Rabu, 02 September 2020

RI Pasang Thermal Scanner di Pelabuhan Pasca WNI Positif Virus Corona di Singapura

Kasus WNI di Singapura yang telah dinyatakan positif virus corona menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Meski belum memberlakukan larangan perjalanan, seluruh pintu masuk diperketat pengawasannya terutama dari Singapura.
"Terkait dengan hal tersebut, pemerintah Indonesia melakukan pengetatan pintu masuk dari berbagai negara termasuk Singapura karena diperkirakan ada 17 ribu orang berlalu lalang baik wisatawan maupun pekerja. Ini yang menjadi perhatian kita," jelas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Anung Sugihantono, kepada media melalui sambungan telepon di Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Akses dari Singapura menuju Indonesia tak hanya jalur udara, ada juga yang melalui laut dengan pemberhentian pelabuhan. Seperti halnya di bandara, alat pengecekan suhu juga dipasang di pelabuhan.

"Pengecekan juga pakai thermal scanner. Sama seperti di bandara, di pelabuhan juga di pasang karena disana juga risiko," tutur Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes RI, dr Wiendra Wiworuntu.

Menurut penuturan Wiendra, setelah WHO mengumumkan status kewaspadaan virus corona, tak hanya di perbatasan Singapura, pengawasan di seluruh pintu masuk negara pun diperketat untuk mencegah penularan.

"Sebelum ini kan juga diperketat. Sekarang semua yang dari kapal feri kita periksa," pungkas Wiendra.

WNI Positif Virus Corona Jadi Tanggung Jawab Singapura, Tak Dibawa ke RI

Singapura kembali melaporkan kasus positif transmisi lokal virus corona 2019-nCoV. Salah satu pasien yang tertular adalah WNI (warga negara Indonesia) yang bekerja sebagai pekerja imigran di Singapura. Disebutkan bahwa penanganan bagi WNI tersebut menjadi tanggung jawab Singapura.
"Tetap (di Singapura). Masa dapatnya di sana mau di kasih ke kita?" tutur Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes RI, dr Wiendra Wiworuntu, saat dijumpai pada Rabu (5/2/2020).

Meski demikian, kasus WNI di Singapura tetap menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Singapura telah mendapatkan laporan dari Kementerian Kesehatan terkait bahwa pasien yang bersangkutan akan dirawat di Singapura.

"Dirawatnya di sana. Dipastikan sampai selesai," pungkasnya.

Dalam keterangan resmi Kementerian Kesehatan Singapura, WNI tersebut diketahui berjenis kelamin perempuan yang berusia 44 tahun. Ia bekerja sebagai asisten rumah tangga yang majikannya diketahui positif virus corona.

Risma Maafkan Zikria yang Menghinanya, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan

 Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya memaafkan Zikria Dzatil, netizen yang telah menghinanya. Sebelumnya, Zikria meminta maaf secara terbuka kepada Risma.
"Saya maafkan yang bersangkutan," ujar Risma kepada wartawan di rumah dinasnya, Jalan Sedap Malam, Rabu (5/2/2020).

Dikutip dari Mayo Clinic, memaafkan adalah sebuah proses perdamaian dengan diri sendiri. Diawali dengan pengakuan akan adanya rasa sakit, seseorang yang memberi maaf justru akan merasa lebih rileks untuk menerima kondisinya.

Dengan kondisi mental yang lebih rileks, seseorang juga akan terhindar dari risiko penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang. Risiko tersebut umumnya dihadapi oleh para pendendam yang membutuhkan jalan pintas untuk lepas dari beban emosi negatifnya.

Manfaat lain dari saling memaafkan terungkap dalam penelitian di University of Massachusetts, yakni bisa menurunkan tekanan darah dengan lebih cepat. Efek percepatan itu bisa mencapai 20 persen pada wanita, sementara pada pria efeknya lebih kecil.

Tekanan darah, denyut jantung dan kontraksi otot biasanya meningkat ketika seseorang terlibat konflik, sehingga risiko serangan jantung dan stroke menjadi lebih tinggi. Gejala tersebut akan mereda ketika konflik berakhir, atau akan lebih cepat jika kedua pihak yang berkonflik saling bermaafan.
https://nonton08.com/emak-ingin-naik-haji/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar