Singkawang memang salah satu incaran wisatawan saat liburan ke di Kalimantan Barat. Di sana ada vihara tertua di Singkawang yang usianya lebih dari satu abad.
Kalimantan Barat mempunyai tiga Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang salah satunya adalah PLBN Aruk. Untuk menuju ke Aruk, traveler bisa menempuhnya dari Pontianak dengan jalur darat. Waktu tempuhnya, lebih dari 7 jam.
Sepanjang perjalanan menuju Aruk, traveler bakal melewati kota-kota besar di Kalimantan Barat, salah satunya adalah Singkawang. Sempatkan singgah di sana dan berkunjung ke kelenteng tertua di Singkawang.
Namanya, Kelenteng Tri Darma Bumi Raya.
Menurut sejarahnya kelenteng ini dibangun pada tahun 1878. Kelenteng ini juga diyakini sebagai tempat peribadatan tertua umat Tri Darma di Singkawang.
Beberapa waktu lalu tim Tapal Batas detikcom berkunjung ke kelenteng ini. Terlihat di depan kelenteng terdapat aturan yang mengacu para protokol kesehatan sebelum masuk ke dalam kelenteng. Pengunjung wajib mengenakan masker!
Siang itu panas cukup terik. Terlihat para penjaga kelenteng asyik dengan pekerjaannya masing-masing. Ada yang duduk di depan meja penjagaan sembari menulis dalam bahasa China. Juga ada yang sedang bersih-bersih.
Di depan kelenteng tertulis dengan jelas bahwa bangunan ini termasuk cagar budaya di Singkawang. Bangunan vihara ini tidaklah besar, namun dia menjadi tertua dan ikonik dengan Kota Singakawang.
Biasanya, pada saat perayaan Cap Go Meh dan Imlek orang akan beramai-ramai datang ke vihara untuk sembahyang. Tak hanya warga Tri Darma saja yang meramaikan vihara, namun wisatawan yang antusias dengan perayaan Cap Go Meh pasti singgah di vihara ini.
Di bagian belakang vihara, kamu bisa melihat taman kecil dengan lukisan dinding. Lukisan ini menggambarkan para dewa yang diyakini oleh Tri Darma. Di samping bangunan vihara juga ada kolam kecil yang mempercantik keberadaan bangunan cagar budaya ini.
Siapapun boleh saja berkunjung ke sini. Namun harus menjalani protokol kesehatan dan tidak mengganggu orang yang sembahyang.
Oh iya, di dekat vihara tertua di Singkawang itu juga ada kedai kopi yang terkenal lho di Singkawang. Namanya Kopi Tiam Rusen. Bisa nih kamu bersantai di sana setelah berkunjung ke vihara.
https://maymovie98.com/movies/rocker-balik-kampung/
Kebijakan Anies Soal Nataru Dijawab Kritik Pengusaha
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menerbitkan Instruksi Gubernur Nomor 64 Tahun 2020 tentang Pengendalian Kegiatan Masyarakat dalam Pencegahan COVID-19 pada Masa Libur Hari Raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru).
Itu berisi pedoman yang harus dilakukan selama Nataru, termasuk untuk kegiatan usaha, salah satunya mal yang harus tutup pukul 19.00 WIB pada tanggal 24-27 Desember 2020 dan 31 Desember 2020-3 Januari 2021. Namun itu langsung mendapat kritik dari Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI).
"Dikhawatirkan penambahan pembatasan hanya akan menambah beban pusat perbelanjaan saja tanpa dapat mengatasi penyebaran wabah COVID-19 sehingga jumlah kasus positif akan meningkat lagi kemudian," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) APPBI Alphonzus Widjaja saat dihubungi detikcom, kemarin Kamis (17/12/2020).
Menurutnya, penambahan pembatasan tidak akan efektif dan bahkan akan menjadi sia-sia. Sebab, dia menilai penegakan terhadap protokol kesehatan masih sangat lemah.
Kejadian seperti sekarang ini adalah bukan yang pertama kali dan akan terus berulang kembali akibat penegakan yang tidak konsisten," sebutnya.
Dia lanjut menjelaskan bahwa pembatasan kegiatan yang dilakukan, termasuk di mal malah akan berdampak negatif buat perekonomian.
Pengusaha bioskop juga berkeluh-kesah soal kebijakan selama Nataru. Penjelasannya di halaman selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar