Jumat, 04 Desember 2020

Klorokuin-Lopinavir Tak Lagi Dipakai, BPOM Beberkan Deretan Obat COVID-19 di RI

 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI meninjau kembali penggunaan obat pasien COVID-19. Selain klorokuin, beberapa obat lain tak akan lagi digunakan khusus untuk pasien COVID-19.

Dra Togi J Hutadjulu, Apt, MHA, Plt Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif BPOM menjelaskan salah satu alasan lopinavir dan ritonavir tak lagi dipakai karena tak menunjukkan manfaat.


"Bukti ilmiah yang tersedia tidak menunjukkan manfaat yang berarti dalam menurunkan angka kematian dan mempercepat perbaikan gejala COVID-19 dibandingkan dengan terapi standar," jelas Dra Togi melalui kanal YouTube BPOM Kamis (3/11/2020).


Ketersediaan obat juga menjadi penilaian BPOM dalam peninjauan kembali lopinavir dan ritonavir untuk mengobati pasien COVID-19. Terutama dalam hal ini, pengobatan pasien HIV AIDS.


"Ketersediaan obat ini penting untuk indikasi utama yaitu HIV AIDS," lanjutnya.


Sementara itu, klorokuin tak lagi dipakai karena melihat data keamanan dari uji klinik WHO dan pemantauan BPOM yang menunjukkan klorokuin tidak memiliki manfaat yang signifikan pada pasien Corona.


"(Klorokuin) memberikan risiko kejadian kardiovaskular. BPOM sudah mencabut izin EUA untuk penggunaan COVID-19," jelasnya.


Adapun beberapa obat untuk pasien COVID-19 yang tetap tercantum, dan ditambahkan adalah sebagai berikut.


- Favipiravir

- Oseltamivir

- Remdesivir


Antiinflamasi


- Tosilizumab

- Deksametason

- Siklesonid


Antikoagulan akan dimasukkan.


- Heparin

- Enoksaparin


Antibiotika


- Azitromisin

- Levofloksasin

- Meropenem

- Sefotaksim


Analgesik non-opioid


Parasetamol tetap ada


Agonis reseptor beta 2 selektif


Salbutamol sulfat tetap dicantumkan


Obat sistem saraf


- Midazolam tetap ada


Obat pengencer dahak


- Asetilsistein juga ada


Tambahan


Imunoglobulin edisi kedua


Vitamin


- Vitamin C dan Vitamin E


- Ditambahkan Vitamin D


Terapi Ajuvan


- Plasma Konvalesen


- Sel Punca

https://indomovie28.net/movies/the-unbearable-lightness-of-being/


Gegara Pandemi COVID-19, Penghasilan Pilot Ini Berkurang hingga 30%


Pandemi COVID-19 masih menghantui sebagian besar masyarakat Indonesia. Kepastian munculnya vaksin COVID-19 pun dinanti oleh hampir semua orang terutama mereka yang mata pencahariannya terhantam keras akibat pandemi yang tak kunjung usai ini.

Seperti halnya Aditya Santosa, salah satu Pilot Maskapai Penerbangan Nasional. Gegara pandemi yang menghantam perusahaannya di awal tahun 2020 hingga sekarang, kini pendapatannya ikut tergerus dan produktivitasnya juga menurun.


"Ada yang namanya pengurangan jadwal dan larangan terbang ke negara-negara tertentu. Efeknya sangat terasa sekali untuk saya, yang biasa dalam sebulan bisa terbang 4-5 kali, sekarang mungkin hanya bisa 3 bulan sekali," ujarnya dikutip dari situs resmi Satgas COVID-19, Kamis (3/12/2020).


Dia menuturkan karena adanya pengurangan jam terbang, hal itu juga berimbas pada pendapatannya yang harus rela dipotong hingga 30% oleh maskapai.


"Untuk pilot pendapatan kami dipotong 30% dari maskapai, dan dengan berkurangnya jam terbang, berkurang juga uang terbang kami, ini sangat terasa bagi kru udara seperti saya," ungkapnya.


Untuk menambal pendapatannya tersebut, ia pun mencoba peruntungan lainnya dengan merambah bisnis online. Meski tidak sepadan dengan pendapatan yang diterima saat sebelum pandemi, hal itu tetap membantu ekonominya.


"Saya mulai mencoba berwirausaha, mulai jualan online dan belajar berjualan dari teman saya. Puji Tuhan lumayan, ada hasilnya. Karena banyak waktu luang, jarang terbang, saya bisa investasi waktu saya ke hal lain," kata Aditya.


Lebih lanjut, Adit berharap pendistribusian vaksin bisa dilakukan secepatnya, sehingga aktivitas penerbangan bisa kembali pulih.


"Karena Indonesia ini negara kepulauan yang membutuhkan moda transportasi udara. Roda perekonomian itu salah satunya mengandalkan transportasi udara, saya yakin dan optimis kalau nanti vaksin sudah tersertifikasi dan didistribusikan mampu memulihkan transportasi udara dan roda ekonomi," pungkasnya.


Sebagai informasi, selain berupaya mengadakan vaksin untuk menekan penularan COVID-19, Pemerintah terus berupaya memulihkan perekonomian nasional yang terdampak pandemi COVID-19.


Berbagai bantuan dan stimulus direalisasikan melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hingga 25 November 2020, realisasi anggaran PEN mencapai Rp 431,54 triliun atau setara 62,1% dari total anggaran PEN yang mencapai Rp 695,2 triliun.


Meski vaksin nanti sudah lolos uji klinis, masyarakat harus berperan aktif dan #IngatPesanIbu dalam menerapkan 3M, yakni #memakaimasker, #menjagajarak, dan #mencuci tangan seperti yang selalu dikampanyekan Satgas COVID-19.

https://indomovie28.net/movies/eyes-wide-shut/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar