Dua pria asal Prancis nekat menyuntik alat kelamin mereka saat mabuk demi mendapatkan penis yang lebih besar. Saking nekatnya, pria yang dikabarkan berusia 30 tahunan itu melakukan suntikan pembesaran penis sendiri sambil menonton 'tutorial' di Youtube.
Mereka lantas menyuntikkan cairan krim anti-hematoma dengan harapan bisa memperbesar ukuran alat kelamin mereka. Alih-alih mendapatkan 'ukuran' yang diinginkan, penis pria tersebut membesar dan bengkak.
Dikutip dari laman Dailymail, dokter yang menangani dua pria tersebut mengungkap bahwa mereka mengalami pembengkakan di area penis yang sangat menyakitkan tak lama setelah melakukan aksi nekatnya yang akhirnya harus ditangani di rumah sakit.
Keduanya mengeluh sakit ketika petugas medis menyentuh area yang disuntik untuk memeriksa kerusakannya. Petugas medis khawatir krim yang disuntikkan terlah memblokir pembuluh getah bening di penis sehingga menyebabkannya bengkak.
Kedia pria itu kemudian diminta untuk beristirahat dan minum obat pereda nyeri dengan harapan bengkak akan hilang dengan sendirinya.
Tetapi dokter di Rumah Sakit Universitas Strasbourg tidak tahu apakah kedua pria tersebut telah merusak penis mereka secara permanen akibat percobaan itu karena mereka tak pernah lagi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan.
"Ini mungkin dimotivasi oleh keinginan untuk memiliki penis yang lebih besar untuk meningkatkan harga diri atau untuk meningkatkan kinerja seksual," kata peneliti dalam jurnal Annales de Dermatologie et de Vénéréologie.
"Menjadi lebih mudah diakses karena pasien sekarang dapat menonton tutorial online, seperti yang terjadi dalam kasus ini," tambahnya.
Tetapi petugas medis memperingatkan pria bahwa menyuntikkan penis mereka dapat menyebabkan bisul yang menyakitkan, gangren, dan disfungsi ereksi.
https://nonton08.com/movies/crazy-rich-asians/
Pelaku Aniaya Perawat Siloam karena Emosi, Begini Cara Kendalikan Rasa Marah
Seorang perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang dianiaya. Perawat tersebut diduga ditonjok, ditendang, dan dijambak oleh keluarga pasien. Saat dimintai keterangan oleh polisi, pelaku mengaku nekat melakukan aksi tersebut karena emosi sesaat.
"Motif tersangka, karena emosi sesaat yang tak terbendung. Ia mengaku saat itu lelah sudah empat hari menjaga anaknya di rumah sakit tersebut. Ia emosi melihat tangan anaknya yang terluka usai dicabut infusnya oleh korban," kata Kapolrestabes Palembang, Kombes Irvan Prawira saat jumpa pers di Mapolrestabes, Sabtu (17/4/2021).
Emosi berlebihan dapat mempengaruhi tindakan yang selanjutnya akan dilakukan. Ahli jiwa dari RS Siloam Bogor, dr Lahargo Kembaren, SpKJ mengatakan meski marah adalah emosi alamiah pada manusia, apabila tidak dikendalikan dengan baik maka akan menimbulkan banyak masalah.
"Marah yg terlalu hebat dan terus menerus berulang jelas akan sangat mengganggu. Lakukan 'Anger Management' (manajemen marah) untuk dapat mengontrol marah agar tidak terjadi hal yang merugikan," kata dr Lahargo kepada detikcom, Sabtu (17/4/2021).
https://nonton08.com/movies/god-of-gamblers-iii-back-to-shanghai/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar