Rabu, 30 Desember 2020

Varian Baru Corona Inggris Vs D614G, Sama Nggak Sih?

   Varian baru virus Corona dari Inggris tengah jadi perbincangan hangat karena disebut-sebut 70 persen lebih menular. Samakah varian ini dengan mutasi D614G yang lebih dulu ada dan sudah ditemukan di Indonesia?

Singkatnya, keduanya adalah varian yang berbeda. Yang disebut-sebut varian baru virus Corona di Inggris memiliki nama resmi 'varian B117' dan disebut juga 'VUI 202012/01', singkatan dari varian under investigation dengan kode sesuai waktu ditemukannya yakni Desember 2020.


Varian ini mengalami mutasi pada bagian tertentu yang membuatnya disebut juga sebagai mutasi S N501Y. Mutasi di bagian tersebut sempat disebut-sebut menganggu pembacaan tes PCR (Polymerase Chain Reaction), tetapi para pakar memastikan tes PCR tetap bisa mendeteksinya.


Soal sifat, varian B117 atau N501Y dan varian memiliki daya penularan sekitar 70 peren lebih tinggi. Tim Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia Prof Dr Zubairi Djoerban, SpPD-KHOM memperkirakan dalam 2 bulan ke depan, 90 persen kasus COVID-19 di Inggris akan didominasi varian ini.


Dibanding varian mutasi D614G, varian B117 dengan N501Y ini punya kesamaan yakni lebih menular tetapi tidak terbukti lebih ganas atau mematikan.


"Tidak banyak berbeda, dari sisi beratnya, dari sisi fatalitas, dari sisi bikin kematiannya, virus yang baru ini tidak lebih gawat. Namun, menjadi serius kan jumlahnya jauh lebih cepat jauh lebih banyak," jelas Prof Zubairi dalam konferensi pers Selasa (29/12/2020).


Meski tidak lebih mematikan, kedua varian ini tetap diwaspadai karena daya penularan lebih tinggi juga berarti bisa meningkatkan jumlah kasus dan risiko kematian secara umum. Bagi rumah sakit dan pusat layanan kesehatan, ini bisa menjadi beban ekstra jika tidak diwaspadai.

https://maymovie98.com/movies/bound/


5 Isu Kesehatan Paling Dikepoin di 2020, Masker Scuba hingga Gejala Corona


Sepanjang 2020, ada banyak sekali masalah kesehatan yang jadi perbincangan. Dari sekian banyak topik, ada yang paling dikepoin netizen di internet lewat mesin pencari.

Umumnya, topik seputar pandemi COVID-19 masih menjadi yang terpopuler. Mulai dari gejala, hingga cara-cara pencegahannya.


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020 resmi memutuskan virus Corona atau COVID-19 sebagai pandemi. Berbagai imbauan termasuk soal penggunaan masker sempat beberapa kali mengalami perubahan, sehingga netizen makin rajin mencari perkembangan informasi.


Selengkapnya, berikut rangkuman topik-topik yang paling banyak dicari di internet sepanjang 2020.


1. Virus corona

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau virus Corona penyebab COVID-19 merupakan virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Virus Corona pertama kali dilaporkan pada akhir Desember 2019 di Wuhan, China. Virus ini menular dengan cepat ke berbagai negara dalam waktu beberapa bulan.


Di Indonesia, kasus virus Corona pertama kali diumumkan pada 2 Maret 2020. Pernyataan itu merupakan awal Indonesia melawan COVID-19 yang hingga kini masih belum ada tanda akan berhenti.


2. Gejala corona

Virus Corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala virus Corona beragam mulai dari yang paling umum, jarang, hingga yang serius.


Mengutip dari laman World Health Organization (WHO), gejala umum dari COVID-19, meliputi demam, batuk kering dan kelelahan. Sedangkan gejala yang tidak umum seperti nyeri tenggorokan, nyeri otot, diare, konjungtivitis (mata merah), sakit kepala, hilangnya indera perasa atau penciuman, dan ruam pada kulit atau perubahan warna pada jari tangan dan kaki.


Pada seseorang yang mengalami gejala berat atau serius dapat dinyatakan kritis. Contohnya, sesak napas, nyeri dada, dan hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak.


Rata-rata gejala akan muncul 5-6 hari setelah seseorang pertama kali terinfeksi virus Corona, tetapi bisa juga 14 hari setelah terinfeksi.

https://maymovie98.com/movies/candyman/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar