Pada 13 Februari 2021 lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat merekomendasikan penggunaan masker ganda atau dobel, dengan merangkap masker medis dengan masker berbahan kain. Hal ini disebut bisa memberikan perlindungan yang signifikan dari virus Corona COVID-19.
Para peneliti mengatakan, dengan melapisi masker medis sekali pakai dengan masker kain bisa menghalangi 92,5 persen partikel yang berpotensi menular.
"Sebuah penelitian baru yang dilakukan di laboratorium, bahwa kombinasi masker ganda ini memberikan perlindungan yang lebih baik bagi pemakainya dan orang lain, dibandingkan memakai masker kain saja atau masker medis saja," kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat, Kamis (18/2/2021).
Namun, Prof Wiku mengingatkan ada beberapa kombinasi masker yang tidak dianjurkan untuk digunakan secara bersamaan. Berikut do's and dont's saat menggunakan masker dobel atau masker rangkap.
1. Tidak boleh menggunakan 2 masker medis secara bersamaan
Tidak boleh menggunakan kombinasi dua masker medis secara bersamaan. Hal ini karena tidak akan meningkatkan daya penyaringan atau filtrasi pada masker tersebut.
2. Jangan gunakan masker KN95 bersamaan dengan masker lain
Salah satu masker yang banyak digunakan adalah jenis KN95. Tetapi, perlu diingat masker jenis ini sebaiknya digunakan sendiri atau tidak dilapisi dan untuk melapisi masker lain, baik di lapisan pertama maupun seterusnya.
3. Hindari penggunaan masker dengan katup udara
Hindari menggunakan masker yang memiliki katup udara, karena bisa menjadi celah atau jalan masuknya virus ke dalam tubuh.
4. Gunakan masker dengan kawat penyangga
Efektivitas masker kain ataupun masker medis bisa ditingkatkan dengan berbagai cara. Misalnya dengan menggunakan masker yang memiliki kawat penyangga yang bisa disesuaikan dengan bentuk hidung, agar masker bisa digunakan dengan baik.
5. Mengikat karet masker
Agar masker lebih efektif mencegah virus masuk ke dalam tubuh, bisa juga dengan mengikat karet masker dan melipat sisa masker jika ukurannya lebih besar dari wajah. Hal ini dilakukan agar masker bisa menutupi hidung dan mulut dengan sempurna.
"Mengenakan masker adalah salah satu cara terpenting mengurangi risiko tertular dan menyebarkan COVID-19. Karena, memakai masker yang benar lebih baik daripada tidak memakai masker sama sekali," kata Prof Wiku.
Selain itu, Prof Wiku juga meminta agar masyarakat lebih konsisten dalam menggunakan masker saat bersama siapa dan di mana saja, termasuk di dalam rumah. Menurutnya, dengan kepatuhan masyarakat menggunakan masker diharapkan bisa menurunkan penularan COVID-19.
https://nonton08.com/movies/meet-me-after-sunset/
Punya Masa 'Kedaluwarsa', Masker Kain Disarankan Hanya Dipakai Sebulan
Memakai masker menjadi upaya penting untuk memutus penularan Corona. Saat ini sudah banyak sekali jenis masker yang tersedia di masyarakat salah satunya masker kain.
Meski efektivitasnya tak sebesar masker medis, penggunaan masker kain tetap dirasa perlu sebagai alternatif untuk digunakan di tempat umum. Namun perlu diingat bahwa masker kain juga punya masa tahan dan tak bisa digunakan terlalu lama.
"Kalau masker kain bisa dicuci saja tapi ini jangan lebih dari satu bulan kita pakai terus karena biasanya sudah mulai renggang, sehingga partikelnya mudah masuk," kata Ketua Subbidang Penanganan Limbah Medis Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19, dr Lia G Partakusuma, SpPK, dalam dialog BNPB, Jumat (19/2/2021).
"Dan setiap empat jam sekali sebaiknya ganti maskernya karena pasti sudah penuh dengan droplet," sambungnya.
Saat ini ahli merekomendasikan penggunaan masker medis dilapisi masker kain. Kombinasi ini disebut bisa memberikan perlindungan ganda terhadap infeksi virus Corona.
Penting untuk diingat, setiap masker punya potensi untuk menularkan bahaya infeksi termasuk COVID-19. Oleh karena itu masker kain tetap harus dicuci menggunakan detergen untuk menghilangkan partikel bakteri dan virus yang berada di dalamnya.
"Masker kain bisa dicuci dan dipakai kembali keesokan harinya," pungkas dr Lia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar