Jumat, 04 Desember 2020

Pakar Klaim Vaksin COVID-19 Pfizer BIkin Kebal Corona 1 Minggu

 Vaksin COVID-19 Pfizer terbukti bisa mencegah penularan virus Corona COVID-19 sebanyak 95 persen dan siap untuk digunakan di Inggris pada akhir tahun 2020 ini.

Seorang ahli mengatakan, bahwa vaksin Pfizer ini bisa memberikan kekebalan terhadap virus corona COVID-19 selama 7 hari setelah suntikan kedua.


Setiap orang membutuhkan setidaknya dua dosis vaksin Pfizer untuk COVID-19 agar bekerja paling efektif. Dua dosis vaksin Pfizer ini diberikan dengan jeda selama 21 hari.


Dikutip dari The Sun, profesor Sir Munir Pirmohamed mengatakan, orang yang diberi vaksin Pfizer akan menjadi kebal setelah mendapatkan dosis kedua. Meskipun, mereka juga mendapatkan perlindungan parsial selama 12 hari setelah dosis pertama.


Prof Sir Munir Pirmohamed, ketua kelompok kerja Komisi Obat-obatan Manusia (CHM) untuk vaksin COVID-19 mengatakan penggunaan vaksin Pfizer akan memberikan manfaat luar biasa dalam mengatasi pandemi virus corona ini.


"Data menunjukkan bahwa vaksin ini 95 persen efektif cegah virus Corona. Vaksin ini juga efektif dalam semua kelompok yang diberi vaksin dalam uji coba terlepas dari usia, jenis kelamin, ras atau tempat tinggalnya," kata Prof Sir Munir.


Prof Sir juga mengatakan keamanan penggunaan vaksin Pfizer mirip dengan vaksin virus Corona lainnya. Selain itu, efek samping vaksin Pfizer juga ringan dan hanya berlangsung beberapa hari.


Uji coba global terhadap vaksin Pfizer yang melibatkan 43.500 orang menemukan beberapa orang hanya mengalami efek samping demam ringan atau kelelahan setelah vaksinasi.


Beberapa orang juga mengaku mengalami efek samping seperti mabuk parah. Sejauh ini, belum ada efek samping serius yang disebabkan oleh vaksin Pfizer.


Kendati demikian, lamanya kekebalan bisa bertahan setelah mendapatkan suntikan vaksin virus Corona COVID-19 masih belum jelas.

https://indomovie28.net/movies/unfaithful/


Ini Urutan Penyakit Mematikan Versi WHO


Menurut WHO, dari 56,9 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2016 lebih dari setengah (54 persen) disebabkan oleh 10 penyebab mematikan teratas di dunia.

Penyakit jantung iskemik dan stroke adalah pembunuh terbesar di dunia, dengan gabungan 15,2 juta kematian pada tahun 2016.


Penyakit paling mematikan ini umumnya disebabkan karena buruknya pola makan dan beberapa penyebab lainnya. Beberapa diantaranya merupakan penyakit yang perkembangannya lambat.


Penyakit mematikan versi WHO

1. Penyakit arteri koroner


Penyakit arteri koroner disebut juga sebagai penyakit jantung iskemik. Ini menjadi penyakit yang diakibatkan karena terjadinya penyempitan pembuluh darah di jantung dan berisiko terkena serangan jantung.


Penyakit arteri koroner atau penyakit jantung iskemik masih menjadi penyakit mematikan dan pembunuh nomor satu di dunia.


Penyakit ini dapat muncul tanpa gejala, nyeri dada hingga gagal jantung.


2. Stroke


Urutan penyakit mematikan selanjutnya adalah stroke. Stroke adalah penyakit yang terjadi ketika arteri di otak tersumbat atau bocor.


Jika hal ini terjadi otak akan mengalami kekurangan oksigen setelah itu sel-sel otak akan mati dalam beberapa menit.


Jika stroke ditangani dengan cepat dan tepat, kemungkinan dapat pulih kembali. Namun jika terlambat dapat menyebabkan kecacatan dalam jangka waktu panjang.


Gejala yang dialami penderita stroke umumnya merasa mati rasa di seluruh atau sebagian tubuh, sulit berjalan dan kebingungan.


3. Alzheimer dan demensia


Alzheimer dan demensia memang jarang dikaitkan dengan risiko kematian. Namun kedua penyakit ini bisa menyebabkan kehilangan ingatan yang lambat laun akan menyebabkan kerusakan mental dan memori.


Penyakit ini disebabkan oleh masalah memori ringan seperti tidak mampu mengingat sesuatu. Sampai akhirnya fungsi otak akan menurun hingga mengakibatkan kematian.

https://indomovie28.net/movies/istanbul-story/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar