astronaut.
"Berkat keajaiban kereta luncur Santa, ia membuat perhentian khusus dalam perjalanannya tahun ini, ke International Space Station," kata narasi dalam video tersebut, seperti dikutip dari Space, Jumat (25/12/2020).
"Satelit NORAD telah melihat Santa berada di jalur yang benar menuju ISS dan astronaut yang tinggal dan bekerja di sana," sambungnya.
Setiap tahunnya, NORAD memang selalu melacak perjalanan Santa saat mengantarkan hadiah Natal ke seluruh dunia. Kalian bisa melacak posisi Santa saat ini di sini.
Tapi untuk perayaan Natal tahun ini sedikit berbeda. Pada 23 Desember lalu, Federal Aviation Administration memberikan Santa dan pasukan rusa kutubnya lisensi untuk meluncur ke luar angkasa dan penerbangan berawak ke ISS.
Rupanya Santa terbang ke luar angkasa menggunakan StarSleigh-1 yang ditenagai oleh Rudolph Rocket. Rudolph si rusa kutub terlihat jelas dalam video itu menyinari gelapnya luar angkasa dengan hidung merahnya.
Untuk melindungi dirinya saat berada di luar angkasa, Santa sepertinya hanya menggunakan helm luar angkasa. Juru bicara AGI mengatakan Santa dan rusa kutubnya tidak membutuhkan pakaian luar angkasa karena kemampuan ajaib mereka.
Tahun 2020 memang merupakan tahun yang spesial bagi ISS, dan bukan hanya karena ini pertama kalinya mereka dikunjungi Santa. Tahun ini merupakan peringatan 20 tahun sejak operasi berawak pertama di ISS dimulai.
https://nonton08.com/movies/belle-epoque/
Layanan OTT Global dan Kaitannya dengan Kedaulatan Digital Nasional
Sepak terjang layanan over the top (OTT) global saat ini menjadi sorotan dari berbagai otoritas persaingan usaha di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Mereka, layanan OTT, terindikasi melakukan praktik monopoli karena memegang kendali penuh atas platform dan juga infrastruktur digitalnya. Hal ini juga disoroti oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Indonesia.
Di Amerika Serikat, lewat Kementerian Hukumnya, sudah resmi melayangkan gugatan terhadap Google atas tuduhan melakukan kegiatan secara ilegal untuk melindungi monopolinya atas search engine dan search advertising.
Kodrat Wibowo, Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengakui saat ini kegiatan usaha yang dilakukan OTT global sudah mengarah kepada praktik atau perilaku monopoli dan oligopoli. Saat ini KPPU sudah melakukan pengawasan terhadap kegiatan usaha OTT global yang ada di Indonesia.
Dengan akan ditetapkannya UU Pelindungan Data Pribadi (UU PDP), Kodrat memastikan KPPU akan memiliki landasan hukum yang kuat untuk melakukan penindakkan hukum terhadap OTT global yang berusaha di Indonesia.
"Presiden Joko Widodo menganggap Data is The New Oil. UU PDP menjadikan data sebagai komoditas yang sangat berharga dan perlu dilindungi, maka KPPU memiliki dasar yang kuat untuk bisa melakukan pengawasan dan penindakkan," kata Kodrat.
Kekhawatiran KPPU mengenai sepak terjang OTT global di Indonesia yang sudah mengarah kepada praktik atau prilaku monopoli dan oligopoli memang sangat berdasar. Ini dapat dilihat dari Facebook yang sudah mulai masuk ke bisnis telekomunikasi dengan membangun jaringan serat optik di Indonesia melalui Facebook Connectivity.
Dengan melihat sepak terjang perusahaan OTT global yang mengarah ke praktik monopoli dan oligopoli, maka sudah sangat wajar jika regulator serta Pemerintah Indonesia mulai berhati-hati serta menyiapkan regulasi untuk mengatur bisnis OTT global di Indonesia.
https://nonton08.com/movies/gia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar