Siapa di sini yang masih ragu vaksinasi COVID-19 bisa membatalkan puasa? Tenang saja, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menerbitkan fatwa bahwa vaksinasi COVID-19 di bulan Ramadhan saat siang hari tidak akan membatalkan puasa.
"Vaksinasi COVID-19 yang dilakukan dengan injeksi intramuskular tidak membatalkan puasa," ujar Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh dalam keterangan resmi yang dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (17/2/2021).
"Hukum melakukan vaksinasi COVID-19 bagi umat Islam yang sedang berpuasa dengan cara injeksi intramuskular adalah boleh sepanjang tidak menyebabkan bahaya," tulisnya.
Namun, jadwal vaksinasi COVID-19 bisa ditunda apabila kamu mengalami dua kondisi tertentu saat hendak disuntik.
"Nanti akan dilakukan skrining pada sasaran vaksinasi. Kalau nanti dilihat memang, misalnya terlalu lemas mungkin karena puasa atau tekanan darahnya terlalu rendah, maka vaksinasi ini kemungkinan akan ditunda," kata juru bicara vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi, Senin (12/4/2021).
Oleh karena itu, kata dr Nadia, kondisi penerima vaksin akan diskrining secara detail oleh tenaga kesehatan di sentra vaksinasi, apakah orang tersebut layak untuk disuntik vaksin Corona saat ini atau harus ditunda.
Mengingat manfaat yang diberikan jauh lebih besar dibandingkan risikonya, dr Nadia pun menyarankan masyarakat tetap mengikuti vaksinasi COVID-19 meski sedang berpuasa.
https://nonton08.com/movies/ben-hur/
Menakjubkan! Wanita Ini Hamil Lagi Saat Tengah Mengandung
Seorang wanita asal Inggris mengalami kasus langka saat ia hamil lagi ketika tengah mengandung. Saat usia kandungannya 12 minggu, ia kedatangan janin 'baru' yang tak diduga-duga.
"Saya hamil saat saya sedang mengandung yang benar-benar mengejutkan, karena itu tidak seharusnya terjadi," kata sang ibu, Rebecca Roberts, saat berbincang dengan CNN.
Kondisi ini disebut superfetasi, hamil saat sedang mengandung bayi sangat jarang terjadi sehingga satu studi tahun 2008 menemukan kurang dari 10 kasus yang tercatat di dunia.
Dokter memberi tahu pasangan itu bahwa bayi itu sebenarnya dikandung sekitar tiga minggu, kata Rebecca.
Sebelumnya, Rebecca bercerita menjalani perawatan kesuburan untuk bisa mendapatkan anak dalam beberapa tahun terakhir. Ia sempat khawatir tak bisa hamil karena usianya yang sudah 38 tahun.
Saat pertama kali diperiksa, dokter tak yakin janin 'susulan' ini bisa bertahan karena ada masalah di tali pusar. Namun setelah perjuangan panjang, keduanya akhirnya berhasil terlahir dengan selamat meski sempat menjalani perawatan intensif.
Spesialis ginekolog dari Atlanta, dr Lilian Schapiro mengatakan kasus superfetasi sangat jarang sekali terjadi. Dalam kasus Rebecca, sel telur dibuahi dan ditanamkan selama ovulasi pertama dan entah bagaimana, sel telurnya berovulasi lagi dengan siklus yang sama.
"Telur lain juga dibuahi, menjadi embrio lain, dan pada waktu yang berbeda kedua embrio tersebut ditanamkan ke dalam rahim," kata Schapiro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar