Sabtu, 17 April 2021

Pasien Corona di India Ceritakan Harus Tunggu 3 Hari untuk Tes PCR

 Akhilesh Mishra mulai demam dan batuk Kamis (8/4/2021) lalu, tetapi awalnya dia mengira itu hanya flu biasa. Ia mulai khawatir ketika keesokan harinya, sang ayah, Yogendra, mengalami gejala serupa.

Keduanya akhirnya memutuskan untuk melakukan tes PCR COVID-19, namun jadwalnya baru tersedia tiga hari kemudian, saking banyaknya antrian untuk pemeriksaan Corona. Mereka akhirnya mendapatkan slot tes PCR pada Minggu (11/4/2021).


Saat diperiksa, Yogendra sedang demam tinggi dan dokter menasehatinya untuk mencari tempat tidur rumah sakit, yang ternyata merupakan tugas berat lainnya. Mereka ditolak oleh banyak rumah sakit swasta di kota Noida dan juga di ibu kota, Delhi.


Keluarga itu akhirnya berhasil mendapatkan tempat tidur untuknya di sebuah rumah sakit swasta di Delhi dan dia sekarang sudah mulai pulih.


"Saya merasa tertekan," kata Akhilesh Mishra kepada BBC.


"Saya takut dia akan mati tanpa mendapatkan perawatan. Tidak ada anak laki-laki yang harus melalui apa yang saya alami. Setiap orang harus memiliki akses yang sama ke perawatan," tambahnya.


Kisah Akhilesh Mishra juga terjadi di banyak keluarga di India. Tak sedikit anggota keluarga yang berjuang untuk mendapatkan tempat tidur, atau obat-obatan penyelamat hidup atau tabung oksigen, di seluruh India.


Orang juga harus menunggu beberapa jam untuk tes COVID-19 di laboratorium di banyak kota, termasuk Delhi. Dan hasilnya akan datang setelah 48-72 jam.


"Saya mengalami gejala selama tiga hari dan itu membuat saya cemas karena harus menunggu 2-3 hari untuk mendapatkan hasilnya," kata seorang pria berusia 35 tahun di laboratorium di Noida.


Akibat kenaikan kasus COVID-19 di India, ibukota New Delhi melakukan lockdown pada Sabtu (17/4/2021). Kasus Corona di India terus cetak rekor dengan peningkatan 234.692 pasien.

Rumah sakit kekurangan oksigen dan obat-obatan, yang mendorong masyarakat mencarinya di pasar gelap.


Dalam tren kasus baru yang sangat mengkhawatirkan, dokter mengatakan kepada AFP bahwa mereka telah melihat peningkatan jumlah pasien COVID-19 berusia di bawah 45 tahun, termasuk anak-anak.


"Tahun lalu, tidak ada anak yang menunjukkan gejala," kata Khusrav Bajan, konsultan di Rumah Sakit Nasional PD Hinduja Mumbai.

https://nonton08.com/movies/the-last-big-save/


Solusi Kaki Bau & Pegal-pegal Usai Olahraga, Cukup Semprotkan Ini


Bersepeda dan berolahraga sedang menjadi tren di masa pandemi COVID-19 saat ini. Sebab selain dapat meningkatkan kekebalan tubuh, bersepeda membuat badan terasa lebih segar, termasuk otot kaki yang mengencang.

Namun, kalau belum terbiasa atau olahraganya terlalu berlebihan, betis seringkali terasa pegal, kaku, atau nyeri setelahnya. Ada juga yang risih kalau harus melepas sepatu saat selesai bersepeda, karena sadar bau kakinya begitu keras sehingga bisa mengganggu orang lain.


Padahal banyak orang yang setelah olahraga tidak langsung pulang ke rumah, melainkan duduk-duduk sebentar melepas lelah, baik untuk ngobrol melepas rindu dengan teman ataupun makan bersama. Nah, kalau saat itu harus melepas sepatu olahraga, janganlah kepercayaan diri tergerus karena urusan bau kaki.


Sebagai informasi, kelenjar keringat yang ada di kaki lebih banyak dibandingkan di bagian tubuh lainnya, dan pada keadaan lembab akan memudahkan bakteri untuk berkembang biak serta memecah komponen keringat menjadi bau. Apalagi kalau ternyata jamur yang tumbuh di sana, kaki menjadi berbau busuk.


Jadi untuk mengatasi bau kaki, maka tujuan utamanya harus membunuh bakteri atau jamur penyebabnya dahulu, baru menetralisir bau. Banyak produk di pasaran hanya menyediakan pewangi untuk menutupi bau tanpa mengatasi penyebab utamanya, atau mengandung anti-bakteri tapi tidak mengandung pembunuh jamur yang justru penyebab Athlete's Foot/Kaki Atlet yang membuat kulit kaki memerah, pecah-pecah, gatal sampai menebal.


Kitashi Foot Sanitizer menjawab kebutuhan masyarakat tersebut. Sebab produk ini mengandung anti-bakteri, anti-jamur serta penangkap bau yang langsung mengubah molekul bau menjadi netral.


Tidak hanya itu, karena mengandung peppermint oil, maka gatal pada Athlete's foot dapat diredakan sekaligus memberikan efek dingin pada kaki. Peppermint oil dikenal sebagai bahan perelaksasi otot yang baik, sehingga bisa disemprotkan ke punggung kaki, betis, pinggang atau bahu yang pegal setelah olahraga.

https://nonton08.com/movies/the-mummy-tomb-of-the-dragon-emperor/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar