Pemerintah melaporkan penambahan kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Minggu (13/12/2020). Ada penambahan 6.189 kasus, sehingga total pasien terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 617.820 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.298 kasus, disusul Jawa Tengah sebanyak 917 kasus dan DKI Jawa Barat sebanyak 855 kasus baru per 13 Desember.
Detail perkembangan Corona di Indonesia Minggu (12/12/2020), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 6.189 menjadi 617.820
Pasien sembuh bertambah 4.460 menjadi 505.836
Pasien meninggal bertambah 166 menjadi 18.819.
Tercatat sebanyak 51.048 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 63.598.
Sebaran 6.189 kasus baru Corona di Indonesia pada Minggu (13/12/2020).
Aceh: 15 kasus
Sumatera Utara: 89 kasus
Sumatera Barat: 116 kasus
Riau: 181 kasus
Jambi: 66 kasus
Sumatera Selatan: 61 kasus
Bengkulu: 51 kasus
Lampung: 79 kasus
Bangka Belitung: 49 kasus
Kepulauan Riau: 79 kasus
DKI Jakarta: 1.298 kasus
Jawa Barat: 855 kasus
Jawa Tengah: 917 kasus
DI Yogya: 151 kasus
Jawa Timur: 791 kasus
Banten: 136 kasus
Bali: 72 kasus
Nusa Tenggara Barat: 29 kasus
Nusa Tenggara Timur: 10 kasus
Kalimantan Barat: 21 kasus
Kalimantan Tengah: 150 kasus
Kalimantan Selatan: 104 kasus
Kalimantan Timur: 227 kasus
Kalimantan Utara: 44 kasus
Sulawesi Utara: 93 kasus
Sulawesi Tengah: 11 kasus
Sulawesi Selatan: 312 kasus
Selawesi Tenggara: 55 kasus
Sulawesi Barat: 29 kasus
Maluku: 32 kasus
Maluku Utara: 8 kasus
Papua: 17 kasus
Papua Barat: 41 kasus
https://tendabiru21.net/movies/insidious/
Mual-Diare Bisa Jadi Gejala COVID-19, Ini Bedanya dengan Sakit Perut Biasa
Selain gejala batuk dan demam, pasien COVID-19 juga kerap mengalami masalah gastroenteritis yaitu mual, muntah, hingga diare. Kondisi ini bahkan cukup umum dialami beberapa pasien Corona.
Meski begitu, tampak sulit membedakan mana yang disebabkan karena COVID-19 dengan yang tidak. Hal ini dikarenakan mual, muntah, dan diare juga bisa ditemukan di beberapa penyakit lain.
Dikutip dari Health, gastroenteritis terjadi ketika lapisan usus seseorang meradang. Pemicunya bisa dikarenakan paparan virus atau adanya parasit hingga bakteri, menurut MedlinePlus.
Beberapa pasien yang mengalami gejala gastroenteritis termasuk pasien COVID-19 juga mengeluhkan demam hingga sakit kepala. Berikut detail gejala yang muncul karena kondisi ini.
Diare
Muntah
Sakit perut
Demam
Sakit kepala
Panas dingin.
Seberapa bahaya gejala gastroenteritis pada pasien COVID-19?
Sebuah penelitian menunjukkan gejala gastroenteritis pada pasien COVID-19 termasuk tanda infeksi awal. Selain diare, beberapa pasien COVID-19 mengalami mual diikuti batuk dan demam pada hari pertama hingga hari kedua usai terpapar Corona.
Beberapa pasien Corona bahkan di Indonesia banyak mengeluhkan kondisi ini. Dikutip dari covid19.go.id, ada 14,4 persen pasien mengalami mual, 6,4 persen sakit perut dan 5,9 persen mengalami diare.
Lantas bagaimana membedakan masalah gastroenteritis karena COVID-19?
Menurut Tania Elliott, spesialis penyakit menular di NYU Langone, ada beberapa gejala COVID-19 khas seperti kehilangan kemampuan penciuman dan perasa, hingga batuk atau nyeri dada. Gejala COVID-19 tersebut secara umum tidak muncul di penyakit lainnya.
"Pasien umumnya tidak mendapatkan gejala ini jika disebabkan karena flu atau penyakit lain," jelasnya.
"Jika seorang pasien diketahui pernah terpapar COVID-19, gejala-gejala ini jauh lebih memprihatinkan. Pada akhirnya, sangat sulit untuk mengetahui secara klinis pembebanya, dan satu cara terbaik untuk mengetahui perbedaannya adalah dengan melakukan tes virus corona," kata Dr Elliott.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar