Setelah vaksin Corona COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech mendapat izin penggunaan darurat, Amerika Serikat (AS) kini bersiap memulai program vaksinasi.
Dikutip dari BBC, otoritas AS berencana akan memulai vaksinasi COVID-19 pada hari ini, Senin (14/12/2020) waktu setempat.
Pemerintah AS pun telah siap untuk mendistribusikan tiga juta dosis vaksin Corona Pfizer-BioNTech ke seluruh negara bagian pada pekan ini. Kepala Operasional untuk Operations Warp Speed, Jenderal Gustave Perna, pun memastikan bahwa vaksin akan didistribusikan dengan aman.
"Rencananya 145 titik di seluruh negara bagian akan menerima vaksin pada hari Senin, 425 titik lainnya pada hari Selasa, dan 66 titik terakhir pada Rabu," jelas Perna.
Siapa yang pertama divaksin di AS?
Presiden AS Donald Trump mengatakan, warga lanjut usia (lansia) akan menjadi orang pertama untuk divaksinasi. Menyusul petugas kesehatan.
"Kami ingin warga lanjut usia kita, petugas kesehatan dan para responder pertama berada di antrean pertama," ujar Trump.
"Ini akan dengan cepat dan dramatis mengurangi kematian dan rawat inap," imbuhnya.
Pemerintah AS pun menargetkan untuk melakukan vaksinasi COVID-19 kepada 20 juta tenaga kesehatan dan kaum lanjut usia sebelum akhir tahun ini.
https://trimay98.com/movies/13-the-haunted/
Kuota Penuh, Pre Order Vaksinasi COVID-19 RS UII Ditutup!
Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia (UII) di Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul menutup pendaftaran 'pre order' vaksinasi COVID-19. Hal itu karena jumlah pendaftar telah memenuhi target.
Melalui postingan di akun @rumahsakit.uii, pihak rumah sakit memberitahukan telah menutup pendaftaran vaksinasi COVID-19 jalur mandiri. Berikut isi posting-nya:
Terimakasih pada masyarakat yang sudah mendaftar rencana vaksinasi COVID-19. Mulai 14 Desember 2020 PUKUL 00.00 WIB Pendaftaran DITUTUP
Syarat dan Ketentuan:
1. Vaksin yang dimaksud adalah vaksin mandiri
2. Vaksin akan diberikan setelah vaksin COVID-19 sudah mendapatkan ijin edar dari Pemerintah
3.Vaksinasi akan dilakukan setelah Pemerintah mengumumkan dan mengijinkan RS UII untuk melakukan vaksinasi mandiri COVID-19
4.Masyarakat yang sudah mendaftar akan dihubungi setelah Pemerintah sudah mengizinkan seperti dijelaskan di no.2 & 3, serta vaksin COVID-19 sudah tersedia di RS.
Manajer Humas RS UII, Seffudin Sudarmadi membenarkan hal tersebut. Menurutnya, penutupan pendaftaran karena kuota telah terpenuhi.
"Batas jumlah pendaftar vaksinasi covid-19 sudah terpenuhi sesuai yg sudah ditentukan RS," katanya kepada detikcom, Senin (14/12/2020).
Menyoal berapa jumlah pendaftar, dia enggan menyebut secara rinci. Namun dia mengungkapkan jumlahnya mencapai ratusan orang.
"Mengingat ini data internal RS, mohon maaf kami belum bisa memberitahukan, tapi ada kalau ratusan (orang pendaftar)," ucapnya.
Berapa perkiraan biaya pre order vaksinasi COVID-19? Cek halaman berikut.
Diberitakan sebelumnya, Rumah Sakit UII di Kecamatan Pandak mulai membuka pre order (PO) vaksinasi COVID-19 melalui akun Instagram @rumahsakit.uii. Mereka mulai menyediakan vaksinasi dengan estimasi waktu 1-2 bulan ke depan.
Direktur Utama Rumah Sakit UII, Widodo Wirawan membenarkan hal tersebut. Prosedur pemesanan sendiri sesuai dengan postingan di medsos Instagram.
"Prosedurnya sesuai dengan yang ada di medsos kami. Jadi (pendaftaran) melalui WA, nanti dari WA kan ada disuruh mengisi form, form registrasi sama kondisi terkini," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (11/12/2020).
Menyoal biaya, Widodo menyebut masih sebatas estimasi. Namun, untuk perdosis tidak mencapai jutaan rupiah.
"Biaya itu kisaran ya, jadi estimasi karena ini juga aslinya kita kan menunggu dari pemerintah ya. Itu kisaran Rp 450 ribu sampai Rp 500 ribu per dosis suntikan," ucapnya.
Terkait merek vaksin, dia menyebut bukan sinovac. Dia menyebut PO vaksinasi sesuai arahan Kemenkes.
"Nggak (bukan sinovac), mereknya kan dari pemerintah kan 3 merk itu kemungkinan besar, jadi kita menunggu tapi kami sudah diminta order. Jadi kami bantu pemerintah untuk nanti begitu sudah di-acc kemudian dari kami bio farma sudah bisa menyalurkan dan kami langsung bisa," katanya.
"Nggak, sebenarnya dari Kemenkes sudah meminta rumah sakit untuk mendata yang 1,2 juta kan untuk nakes, nah Januari Februari masuk 45 juta dosis. Jadi pemerintah sudah mulai mendata ke rumah sakit yang mau memesan siapa dan lewat asosiasi rumah sakit juga sudah. Cuma nanti tiap rumah sakit beda timingnya, ada yang menunggu," imbuhnya.
Dia menambahkan bahwa antusias masyarakat cukup tinggi. Hal itu terbukti dari banyaknya masyarakat yang sekadar bertanya maupun melakukan registrasi vaksinasi COVID-19 di RS UII.
"Sudah ada yang mendaftar, antusiasme tinggi," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar