Selasa, 29 Desember 2020

Sebaran 7.903 Kasus COVID-19 RI 29 Desember: Jateng-Jabar Seribu, DKI 2 Ribu!

  Pemerintah melaporkan penambahan kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Selasa (29/12/2020). Ada penambahan 7.903 kasus, sehingga total pasien terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 727.122 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 2.056 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 1.329 kasus dan Jawa Tengah sebanyak 1.056 kasus baru per 29 Desember.


Detail perkembangan virus Corona Selasa (29/12/2020), adalah sebagai berikut:


Kasus positif bertambah 7.903 menjadi 727.122


Pasien sembuh bertambah 6.805 menjadi 596.783


Pasien meninggal bertambah 251 menjadi 21.703


Tercatat sebanyak 65.143 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 68.181.


Sebaran 7.903 kasus baru Corona di Indonesia pada Selasa (29/12/2020).


DKI Jakarta: 2.056 kasus

Jawa Barat: 1.329 kasus

Jawa Tengah: 1.056 kasus

Jawa Timur: 789 kasus

Sulawesi Selatan: 568 kasus

Kalimantan Timur: 314 kasus

DI Yogyakarta: 282 kasus

Bali: 172 kasus

Kalimantan Utara: 166 kasus

Banten: 121 kasus

Riau: 116 kasus

Lampung: 102 kasus

Sumatera Utara: 85 kasus

Sumatera Selatan: 84 kasus

Sumatera Barat: 83 kasus

Sulawesi Tengah: 81 kasus

Kalimantan Tengah: 74 kasus

Kalimantan Selatan: 61 kasus

Sulawesi Utara: 56 kasus

Bangka Belitung: 54 kasus

Papua: 46 kasus

Jambi: 30 kasus

Nusa Tenggara Timur: 30 kasus

Kepulauan Riau: 22 kasus

Kalimantan Barat: 22 kasus

Sulawesi Barat: 19 kasus

Bengkulu: 17 kasus

Sulawesi Tenggara: 15 kasus

Gorontalo: 12 kasus

Nusa Tenggara Barat: 11 kasus

Maluku: 10 kasus

Aceh: 9 kasus

Maluku Utara: 6 kasus

Papua Barat: 5 kasus

https://trimay98.com/movies/never-forever/


Gisel Tersangka Video Syur, Kenapa Orang Suka Merekam Hubungan Seks?


Gisela Anastasia atau Gisel ditetapkan sebagai tersangka video syur, polisi menyebut GA mengakui video tersebut sebagai miliknya. Ini bukan kali pertama rekaman video intim menjadi kontroversi.

Faktanya, ada beberapa orang yang suka merekam hubungan intim mereka dengan pasangan, kebanyakan dijadikan sebagai kenangan pribadi. Handphone ditaruh tidak jauh dari jangkauan mereka kemudian merekamnya ketika berhubungan seks.


"Alasan seseorang memvideokan hubungan juga bermacam macam. Dari mulai yang hanya ingin sebagai kenangan, hingga ada motif lain seperti untuk dijual, agar viral atau ada masalah yang berkaitan dengan seksualitas," ungkap Psikolog klinis dari Pro Help Center Nuzulia Rahma Tristinarum.


Seorang pakar seks Annabelle Knight juga mengatakan, mereka yang sering merekam diri saat berhubungan seks merasa terhibur. Saat menonton rekamannya, membuat mereka ingin kembali melakukan hubungan intim karena dianggap menggairahkan.


Annabelle merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi alkohol saat merekam diri sendiri kala berhubungan seks. Hal ini demi memastikan ia secara sadar melakukan hal tersebut.


Menurut psikolog klinis Kasandra Putranto dari Kasandra & Associate, orang yang membuat video kala berhubungan intim tidak serta merta bisa disebut mengalami gangguan psikologis.


"Kita tidak bisa serta merta meyakini bahwa perilaku membuat dan menyimpan video saat beraktivitas hubungan intim adalah merupakan gangguan psikologis karena pada dasarnya membuat video diri secara erotis ataupun saat berhubungan intim itu juga bisa terkait dengan imajinasi dan hasrat seksual seseorang," katanya.

https://trimay98.com/movies/leaving/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar