Belum banyak pabrikan yang menjual mobil listrik bertenaga baterai atau battery electric vehicles (BEV). Pun harganya belum menjangkau kantong orang Indonesia kebanyakan.
Dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis (17/12), Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan kalau mobil listrik yang dijual di Indonesia masih diimpor utuh dari luar negeri. Meski sudah diberikan insentif pembebasan bea masuk, PPnBM, dan Bea Balik Nama belum bisa banyak memangkas harga.
Belum lagi berkaca dari penjualan otomotif di Indonesia, harga Avanza dan kawan-kawan dengan Rp 250 juta ke bawah masih jadi favorit. Tak lupa di segmen itu juga menyediakan opsi kapasitas tujuh penumpang.
"Kita harus paham pasar mobil Indo paling laku yang terjangkau Rp 250 juta ke bawah. Mobil listrik ini walaupun ada pembebasan bea masuk, PPnBM ,bea balik nama, harganya paling murah masih Rp 600 juta. Ini yang menjadi satu tantangan," katanya.
Saat ini baru Hyundai Ioniq dan Kona Electric sebagai BEV yang dijual di bawah Rp 1 miliar. Sisanya seperti BMW i3s, Tesla Model 3, dan Lexus Ux300e dijual di atas Rp 1 miliar.
Jongkie menambahkan Indonesia harus menarik investor dari luar negeri untuk membangun fasilitas komponen dalam negeri. Dengan meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bisa membuat harga mobil listrik ini lebih murah.
Permasalahan utama untuk melebarkan pasar mobil listrik saat ini ialah harganya yang cukup tinggi, karena mahalnya komponen utama, yakni baterai. Jongkie menyebut bila dibandingkan dengan mobil bercetus api, harga mobil listrik lebih mahal bisa berkali-kali lipat. Solusinya, Indonesia harus memiliki industri baterai, serta memproduksi mobil listrik dengan menggunakan komponen dalam negeri yang besar.
"Investasi di pabrik komponen besar sekali perlu tahapan untuk membuat batre mobil sendiri, tapi salah satunya dengan cara tingkatkan TKDN untuk mengurangi harga mobil listrik," katanya.
https://maymovie98.com/movies/blusukan-jakarta/
Menhub Budi Karya Pakai Mobil Listrik Buat Kendaraan Dinas, Tahun Depan Jadi 100 Unit
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan dinas. Hyundai Ioniq berkelir putih dengan pelat RI 35 itu bakal digunakannya sebagai kendaraan operasional sehari-hari.
Dalam akun instagram pribadinya @budikaryas mengungkapkan rasa bahagianya menjadi pelopor dalam menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan dinas. Seperti diketahui, sebelumnya para pembantu Presiden Jokowi menggunakan Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid.
"Saya sudah pernah berjanji bahwa Kementerian Perhubungan akan menjadi pelopor penggunaan mobil listrik di tahun 2020. Dan, saya bahagia, karena hal ini tercapai. Penggunaan kendaraan listrik merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong perkembangan kendaraan yang ramah lingkungan," tulisnya seperti dilihat detikcom, Kamis (17/12/2020).
"Saya akan menggunakan mobil listrik untuk kendaraan operasional sehari-hari. Saya akan memakainya sebagai mobil dinas resmi, RI-35," sambungnya.
Tidak hanya itu Menhub Budi juga berencana untuk menggunakan mobil listrik ini di pejabat eselon I dan II Kementerian Perhubungan.
"Tahun depan, setidaknya ada 100 mobil listrik yang akan kami pakai," ungkap Budi.
Pada tahap awal peluncuran ini, mobil listrik dikhususkan untuk Budi Karya dan para pejabat eselon I terlebih dahulu. Lalu, bulan depan pengadaannya untuk pejabat eselon II Kemenhub. Setelah itu, ia berharap upaya beralih ke kendaraan listrik bisa diikuti pihak lainnya termasuk masyarakat.
"Sejak 2019, Kemenhub pun telah menggunakan 6 motor listrik untuk mendukung kegiatan operasional kedinasan di Direktorat Jendral Perhubungan Darat. Alhamdulillah, tak lama lagi kendaraan berbasis baterai ini akan lebih banyak digunakan," sambungnya.
Sekilas tentang Ioniq, powertrain dari Hyundai Ioniq menggunakan motor listrik bermagnet permanen dan berefisiensi tinggi sebesar 100 kW (136 PS) yang dipasok oleh baterai lithium ion 38,3 kWh. Motor mengembangkan torsi 295 Nm yang didistribusikan ke roda depan, dan berakselerasi 0-100 m dalam 9,9 detik.
https://maymovie98.com/movies/the-city-of-your-final-destination/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar