Kelangkaan masker ternyata tidak hanya dirasakan para pembeli, tapi penjual juga. Meskipun masih tersedia di beberapa toko, stok tersebut bisa habis dalam waktu yang lumayan singkat dari biasanya.
"Iya lagi langka. Nanti juga kalau ke sini lagi agak siangan juga sudah habis. Makanya kalau mau itu (masker) dari pagi-pagi, stok masih ada," jelas penjaga apotek di Jakarta, Rahmawati, pada detikcom, Rabu (5/2/2020).
Menurut Rahmawati, habisnya masker tersebut waktunya tidak menentu. Tapi, bisa dikatakan lebih cepat daripada sebelum isu virus corona muncul. Sebelumya, bisa 3-7 hari baru habis.
"Nggak tentu, paling sejam yang akan datang ada yang beli, bisa juga sudah habis. Ya dari apotek lain juga ada (beli), sama orang-orang biasa aja buat pribadi," katanya.
"Masker anak juga mulai ramai dicari, ya buat anak mereka kali ya," tutur Rahmawati.
RI Pasang Thermal Scanner di Pelabuhan Pasca WNI Positif Virus Corona di Singapura
Kasus WNI di Singapura yang telah dinyatakan positif virus corona menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Meski belum memberlakukan larangan perjalanan, seluruh pintu masuk diperketat pengawasannya terutama dari Singapura.
"Terkait dengan hal tersebut, pemerintah Indonesia melakukan pengetatan pintu masuk dari berbagai negara termasuk Singapura karena diperkirakan ada 17 ribu orang berlalu lalang baik wisatawan maupun pekerja. Ini yang menjadi perhatian kita," jelas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Anung Sugihantono, kepada media melalui sambungan telepon di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Akses dari Singapura menuju Indonesia tak hanya jalur udara, ada juga yang melalui laut dengan pemberhentian pelabuhan. Seperti halnya di bandara, alat pengecekan suhu juga dipasang di pelabuhan.
"Pengecekan juga pakai thermal scanner. Sama seperti di bandara, di pelabuhan juga di pasang karena disana juga risiko," tutur Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes RI, dr Wiendra Wiworuntu.
Menurut penuturan Wiendra, setelah WHO mengumumkan status kewaspadaan virus corona, tak hanya di perbatasan Singapura, pengawasan di seluruh pintu masuk negara pun diperketat untuk mencegah penularan.
"Sebelum ini kan juga diperketat. Sekarang semua yang dari kapal feri kita periksa," pungkas Wiendra.
WNI Positif Virus Corona Jadi Tanggung Jawab Singapura, Tak Dibawa ke RI
Singapura kembali melaporkan kasus positif transmisi lokal virus corona 2019-nCoV. Salah satu pasien yang tertular adalah WNI (warga negara Indonesia) yang bekerja sebagai pekerja imigran di Singapura. Disebutkan bahwa penanganan bagi WNI tersebut menjadi tanggung jawab Singapura.
"Tetap (di Singapura). Masa dapatnya di sana mau di kasih ke kita?" tutur Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes RI, dr Wiendra Wiworuntu, saat dijumpai pada Rabu (5/2/2020).
Meski demikian, kasus WNI di Singapura tetap menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Singapura telah mendapatkan laporan dari Kementerian Kesehatan terkait bahwa pasien yang bersangkutan akan dirawat di Singapura.
"Dirawatnya di sana. Dipastikan sampai selesai," pungkasnya.
Dalam keterangan resmi Kementerian Kesehatan Singapura, WNI tersebut diketahui berjenis kelamin perempuan yang berusia 44 tahun. Ia bekerja sebagai asisten rumah tangga yang majikannya diketahui positif virus corona.
https://nonton08.com/rumah-gurita/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar