Terkadang, pasangan tentunya merasa jenuh dengan variasi seks yang itu-itu saja dan menginginkan variasi berbeda yang bisa membuat suasana bercinta terasa lebih bersemangat.
Beberapa variasi bercinta memang bisa membuat pasangan berkeringat dan membakar kalori, sehingga suasana terasa berbeda dan pasangan bisa memenuhi dorongan seksual sekaligus membakar kalori seperti saat berolahraga.
Meski semua variasi bercinta memang bisa membakar kalori, sejumlah variasi bercinta melibatkan lebih banyak kelompok otot yang bisa membakar lebih banyak kalori daripada variasi lainnya.
Bahkan, jumlah kalori yang bisa terbakar dalam satu sesi bercinta selama kurang lebih 25 menit adalah sebanyak 70 kalori atau lebih, lho. Dikutip dari laman Health, berikut 3 variasi bercinta yang bisa membakar banyak kalori seperti saat olahraga.
Missionary hip dips
Pada variasi ini, wanita yang berbaring terlentang dapat menaikkan pinggulnya ke atas dan ke depan saat pria melakukan penetrasi agar posisi tubuh pria dan wanita menjadi lebih dekat saat terjadi dorongan. Gaya bercinta yang satu ini juga bisa melatih otot inti dan otot pinggul, sehingga kalori yang terbakar lebih banyak dan bisa sekaligus membentuk abs.
Standing cowgirl
Variasi modifikasi dari posisi 'woman on top' ini dapat dilakukan dengan pria yang duduk atau berbaring di kursi, sedangkan wanita yang berdiri bisa merendahkan sedikit tubuhnya untuk berada pada posisi penetrasi. Saat dorongan terjadi, wanita bisa memanfaatkan otot kakinya untuk mendapatkan kekuatan, seperti saat sedang wall-sit.
From behind bump and grind
Sebenarnya, variasi seks ini merupakan variasi doggy style. Hanya saja, gaya yang satu ini menawarkan wanita untuk mengontrol gerakan dan dorongan, sehingga pria yang berada di belakang hanya diam dan wanita akan mendorong tubuhnya ke depan dan belakang. Selain bisa membakar kalori dengan gerakan selama penetrasi, wanita juga bisa mendapatkan kenikmatan melalui penetrasi mendalam serta merasakan orgasme G-spot.
https://movieon28.com/movies/bonus-malus/
Pakar Imunisasi: Insyaallah Vaksin Tetap Aman Meski Berpuasa
Pakar Imunisasi Dewasa Dr. dr. Gatot Soegiarto, SpPD-KAI mengatakan berdasarkan penelitian, puasa memiliki manfaat kesehatan. Bahkan puasa juga tidak menghalangi proses pembentukan daya tubuh setelah vaksinasi.
"Puasa semula hanya dianggap sebagai kewajiban agama tetapi kemudian setelah semakin banyak ilmuwan melakukan penelitian ternyata baik juga untuk kesehatan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (14/4/2021).
Dia menambahkan hasil penelitian juga menyebutkan jika seseorang menjalani puasa setidaknya 8 jam, jumlah nutrisi dalam darah yang mengalami penurunan yang membuat zat toksik dalam tubuh dibersihkan. Puasa juga membuat sel yang berperan membentuk antibodi menjadi aktif. Sehingga, jika vaksinasi dilakukan saat puasa tidak akan menghalangi pembentukan daya tahan tubuh.
"Sehingga kalau ada pertanyaan vaksinasi di bulan puasa ini merugikan atau tidak, tentu jawabnya tidak. Dengan berpuasa pembentukan antibodi tidak terganggu justru malah antibodi meningkat," imbuh dr. Gatot dalam dialog #TanyaIDI bertajuk 'Amankah Vaksinasi Saat Berpuasa?'
Dalam kesempatan yang sama, Ketua IDI Wilayah Aceh Dr. dr. Safrizal Rahman, Sp.OT, M.Kes menuturkan vaksinasi tetap jalan pada bulan Ramadhan. Saat ini yang umumnya datang untuk divaksinasi siang hari ini adalah yang sudah menyelesaikan tahap pertama dan tinggal melaksanakan vaksin tahap kedua.
Dia menyebut meski ada penurunan vaksinasi, jumlah tersebut bukan karena masyarakat khawatir soal vaksinasi membatalkan puasa atau tidak. Apalagi sudah ada fatwa MUI yang menegaskan vaksinasi tidak membatalkan puasa. Tetapi lebih dampak yang ditimbulkan oleh vaksin yang dilakukan dalam bulan puasa.
"Misalnya badan lemas setelah divaksinasi," ujar dr. Safrizal.
Terkait hal ini, dr.Gatot menjelaskan efek samping yang membuat badan lemas setelah vaksinasi memang ada. Namun angkanya sangat kecil sekali secara presentasi yakni sekitar 0,5 - 2% dari yang melakukan vaksin. Sehingga seharusnya tidak sampai membuat orang menunda vaksinasi kalau sudah waktunya.
"InsyaAllah vaksin tetap aman meski berpuasa," ungkap dr.Gatot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar