Senin, 21 Desember 2020

Xiaomi Punya Smartband dan Smartwatch, Pilih yang Mana?

 Xiaomi memperbarui portofolio perangkat wearable-nya di Indonesia. Setelah sebelumnya mengenalkan smartband Mi Band 5, baru-baru ini mereka mengenalkan dua smartwatch Mi Watch dan Mi Watch Lite.

Lalu bagaimana tips untuk memilih perangkat yang sesuai dengan kebutuhan? Head of PR Xiaomi Indonesia Stephanie Sicilia mengatakan ketiganya memiliki keunggulan dan perbedaan masing-masing.


"Sebenarnya perbedaannya itu yang paling obvious desain, ukuran dan kelengkapan fitur yang ada di dalamnya. Tapi kalau bicara soal fungsi esensial adalah pengingat untuk stay active dan bergerak throughout the day," kata Stephanie dalam talk show virtual, Senin (21/12/2020).


Stephanie mengatakan untuk mereka yang rajin berolahraga dan mencari perangkat yang stylish bisa memilih Mi Watch. Perangkat ini disebut Stephanie sebagai paket komplet karena mendukung 117 mode olahraga, sensor SpO2, sensor detak jantung, pemantau stress dan lain-lain.


Sedangkan yang mencari perangkat stylish tapi lebih memilih desain kotak bisa melirik Mi Watch Lite. Perangkat ini hanya mendukung 11 mode olahraga tapi tetap dilengkapi fitur-fitur seperti pemantau tidur, pemantau detak jantung dan latihan pernapasan.

Keduanya bisa digunakan di dalam air hingga kedalaman 50 meter. Pengisian baterai Mi Watch membutuhkan 2 jam, dan bisa dipakai untuk penggunaan normal sampai 16 hari. Sementara Mi Watch bisa bertahan sampai 9 hari.


Jika mencari perangkat dengan fitur yang simpel untuk mendukung kegiatan aktif sehari-hari, Stephanie menyarankan Mi Band 5 yang harganya terjangkau.


"Mi Band 5 ini lebih compact jadi yang butuh pengingat untuk aktif atau jumlah langkah saja dan notifikasi simpel cukup menggunakan Mi Band. Jadi balik lagi sesuai kebutuhan pengguna," kata Stephanie.


Mi Watch Lite saat ini telah dipasarkan sejak 15 Desember dengan harga Rp 799 ribu dan Rp 899 ribu untuk harga reguler. Sedangkan Mi Watch mulai tersedia pada 22 Desember pukul 13.00 WIB di Shopee, Mi.com dan Mi Store dengan harga Rp 1,599 juta.

https://movieon28.com/movies/the-work-wife/


Benarkah Vaksin COVID-19 Sinovac Paling Lemah?


Beredar kabar vaksin COVID-19 yang dikembangkan Sinovac Biotech paling lemah bila dibandingkan dengan kandidat lainnya. Kabar ini muncul setelah pada November silam, Al Jazeera melansir artikel yang memuat tabel tentang perkembangan uji klinis berbagai vaksin COVID-19.

Tabel secara detail membandingkan 10 vaksin COVID-19, antara lain dari AstraZeneca-Oxford, CanSino, Gamaleya Research Institute, INOVIO, Johnson & Johnson, Moderna, Pfizer-BioNTech, Sinopharm, dan Sinovac.


Disebutkan vaksin COVID-19 yang paling tinggi menimbulkan respons imun adalah dari Pfizer dengan angka mencapai 95 persen. Kemudian yang paling lemah adalah Sinovac tanpa dicantumkan angka, hanya keterangan "low".


Tidak dijelaskan lebih jauh darimana sumber data tabel. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang jelas sampai saat ini belum pernah memberikan keterangan atau rekomendasi vaksin COVID-19 yang dapat digunakan seluruh dunia.


"Sejauh ini sudah ada tiga jenis vaksin COVID-19 yang mendapat izin tertentu dari otoritas kesehatan di beberapa negara," tulis WHO di situs resminya dan dikutip pada Minggu (20/12/2020).


"Belum ada yang mendapat izin penggunaan darurat dari WHO, tapi kami berharap bisa segera meninjau vaksin dari Pfizer pada akhir Desember ini lalu kemudian kandidat yang lain menyusul," lanjutnya.

https://movieon28.com/movies/part-time-wife/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar