GoDaddy menuai kecaman setelah mengirim email "bonus Natal" kepada para karyawannya yang ternyata prank. Email ini rupanya dimaksudkan sebagai tes phising.
Dalam email yang semula ditujukan sebagai tes phising tersebut, GoDaddy menjanjikan bonus Natal dan Tahun Baru sebesar USD 650 (sekitar Rp 9,2 juta).
Perusahaan registrar domain dan web hosting yang berpusat di Arizona, AS ini mengirim email kepada sekitar 500 karyawannya dengan menjanjikan bonus satu kali gaji sebagai apresiasi perusahaan untuk tahun rekor yang berhasil dicapai GoDaddy.
Seperti dikutip dari Endgadget, pesan tersebut meminta karyawan untuk membalas dengan detail lokasi mereka dan informasi lainnya untuk menerima bonus mereka. Namun bukannya bonus yang didapat, mereka terkecoh.
Mereka yang membalas email tersebut dua hari kemudian mendapatkan email pemberitahuan bahwa mereka gagal dalam tes phishing dan diminta menyelesaikan pelatihan tentang keamanan.
Postingan Twitter yang menceritakan tes phising yang dilakukan GoDaddy pun memicu kemarahan di Twitter. Sejumlah orang bahkan mengancam akan berganti penyedia hosting karena kelakuan GoDaddy terhadap karyawannya dianggap tidak etis.
Meskipun bukan hal aneh bagi perusahaan untuk mengirim email phishing palsu untuk menguji karyawan mereka, menjanjikan bonus di tengah situasi pandemi ketika banyak orang kesusahan dinilai sangat kejam.
Merespons kritikan ini, GoDaddy memberikan pernyataan resmi bahwa pihaknya segera meminta maaf kepada para karyawan dan menjelaskan bahwa tidak ada niat sama sekali untuk membuat lelucon.
"GoDaddy menangani keamanan platform dengan sangat serius. Kami memahami beberapa karyawan kecewa dengan upaya uji phishing ini dan menilai hal itu sangat tidak sensitif, kami meminta maaf," kata juru bicara GoDaddy.
"Meskipun pengujian tersebut meniru kejadian nyata yang sedang dilakukan saat ini, kami perlu melakukan cara yang lebih baik dan lebih sensitif terhadap karyawan kami," tutupnya.
https://nonton08.com/movies/the-pillow-book/
Pidato Natal Saat Pandemi, Ratu Elizabeth II Pakai Amazon Alexa
Ratu Inggris Elizabeth II punya tradisi menyampaikan pidato Natal. Namun di saat pandemi Corona seperti sekarang ini, perlu ada bantuan teknologi yaitu Amazon Alexa.
Seperti dilansir The Verge, Jumat (25/12/2020) Direktur Amazon Alexa Eropa, Eric King mengatakan tahun 2020 adalah tahun yang menantang buat semua orang dengan pandemi Corona. Rakyat Inggris tentu menunggu pesan Ratu pada Hari Natal. Namun, kondisi pandemi Corona membuat pidato Ratu Elizabeth II tidak bisa diperdengarkan seperti biasanya.
"Kami harap lebih banyak orang bisa mendengarkan kata-kata dari Ratu," kata Eric.
Speaker pintar Amazon Alexa akan menjadi salah satu media untuk menyampaikan Pesan Natal Ratu akan disiarkan mulai tanggal 25 Desember 2020 pukul 15.00 GMT atau 20.00 WIB.
Pidato ini akan mengambil momen yang sangat berbeda di mana kota-kota di Inggris termasuk London menerapkan lockdown. Tentunya juga tidak mungkin menonton bareng pidato Ratu Elizabeth II sambil menimbulkan kerumunan.
Bahkan Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip untuk pertama kalinya dalam 30 tahun merayakan Natal di Kastil Windsor. Biasanya mereka merayakan Natal di Sandringham, Norfolk.
"Ini adalah inovasi pertama di dunia, seperti kita lakukan tahun 2012 dengan pidato Natal Ratu dengan menggunakan Kindle," kata Eric.
Smart speaker Amazon Alexa menjadi salah satu perangkat yang cukup laku di Inggris. Tidak heran kalau dipilih menjadi salah satu media untuk menyampaikan pidato Natal Ratu Elizabeth II.
Selain Amazon Alexa, pidato Natal Ratu Elizabeth II juga bisa didengarkan pakai teknologi Google Home. Cukup bilang, "Oke Google, play BBC Radio 4," untuk mendengarkan pidatonya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar