Deretan bintang mulai dari pemain film, penyanyi, hingga band dikumpulkan dalam daftar 100 Digital Stars oleh Forbes Asia's. Isinya mengenai daftar para artis yang memiliki pengaruh besar di dunia digital, salah satunya BLACKPINK.
Daftar ini menunjukkan mereka para artis memiliki pengaruh besar di media sosial dengan jumlah pengikut setia yang sangat banyak. Pengaruh itu diukur dari berbagai platform media sosial.
Dilansir Forbes, Selasa (15/12/2020), Forbes Asia membuat daftar ini dengan mengkombinasikan antara seberapa luas jangkauan dan keterlibatan mereka dari media sosialnya. Selain itu dipertimbangkan juga karier, bisnis hingga dampak terhadap endorsement brand.
Di deretan teratas ada BLACKPINK. Grup pop yang terdiri dari Lisa, Rose, Jennie dan Jisoo ini merupakan artis Korea Selatan yang sangat berpengaruh di media sosial. Bahkan jika dilihat satu per satu seperti Lisa memiliki 42 juta followers yang membuat dia menjadi global brand ambassador untuk Celine. Begitu juga dengan rekan-rekannya, seperti Jennie untuk Chanel, Jisoo untuk Dior, dan Rose untuk Saint Laurent.
Ketenaran mereka tentu membuat personel BLACKPINK kaya raya. Mengutip The List yang merujuk pada Yaay, Jennie, Rose, dan Jisoo diperkirakan masing-masing memiliki harta sekitar US$ 8-9 juta atau setara Rp 112-126 miliar.
Sedangkan Lisa diperkirakan memiliki kekayaan lebih besar dari tiga rekannya itu karena dipercaya menjadi icon untuk beberapa brand ternama. Kekayaan Lisa ditaksir mencapai US$ 10 juta atau sekitar Rp 140 miliar. Sementara untuk BLACKPINK secara grup diperkirakan memiliki nilai US$ 35 juta.
Selain BLACKPINK dalam daftar itu juga ada nama-nama artis lain yang dianggap berpengaruh besar di dunia digital. Mulai dari BTS, Amitabh Bachchan, Jackson Yee, Davika Hoorne, Chi Pu dan Siti Nurhaliza. Ada pula nama-nama artis Indonesia seperti Rich Brian, Cinta Laura dan Raisa.
https://indomovie28.net/movies/nikah-yuk/
Mastercard cs Blokir Pembayaran di Pornhub Usai Tuduhan Video Pedofilia
Mastercard, Visa, dan Discover memblokir kartu kredit pelanggan yang digunakan untuk pembayaran di Pornhub. Kebijakan itu dilayangkan usai Pornhub dituduh memuat konten pelecehan anak (pedofilia) dan perilaku seksual non-konsensual.
Tuduhan yang didapat Pornhub setelah New York Times pada 4 Desember lalu mengungkap rekaman aksi penyerangan (pemerkosaan) terhadap wanita dan gadis yang tidak sadarkan diri, dan video seorang gadis berusia 14 tahun tanpa busana yang diunggah di situs Pornhub.
Setelah artikel itu tersebar luas, Mastercard melakukan penyelidikan. Setelah beberapa hari melakukan penyelidikan, Mastecard mengatakan tuduhan terhadap Pornhub terbukti.
"Penggunaan kartu kami di Pornhub dihentikan. Penyelidikan kami selama beberapa hari terakhir telah mengkonfirmasi pelanggaran standar kami yang melarang konten yang melanggar hukum di situs mereka," kata Mastercard, dikutip dari CNN, Selasa (15/12/2020).
"Akibatnya, dan sesuai dengan kebijakan kami, kami menginstruksikan lembaga keuangan yang menghubungkan situs ke jaringan kami untuk menghentikan penerimaan," tambah Mastercard.
Mastercard juga sedang menyelidiki situs lain yang dicurigai memuat konten ilegal. Selain itu layanan pembayaran Visa juga memberhentikan transaksi pada kartunya untuk pembayaran di Pornhub, meski penyelidikan belum selesai.
"Mengingat tuduhan aktivitas ilegal, Visa menangguhkan hak istimewa penerimaan Pornhub menunggu selesainya penyelidikan kami yang sedang berlangsung," kata Visa
Discover (DFS) juga telah memotong layanan pembayaran dengan Pornhub. Melalui lembaga keuangannya Discover terus memantau transaksi pada kartu kreditnya, jika diketahui ada penawaran transaksi ilegal, perusahaan langsung memblokir kartu yang bersangkutan.
"Kami meminta mitra lembaga keuangan kami untuk memantau dan mencegah penerimaan kartu di pedagang yang mengizinkan kegiatan ilegal atau terlarang lainnya yang melanggar standar operasi kami," kata Discover.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar