Kementerian Kesehatan RI membantah ada puluhan wartawan 'terkapar' setelah vaksinasi COVID-19. Namun diakui, ada 5 awak media menjalani observasi karena mengalami keluhan terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
"Saat ini kelima awak media itu sudah kembali ke rumah masing-masing dan dalam kondisi sehat," jelas Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi, Jumat (26/2/2021).
Ketua Komnas KIPI, Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K), beberapa waktu lalu melaporkan hingga saat ini tidak ditemukan efek samping serius terkait vaksinasi COVID-19. Beberapa keluhan yang dilaporkan masuk kategori ringan, seperti mual, susah bernapas, hingga nyeri di titik penyuntikan.
Beberapa efek samping yang ditemukan sesuai dengan hasil uji klinis yang dilakukan terhadap vaksin Coronavax buatan Sinovac yang dipakai saat ini. Dalam uji klinis, vaksin ini dipastikan aman, efek samping ringan ditemukan pada beberapa subjek uji dan tidak membahayakan.
Berdasarkan pengalaman, para dokter menyampaikan sejumlah saran untuk mengurangi risiko KIPI. Di antaranya:
1. Jangan begadang
Dokter jantung dari RS Siloam Karawaci, dr Vito A Damay, SpJP(K) menjelaskan, kurang tidur menyebabkan gangguan pada bioritme tubuh. Pelepasan 'hormon stres' kortisol meningkat, menyebabkan tekanan darah cenderung meningkat dan tubuh terasa lemas.
"Nah efek lemas dan lelah yang dialami setelah begadang itu dirasakan sebagai 'drop', 'kurang fit' dan diasumsikan sebagian orang karena tekanan darah turun," jelas dr Vito, meluruskan mitos 'tensi drop' akibat kurang tidur.
Selain menyebabkan tubuh terasa lemas, kurang tidur juga menyebabkan seseorang mudah jatuh sakit. Apabila saat vaksinasi kondisinya drop, misalnya demam, dampaknya malah tidak jadi vaksin atau ditunda.
https://indomovie28.net/movies/forget-me-not/
2. Pastikan sudah sarapan
Menurut dr Nadia, salah satu penyebab munculnya keluhan pada beberapa awak media yang menjalani vaksinasi COVID-19 adalah tidak sempat sarapan atau makan siang. Di kalangan wartawan, deadline yang ketat dan ritme yang serba cepat terkadang memang mengganggu pola makan.
"Kami menghimbau tentunya awak media yang akan mendapat vaksinasi besok hari untuk istirahat yang cukup dan melakukan sarapan sebelum mendatangi lokasi vaksinasi," pesan dr Nadia.
3. Hindari kopi
Selain harus sudah sarapan atau makan siang, disarankan juga untuk tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang merangsang merangsang lambung. Sensitivitas tiap orang bisa berbeda-beda, ada yang tidak tahan pedas maupun asam, sehingga pantangannya berbeda-beda.
Bukan apa-apa, berbagai keluhan terkait pencernaan seperti diare dan perut mulas sangat sering dipicu oleh salah makan. Demikian juga asupan kafein, sering memicu berbagai keluhan pada individu yang sensitif. Kafein juga bisa mempengaruhi tekanan darah dan bisa saja membatalkan vaksinasi dalam proses screening.
"Hal seperti ini tidak ditulis di aturan vaksinasi karena menurut saya sangat individual. Namun anda bisa bayangkan kalau hal yang terkesan sepele dan bukan teknis malah membuat anda tidak jadi mendapatkan vaksinasi , sangat disayangkan," pesan dr Vito.
4. Rileks!
Ketua Komnas KIPI, Prof Hingky, menyebut 64 persen KIPI yang dilaporkan termasuk dalam kategori immunization stress related respons. Keluhan yang muncul tidak berhubungan dengan kandungan vaksin, melainkan karena cemas selama mengikuti proses vaksinasi.
Menurut dr Vito, terlalu bersemangat atau sebaliknya terlalu takut bisa saja mempengaruhi respons tubuh terhadap vaksin. Sebaiknya hal ini diatasi agar tidak menggagalkan vaksinasi.
"Kalau dipikir-pikir hampir semua orang dewasa pastinya dulu pernah menjalani vaksinasi saat masih balita. Jadi harusnya ya biasa saja," kata dr Vito.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar