Selain gejala batuk dan demam, pasien COVID-19 juga kerap mengalami masalah gastroenteritis yaitu mual, muntah, hingga diare. Kondisi ini bahkan cukup umum dialami beberapa pasien Corona.
Meski begitu, tampak sulit membedakan mana yang disebabkan karena COVID-19 dengan yang tidak. Hal ini dikarenakan mual, muntah, dan diare juga bisa ditemukan di beberapa penyakit lain.
Dikutip dari Health, gastroenteritis terjadi ketika lapisan usus seseorang meradang. Pemicunya bisa dikarenakan paparan virus atau adanya parasit hingga bakteri, menurut MedlinePlus.
Beberapa pasien yang mengalami gejala gastroenteritis termasuk pasien COVID-19 juga mengeluhkan demam hingga sakit kepala. Berikut detail gejala yang muncul karena kondisi ini.
Diare
Muntah
Sakit perut
Demam
Sakit kepala
Panas dingin.
Seberapa bahaya gejala gastroenteritis pada pasien COVID-19?
Sebuah penelitian menunjukkan gejala gastroenteritis pada pasien COVID-19 termasuk tanda infeksi awal. Selain diare, beberapa pasien COVID-19 mengalami mual diikuti batuk dan demam pada hari pertama hingga hari kedua usai terpapar Corona.
Beberapa pasien Corona bahkan di Indonesia banyak mengeluhkan kondisi ini. Dikutip dari covid19.go.id, ada 14,4 persen pasien mengalami mual, 6,4 persen sakit perut dan 5,9 persen mengalami diare.
Lantas bagaimana membedakan masalah gastroenteritis karena COVID-19?
Menurut Tania Elliott, spesialis penyakit menular di NYU Langone, ada beberapa gejala COVID-19 khas seperti kehilangan kemampuan penciuman dan perasa, hingga batuk atau nyeri dada. Gejala COVID-19 tersebut secara umum tidak muncul di penyakit lainnya.
"Pasien umumnya tidak mendapatkan gejala ini jika disebabkan karena flu atau penyakit lain," jelasnya.
"Jika seorang pasien diketahui pernah terpapar COVID-19, gejala-gejala ini jauh lebih memprihatinkan. Pada akhirnya, sangat sulit untuk mengetahui secara klinis pembebanya, dan satu cara terbaik untuk mengetahui perbedaannya adalah dengan melakukan tes virus corona," kata Dr Elliott.
https://tendabiru21.net/movies/insidious-chapter-3/
Beredar Iklan Promo Vaksin Corona Berbayar, Ini Penjelasan Bio Farma
Saat ini mulai beredar iklan atau promo mengenai pre-order vaksin Corona untuk vaksinasi COVID-19 jalur mandiri alias berbayar yang beredar di media sosial. Iklan itu muncul dari beberapa fasilitas kesehatan.
Menyikapi hal tersebut, Juru Bicara Bio Farma, Bambang Heriyanto menjelaskan saat ini pemerintah masih menyelesaikan skema pelaksanaan vaksinasi COVID-19 baik untuk kebutuhan program bantuan pemerintah maupun kebutuhan mandiri.
Bio Farma belum melaksanakan sistem pelayanan pre-order vaksin Corona untuk vaksinasi COVID-19 jalur mandiri dalam bentuk apa pun, baik untuk keperluan fasilitas kesehatan maupun untuk perorangan.
"Saat ini, Bio Farma masih mengembangkan sistem yang akan digunakan untuk pemesanan pre-order vaksinasi COVID-19 khususnya untuk jalur mandiri," kata Bambang melalui keterangan tertulis, Minggu (13/12/2020).
"Dan hingga saat ini, belum ada ketentuan maupun pengaturan teknis dari pemerintah terkait hal tersebut, dan yang terpenting adalah, pelaksanaan vaksinasinya sendiri, tetap menunggu izin penggunaan dari Badan POM," sambungnya.
Mengenai penyediaan layanan vaksinasi COVID-19, seperti rumah sakit, klinik, dan fasilitas kesehatan lainnya, dia memastikan masih dilakukan proses pendaftaran dan verifikasi, untuk jalur mandiri, melalui asosiasi-asosiasi resmi.
Memahami adanya inisiatif, dan kebutuhan untuk mempersiapkan dari awal masyarakat yang berminat vaksinasi, Bio Farma mengimbau para penyedia layanan kesehatan untuk menunggu
pengumuman resmi pemerintah, terkait petunjuk teknis pelaksanaan pemesanan pre-order vaksinasi COVID-19 jalur mandiri.
Demi mendapatkan keterangan lebih lanjut tentang vaksin Corona, pihaknya mengimbau untuk menghubungi email resmi Bio Farma, mail@biofarma.co.id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar